Berita NTT

Bupati Lembata dan Flores Timur Bawah Tanah dan Air Disatukan ke Ibu Kota Negara Nusantara   

Tiga bupati di Provinsi NTT membawa tanah dan empat bupati membawa air disatukan dan dibawa ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.

Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM/OBY LEWANMERU
Bupati Flores Timur, Antonius Gege Hadjon menyerahkan tanah kepada Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat di halaman  Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT, Jumat 11 Maret 2022 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Oby Lewanmeru

TRIBUNFLOERS.COM,KUPANG-Tiga bupati di Provinsi NTT membawa tanah dan empat bupati membawa air.Tanah dan air ini akan disatukan dan dibawa ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.

Penyerahan tanah dan air berlangsung di halaman depan Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT. Tanah dan air ini diterima langsung  Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat,  disaksikan Wakil Gubernur NTT, Josef A Nae Soi, para asisten, staf ahli dan sejumlah  pejabat lingkup Setda Provinsi NTT, Jumat 11 Maret 2022.

Para bupati yang hendak masuk di tempat acara disambut Natoni oleh Tim Natoni  Nitneo Bikolan,  Desa Oeletsala, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang. Tim Natoni ini dikoordinir oleh Seprianus Bilaut, S.H, sedangkan syair Natoni disampaikan  oleh Yohanes Kause.

Tujuh bupati  itu, ada tiga bupati membawa tanah, yakni Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, Bupati Flores Timur, Anton Gege Hadjon, S.T, Bupati Sumba Tengah, Drs.Paulus K. Limu. Sedangkan empat bupati yang menyerahkan air  yakni Bupati Rote Ndao, Paulina Haning - Bulu,S.H, Bupati Alor, Drs. Amon Djobo,  Bupati Sabu Raijua, Drs. Nikodemus Rihi Heke dan Bupati Lembata, Dr. Thomas Ola Langoday.

Baca juga: Simpatisan Jeriko Demo saat Pelantikan Pengurus DPD Demokrat NTT

Bupati Sabu Raijua, Drs. Nikodemus Rihi Heke mengatakan, Sabu Raijua ikut menyumbangkan air yang akan disatukan dengan air dari seluruh pelosok NKRI untuk dibawa ke calon Ibu Kota Negara Nusantara Kalimantan Timur.

"Ini sebagai simbol persatuan dan kesatuan dalam wadah NKRI. Sampai kapanpun Nusantara tetap ada," kata Nikodemus.

Bupati Lembata, Dr. Thomas Ola Langoday mengatakan, mewakili Ribu Ratu Lewotana Lembata membawa air (mete wai).

"Kami mete wai. Wai ini kami ambil dari ibu bumi Lewotana Lembata. Kami mohon izin dari Lamalera wulan. Mohon izin leluhur Lewotana  Lembata," kata Thomas.

Baca juga: Tingkat Konsumsi Ikan Tahun 2021 Kabupaten Sikka Tertinggi di Provinsi NTT

Dikatakan, ibu bumi Lewotana Lembata memberikan air ini untuk kesejukan, kedamaian untuk NTT dan untuk Indonesia.

"Ini persembahan kami untuk Ibu Kota Negara Nusantara. Mohon diterima," katanya.

Bupati Alor, Amon Djobo mengatakan, air yang diambil itu dari sumber mata air di Desa Otfai, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor. 

"Harapannya dengan tanah dan air dari Alor, NTT ini sebagai sebuah sejarah baru di negara kita. Jadi konsep yang bapak Presiden lakukan ini agar tanah yang kita diami, air yang kita minum ini beri kehidupan kepada kita. Jadi ada anugerah dan keberkatan bagi ibu kota negara yang baru," kata Amon.

Baca juga: Ketua DPD Demokrat NTT Temui Gubernur NTT, Undang Pelantikan Pengurus

Setelah penyerahan, dilanjutkan ritual adat penyatuan tanah dan air itu. Ritual adat dilakukan oleh tim Natoni Nitneo Bikolan, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang.

Tutur adat untuk penyatuan tanah dan air ini dilakukan oleh Theodorus Amnahas. Acara seremonial ditutup dengan doa bersama oleh para tokoh agama.

Berita NTT lainnya
 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved