Berita NTT
Simpatisan Desak Jeriko Keluar dari Partai Demokrat
Simpatisan Jefri Riwu Kore (Jeriko) melakukan aksi damai Selasa memrotes penetapan Ketua DPD Partai Demokrat NTT mendesaknya keluar dari partai itu.
Laporan Reporter TRIBUN FLORES.COM, Oby Lewanmeru
TRIBUN FLORES.COM,KUPANG- Simpatisan Partai Demokrat NTT untuk Jefri Riwu Kore (Jeriko) menggelar aksi demo pada Selasa 4 Januari 2022. Demo ini dilakukan karena protes terhadap keputusan DPP dalam pemilihan Ketua DPD Partai Demokrat NTT.
Saat aksi berlangsung di depan Sekretariat DPD Partai Demokrat NTT, Sekretaris Aksi, Yonathan Gah membacakan enam pernyataan sikap.
1.Kami mendesak keras bapak Jefri Riwu Kore (Jeriko) untuk segera berhenti dan keluar dari keanggotaan Partai Demokrat, dengan alasan jasa dan kontribusi bapak selama dua periode DPR RI dan lima tahun memimpin Partai Demokrat NTT sangat tidak dihargai. Sumbangan emas bapak Jeriko yang diakui AHY sebagai pelopor pertama dalam mengungkapkan rencana KLB Moeldoko ternyata hanya isapan jempol belaka. Loyalitas dan kesetiaan Jeriko dalam menjaga Demokrat NTT dari anasir KLB Moeldoko dibalas dengan pengkhianatan AHY. AHY ini sungguh -sungguh pemimpin yang tidak punya moral dan jiwa korsa, para pejuang garis depannya dia 'bunuh' dengan tangan dingin karena kepentingan sempitnya.
2. Kami menyerukan kepada semua simpatisan dan warga Demokrat NTT yang pro Jeriko dan mencintai demokrasi untuk berhenti mendukung Partai Demokrat, karena kamu akan kecewa, karena ini bukan Partai yang luhur dan sanggup menjaga demokrasi di tubuhnya sendiri. Hasil kemenangan Musda 12 suara untuk kepemimpinan Jeriko dikhianati oleh Ketua Umum partainya sendiri. Tidak ada lagi yang tersisa dari kebanggaan kami terhadap partai ini.
Baca juga: Simpatisan Jefri Riwu Kore Bakar Bendera Partai Demokrat
3. AHY adalah pemimpin egois dan tipis telinganya. Dia hanya sanggup dengar bisikan Benny Kabur Harman (BKH) dan gerombolannya.
Dia tidak peduli dengan aspirasi nyata dari warga Demokrat NTT yang mencintai Jeriko. AHY masuk dalam perangkap politik identitas BKH di NTT yang hanya pro pemimpin yang sama suku dan agamanya, ini picu awal kehancuran Demokrat di NTT. Susah mas Ketum mau Nyapres kalau mudah diatur begini.
4.AHY adalah pemimpin muda yang belum matang dan belum sanggup mengelola demokrasi dalam partainya sendiri. AHY bukan negarawan, sekali lagi AHY bukan negarawan. Ia hanya pemimpin muda karbitan saja, yang tidak patut jadi contoh bagi generasi muda bangsa.
5. Shame on you AHY, kamu sangat memalukan AHY. Habis lenyap kebanggaan kami merawat partai selama ini dengan keputusanmu yang sangat tidak negarawan. Memang kalau hanya kelas mayor saja tak akan pernah sanggup menjadi jenderal perang kebanggaan kami warga Demokrat.
Baca juga: Pendukung Jefry Riwu Kore Protes Penetapan Ketua DPD Partai Demokrat NTT
6. Kami menyatakan berhenti untuk merawat dan mencintai Partai Demokrat NTT, karena pemimpin yang buruk seperti Ketum AHY. Anda gagal jadi harapan kami AHY.
Pernyataan sikap simpatisan Partai Demokrat NTT untuk Jeriko ini ditandatangani oleh Ketua Herison Arianto Kore dan Sekretaris, Yonathan Gah.