Berita Nagekeo
Pesan Bupati Nagekeo Usai Melantik Kepala Desa Aewoe di Mauponggo
Acara pelantikan dan pengambilan sumpah janji Kepala Desa Aewoe Masa Bakti 2022-2028 di Aula Kantor Desa Aewoe.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Tommy Mbenu Nulangi
TRIBUNFLORES.COM, MBAY - Bupati Nagekeo, Johannes Don Bosco Do melantik Kepala Desa Aewoe, Laurensius Raga di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Selasa 11 Januari 2022.
Acara pelantikan dan pengambilan sumpah janji Kepala Desa Aewoe Masa Bakti 2022-2028 di Aula Kantor Desa Aewoe.
Laurensius Raga dilantik oleh Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do berdasarkan SK Bupati Nomor 22/ KEP/HK/2022 tanggal 4 Januari 2022 dihadapan para saksi awam Ferdinandus Woi, SH dan Rosmini Musa, SE serta saksi saksi rohani Fr. Bonevantura Meo, Pr.
Baca juga: Bupati Manggarai Barat Minta Penyuluh Buat Inovasi Hasilkan Pupuk Organik
Mengawali sambutannya Bupati Nagekeo Johannes Don Bosco Do mengajak seluruh hadirin yang ada di acara tersebut mengenang para penjasa dan pemimpin terdahulu.
Sebab tanpa jasa mereka tidak mungkin masyarakat menikmati semua fasilitas kemudahan yang diperoleh saat ini.
"Mulai dari mereka yang dulu Kepala Hamente di wilayah ini, para kepala desa baik mereka yang masih hidup maupun yang sudah meninggal kita patut mendoakan kebahagiaan mereka. Terima kasih kepada keluarga terutama mereka yang hidup dalam masa ketika pembiayaan hidup di desa ini masih sangat minim bahkan tidak ada. Betul-betul dari gotong royong. Terima kasih kepada keluarga yang berkorban dalam kekurangannya mungkin anak-anak juga yang terabaikan nasibnya," ujarnya.
Bupati Don juga mengungkapkan bahwa para pemimpin di wilayah ini bekerja tanpa uang yang dibiayai oleh negara secara langsung. Namun sekarang ini pemimpin dibiayai semua.
Baca juga: Wujudkan ‘Sikka Bersigap’, Kalak BPBD Sikka akan Perbanyak Desa Tangguh
Berdasarkan data yang diperoleh, terang Bupati Don, pemerintah desa Aewoe mendapat alokasi anggaran yang bersumber dari pembiayaan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa dengan total sebesar Rp. 661.571.000.
Selanjutnya, pada tahun anggaran 2016 sumber pembiayaan dari DD dan ADD dan pajak total sebesar Rp. 1 037.850.000.
Tahun anggaran 2017 sumber pembiayaan
Baca juga: Kopdit Pintu Air KCP Jogyakarta Tegaskan Komitmen untuk Naik Status
menjadi 4 ditambah dengan Retribusi Daerah sehingga total sebesar Rp.1.208.284.000.
Sementara tahun anggaran 2018 total anggaran yang digelontorkan sebesar Rp. 1.164.906.000 dan tahun anggaran 2019 sebesar Rp.1.286.848.000, dan tahun 2020
sebesar Rp.1.281.281.000, dan tahun anggaran 2021 sebesar Rp. 1.296.750.000 sehingga total secara keseluruhan menjadi Rp. 7.937.490.000.
Disampaikannya, anggaran tersebut dengan tujuan untuk mengingatkan bahwa, semua bekerja dengan pembiayaan yang besar. Jika melihat perkembangan diluar yang secara kasat mata, maka tidak sesuai dengan angka yang dibacakan.
" Mari kita lihat dan perbaiki kedepan. Pak Lorens tidak lagi melihat 6 tahun yang lalu kita ingin melihat ke depan," ujarnya.
Selanjutnya Bupati Don mengatakan, saat ini hidup dalam resiko. Ada yang bisa kendalikan dan ada yang tidak bisa kendalikan. Untuk itu, para kepala desa diminta agarmemperhatikan apa yang bisa dikendalikan.
"Pengalaman dalam pengelola pemerintahan terutama pengelola uang dan orang. Mari kita lihat bersama. Pesan pengelola keuangan negara, pemerintah adalah bagaimana kita mengelola uang itu sedapat mungkin uang yang beredar itu dikantung-kantung masyarakat. Di desa kerjakan pekerjaan, design pekerjaan yang bisa dikerjakan oleh masyarakat itu sendiri. Kita dituntut bagaimana kemampuan kita membagi pekerjaan pekerjaan itu sehingga bisa dikerjakan oleh masyarakat dan makin banyak orang terlibat," ungkapnya.
Bupati Don berpesan kepada kepala desa yang baru supaya mengerjakan design pekerjaan yang bisa dikerjakan oleh warga sendiri. Sebab manusia mempunyai ketrampilan.
Baca juga: Menhub Budi Karya Soroti Crane Rusak Kapal Tol Laut di Pelabuhan Lorens Say
"Saat saat yang bersamaan kita melatih pemimpin paling kurang mandor yang harus menggerakan," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Don meminta kades terlantik bersama staf untuk menerangi bersama masalah stunting.
"Stunting masih ada di Desa Aewoe. Ini paradoks. Banding dengan daerah utara yang kering dan daerah sini yang hijau setiap tahun masih ada stunting. Saya minta Pak Lorens dan seluruh staf untuk perangi bersama stunting ini. Urus betul rakyat ini," tegasnya.
Sementara itu, Kades Laurens Raga mengaku senang bisa ikuti dalam tahapan Pilkades Aewoe. Untuk itu, ia siap melaksanakan semua tugas yang dipercayakan masyarakat kepadanya sebagai kepala desa.
Kades Lorens juga berharap kedepan satu tekad dan satu niat untuk membawa Desa Aewoe ke arah yang lebih baik sesuai visi misinya yakni Terwujudnya Masyarakat Aewoe yang Sejahtera, Adil dan Harmonis yang Berlandaskan pada Agama dan Budaya.
Hadir dalam kegiatan pelatikan tersebut Anggota DPRD Nagekeo Dapil II, Adrianus Watu, Marselinus Siku, Bruno Sawi, Patrisius Bhoko, Ketua TP PKK Kabupaten Nagekeo Ny. Eduarda Yayik Pawitra Gati, dan Kadis PMD P3A.
Selain itu hadir pula Camat Mauponggo, unsur Forkopincam Maupunggo, Pimpinan Bank NTT Cabang Mbay, tokoh masyarakat, tokoh umat, dan para undangan lainnya.