Berita Sikka
Setelah Bunuh Keponakan, Aloisius Panjat Tebing Lalu Kabur
Olah TKP pembunuhan Veronika Viance (8) menemukan fakta baru. Setelah menghabisi korban, pelaku Aloisius Lada melarikan diri memanjat tebing.
Laporan Reporter TRIBUN FLORES.COM, Aris Ninu
TRIBUN FLORES.COM,MAUMERE-Aloisius Lada, pelaku dugaan pembunuhan keponakannya, Veronika Viance (9) sempat dihubungi keluarga saat korban sedang dicari di kebun.
Namun, pelaku bukannya memberitahu keluarga tentang apa yang ia lakukan pada korban malah ia naik ke atas tebing terjal dan melarikan diri.
Demikian fakta yang terungkap saat proses olah TKP di lokasi kejadian pembunuhan Veronika di Desa Nirangkliung, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Selasa, 14 Desember 2021 sore.
Data dari Nirangkling usai aparat Polres Sikka melakukan olah TKP menjelaskan, pelaku yang memilikki hubungan keluarga dengan korban karena berstatus paman ketika kabur usai membunuh membawa benda tajam berupa pisau dan parang.
Baca juga: Pembunuhan di Sikka; Ditemukan Luka Robek di Sekujur Tubuh
Hingga kini, pelaku pembunuhan Veronika telah menjadi daftar buruan aparat Polsek Nita dan Polres Sikka. Kuat dugaan pelaku bersembnunyi di kawasan hutan.
Sesuai keterangan keluarga, pelaku selama ini merantau di Pulau Kalimantan dan baru setahun ini kembali ke Nirangkliung. Pelaku berprofesi sebagai petani dan tinggal bersama ibunya.
Korban dan pelaku masih memilikki hubungan keluarga.Pelaku berstatus paman.
Sebelumnya, pasangan suami istri (Pasutri) asal Detunglikong, Desa Nirangkliung, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka sekira pukul 07.00 wita, Selasa, 14 Desember 2021 berangkat ke lokasi vaksin Covid-19 di SMPN 2 Nita di Nirangkliung.
Baca juga: Saksikan Keindahan di Teluk Maumere, Dispar Sikka Hadirkan Glass Bottom Boat
Sebelum ke tempat vaksin, pasutri ini menitipkan anak perempuannya, Veronika Vianci berusia 8 tahun di rumah sang oma alias mama kandung ibu korban.
Mereka pun menuju ke tempat vaksin. Namun saat pelaksanaan vaksin tiba-tiba gempa menguncang Sikka sehingga kegiatam vaksin dibatalkan.
Mereka pun dalam keadaan panik pulang ke rumah guna menemui anak perempuam mereka. Akan tetapi begitu tiba di rumah sang anak tidak ada bersama omanya.
Mereka pun bertanya di mana anaknya. Sang Oma mengungkapkan kalau anak mereka ada di kebun bersama sang paman, Aloisius Lada (38).
Baca juga: Penegrian Unipa Indonesia, Bupati Sikka dan DPRD Temui Komisi X DPR RI
Sang ayah pun bergegas ke kebun guna menjemput anaknya tapi tidak ada di kebun. Sang ayah pun bertambah panik lalu terus mencari.
Menjelang sore sang ayah melapor ke Ketua RT dan Hansip guna mencari anaknya. Alhasil, sang ayah dan warga menemukan ada titik darah di tempat pencarian.
Begitu ditelusuri titik darah itu ternyata ada sosok anak perempuan yang dicari dalam keadaan sudah tewas dikubur dan ditindih dengan batu. Warga pun membongkar kuburan itu. Benar yang dikubur perempuan yang dicari.