Berita Ngada

Pelajar SMK di Ngada Diduga Dianiaya Pemilik Bengkel, Guru: Itu Bagian Pembinaan

Akibatnya, leher EL memerah akibat cekikan sementara bagian dalam bibir JL mengalami luka terkena tonjokan kepalan tangan HR.

Editor: Gordy
TRIBUNFLORES.COM/PATRIANUS MEO DJAWA
BERDAMAI - HR bersama dua siswa dan seorang guru pendamping sepakat berdamai usai dirinya diadukan ke pihak kepolisian karena dugaan tindak pidana penganiayaan, Selasa 8 Maret 2022, di Polres Ngada, Nusa Tenggara Timur. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Patrianus Meo Djawa

TRIBUNFLORES.COM, BAJAWA - Dua pelajar SMK Batara, Kecamatan Bajawa Utara, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur yakni ER (18) dan JL(18) dikabarkan telah dipindahkan ketempat praktik lain usai kedua pelajar ini mengadukan dugaan tindak pidana penganiayaan yang dilakukan HR ke pihak kepolisian Resort Ngada, Selasa, 8 Maret 2022, pekan lalu.

HR merupakan pemilik bengkel, yang berlokasi di sekitaran Biara OCD, Kota Bajawa.

Diduga, HR tega melakukan tindak pidana penganiayaan terhadap ER dan JL karena kedua pelajar itu enggan menuruti ajakannya melakukan fondasi rumah salah satu karyawan bengkel.

Baca juga: Cerita Korban Kasus Pencurian di Sikka, Motor Hilang saat Istri Sedang Hamil

 

Kepada TRIBUNFLORES.COM, ER dan JL mengaku mendapat beberapa kali serangan fisik dari HR yang mengenai mulut, kepala dan pada bagian leher.

Akibatnya, leher EL memerah akibat cekikan sementara bagian dalam bibir JL mengalami luka terkena tonjokan kepalan tangan HR.

Setelah dugaan kasus penganiayaan ini diadukan ke pihak kepolisian, mereka akhirnya bersepakat berdamai secara kekeluargaan di ruang SPKT Polres Ngada.

Sayangnya, setelah berdamai kedua pelajar itu justru tak lagi melanjutkan praktek di bengkel milik HR yang sejatinya akan dilaksanakan selama 4 bulan.

Mikael, guru mata pelajaran sekaligus ketua program studi kedua pelajar ini, kepada TRIBUNFLORES.COM, Senin, 14 Maret 2022, berujar, kedua pelajar itu telah dipindahkan ke bengkel lain atas permintaan sendiri.

Baca juga: BREAKING NEWS: Polisi Amankan 17 Unit Sepeda Motor, Diduga Tak Miliki Dokumen Lengkap

"Sudah pindah ke Bengkel yang baru di Lekosoro Pak," kata Mikel.

Mikael meminta agar tidak ada lagi pihak memperkeruh situasi ini. Pasalnya, persoalan antara HR dan kedua pelajar itu telah diselesaikan secara kekeluargaan termasuk telah berdamai dengan kedua orang tua para pelajar itu.

Menurut Mikael, dugaan tindak pidana penganiayaan yang menimpa dua anak didiknya itu justru dianggap positif sebagai bagian dari pembinaan.

"Kalau dari kacamata saya pak, ini pembinaan. Ini manusiawi sekali pak, pembinaan - pembinaan dari om Huber. Karena begini, siswa ini belajar kompetensi di bengkel om Huber tentang kompetensi Tehnik Kendaraan Ringan, tapi Kompetensi sosial juga dibutuhkan. Sehingga pergi kerja fondasi tu juga kompetensi sosial yang harus jalani juga," kata Mikael.

Mikael menambahkan, pelajar yang sedang mengikuti praktek belajar pada Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) wajib mengikuti apapun perintah dari pembimbing DUDI yang positif termasuk ajakan untuk mengikuti pekerjaan fondasi rumah. (Cr3)

Berita Ngada lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved