Berita Lembata

Jalan Bakalerek-Uruor Lembata Dikerjakan Pakai Dana BNPB Rp 35 Miliar

Pembangunan jalan tengah Kabupaten Lembata,ruas Bakalerek-Uruor akan menggunakan dana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rp 35 miliar.

Editor: Egy Moa
TRIBUN FLORES.COM/RICKO WAWO
Ricko Wawo Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday memantau jalan rusak di Kecamatan Ile Ape Timur pasca banjir dan longsor material gunung menerjang kawasan itu. 

Laporan Reporter TRIBUN FLORES.COM, Ricko Wawo

TRIBUN FLORES.COM,LEWOLEBA-Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday mengatakan ada sejumlah ruas jalan kabupaten di Lembata bisa dikerjakan dengan dana pinjaman daerah Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp 225 miliar.

Namun ruas jalan jalur tengah Lembata, Bakalerek-Uruor akan dikerjakan menggunakan dana bencana alam Rp 35 miliar dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Ruas jalan Bakelerek-Uruor kita tidak intervensi dengan pinjaman. Kita intervensi dengan dana bencana dari BNPB ada Rp 35 miliar," kata Bupati Langoday kepada di Kantor Bupati Lembata, Jumat, 15 Oktober 2021.

"Tapi terpecah-pecah. Misalnya, di sini satu kilo, di sana satu kilo. Jadi saya minta kalau bisa konsentrasinya di Uruor. Kalau itu jadi maka ditambah dana DAK, maka jalurnya cukup panjang (untuk dikerjakan)," tambahnya.

Baca juga: Persembahan HUT ke-22 Otonomi, Lembata Raih Opini WTP dari Kementrian Keuangan

Bupati Langoday juga memastikan semua dokumen pengajuan pinjaman daerah PEN sudah lengkap dan tinggal menunggu waktu penandatanganan dokumen pinjaman bersama PT SMI.

Dana pinjaman senilai Rp 225 miliar itu akan digunakan untuk peningkatan infrastruktur khususnya ruas jalan di Kabupaten Lembata.

Dia juga sudah memantau kondisi ruas jalan Waikomo-Belang-Belame hingga Kampung Boto, Kecamatan Nagawutung.

Ruas jalan ini yang juga menjadi salah satu prioritas penggunaan dana pinjaman daerah. Kemudian ruas jalan Boto-Puor akan dikerjakan menggunakan Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Lembata.

Baca juga: Komunitas Bonsai Lembata Gelar Pameran Bonsai

Ketua DPRD Lembata Petrus Gero mengatakan, DPRD Lembata mendukung pemerintah daerah mengajukan pinjaman Rp 225 miliar. Ini bukan pinjaman daerah reguler melainkan pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang menurutnya memiliki regulasi dan perlakuan khusus.

“Pengajuan pinjaman sudah dilakukan sejak almarhum Bupati Eliaser Yentji Sunur. Awal bulan kemarin kita dapat kepastian pinjaman tapi harus lewat beberapa tahapan termasuk rapat koordinasi teknis di Jakarta,” kata Petrus Gero kepada wartawan di Kantor DPRD Lembata, Senin, 20 September 2021.

Pemda Lembata, anggota Badan Anggaran dan perwakilan fraksi DPRD Lembata sudah melakukan rapat koordinasi di Jakarta dengan pemberi pinjaman yakni PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Menurut dia, pemerintah diminta untuk memperbaiki sejumlah dokumen teknis pengajuan pinjaman. Akan tetapi, Gero memastikan, 95 persen pengajuan pinjaman ini sudah bisa disetujui.

Berita Lembata lainnya

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved