Berita Lembata

Bele Raya Lewuhala Tolak Ritual Hude Ili dalam Eksplorasi Budaya Lembata

Tokoh muda Lewuhala, Aloysius Bagasi Halimaking menolak pelaksanaan ritual adat Hude Ili yang direncanakan Pemerintah Kabupaten Lembata.

Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM/RICKO WAWO
Tokoh muda Lewuhala, Aloysius Bagasi Halimaking. 

Bagasi menyodorkan data masyarakat adat Lewuhala tersebar di beberapa Kecamatan yakni, Ile Ape Timur, Ile Ape dan Lebatukan bahkan di Sagu, Kecamatan Adonara, Flores Timur.

Pelaku Eksplor Budaya, Masyarakat Adat

Bupati Lembata,Thomas Ola Langoday mengatakan eksplorasi budaya Lembata berasal dari masyarakat, bukan program yang turun dari pemerintah itu sendiri.

Baca juga: Forum Mahasiswa Hukum Lembata Kawal Penegakan Hukum di Lembata

"Kita menggali informasi dari masyarakat dan ini ide yang muncul dari masyarakat kita. Nilai-nilai yang langgang ini yang mau kita angkat kembali," ungkap Bupati Thomas saat rapat koordinasi bersama panitia di Aula Kantor Bupati Lembata, Selasa, 18 Januari 2022.

Menurut dia, masyarakat, komunitas adat dan sanggar-sanggar seni adalah pelaku dari acara eksplore budaya Lembata. Pemerintah daerah hanya memfasilitasi.

Di samping itu, pihaknya berupaya meminimalisasi acara eksplore budaya Lembata dari pengaruh luar.

Dia menghendaki acara budaya ini didominasi oleh masyarakat dan tetap mempertahankan keaslian dari setiap atraksi budaya yang ditampilkan.

Baca juga: Juprians Lamabelawa Mundur dari Keanggotaan dan Pengurus Partai Demokrat Lembata

Lebih jauh, dia mengatakan tujuan jangka panjang dari eksplore budaya ialah program ini mampu menghasilkan rekomendasi-rekomendasi untuk jadi muatan lokal di sekolah atau ditulis dalam buku menjadi muatan nasional.

"Karena nilai-nilai dalam budaya di Lembata bisa berlaku di seluruh Indonesia," tandasnya.

Roh utama dari kegiatan ini menurutnya adalah mengangkat nilai-nilai yang luntur di tengah masyarakat.

Bupati Thomas mengajak masyarakat untuk hidup selaras alam atau berdamai dengan alam.

"Hari-hari ini terjadi banjir bandang di mana-mana, erupsi gunung, longsoran, gelombang pasang. Pertanyaannya apakah kita sudah hidup selaras alam atau berperang lawan alam. Pohon sudah kita tebang, batu kita sudah ambil, di laut juga, bakau sudah ditebang. Saya minta mari kita hidup selaras alam, berdamai dengan alam. Yang kita lakukan ini untuk anak cucu kita," tegasnya.

Berita Lembata lannya

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved