Berita Nagekeo
Angka Stunting di Nagekeo Meningkat, Dari 9,6 Persen Menjadi 10,37 Persen
Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do memaparkan kenaikan stunting.Tahun 2021 hanya 9,16 persen telah naik menjadi 10,37 persen di tahun 2022.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Tommy Mbenu Nulangi
TRIBUNFLORES.COM, MBAY--Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do memaparkan kenaikan stunting pada 2022. Pada 2021 angka stunting di Nagekeo hanya 9,16 persen telah naik menjadi 10,37 ditahun 2022.
Untuk menekan peningkatan stunting,Don mengajak seluruh elemen agar bersama-sama berjibaku mencari solusi serta menyampaikan beberapa strategi pola penanganan stunting.
Salah satu solusi yang dilakukan oleh pemerintah ada melakukan pendampingan kepada remaja putri yang mendapatkan haid.
"Kita bekerjasama dengan sekolah-sekolah melalui UKS mengecek berapa remaja yang sudah haid," ungkapnya ketika mengikuti rapat virtual dari Kantor Desa Tengatiba, Kecamatan Aesesa Selatan dengan Presiden Joko Widodo mencanangkan penanganan stunting dari Desa Kesetnan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kamis 24 Maret 2022.
Baca juga: Pelajar Asal Nagekeo Dapat Baju Presiden Jokowi; Terima Kasih Bapak Jokowi
.Dikatakanya, masalah stunting merupakan proyek strategis kemanusiaan nasional yang harus disikapi secara serius oleh para pemimpin di daerah mulai bupati, camat, hingga kepala desa. Karena itu, Don meminta para camat dan kepala desa melihat remaja putri ataupun pasangan muda yang berpotensi memiliki anak.
"Supaya intervensi langsung dari sana, ketika remaja mendapatkan haid pertama, maka perhatian gizi, protein,lemak karbohidrat. Harus benar-benar diperhatikan," ujarnya.
Don Bosco juga menyarankan agar intervensi stunting juga dilakukan melalui anggaran seperti dana bantuan operasional sekolah (BOS) dan dana desa (DD) untuk dipakai membeli alat tes HB digital.
"Nanti kita arahkan Dinas P dan K agar dana bos dipakai membeli alat tes HB digital. Dana desa juga bisa dipakai untuk mengatasi stunting," jelasnya.
Baca juga: Polres Nagekeo Masih Selidiki Kematian Dua Warga Kampung Kolibali
Menurut Don, pendekatan terhadap remaja putri maupun pasangan suami isteri muda bisa dilakukan melalui lembaga agama, sepeti Orang Muda Katolik (OMK), Pemuda Gereja maupun Remaja Masjid. Selain itu, bisa melakukan pendekatan dengan keluarga, mencari tahu apakah dia punya sumber daya untuk hidup sehat dalam pemenuhan gizi keluarga.
"Kunjungi betul keluarga yang punya stunting pastikan mereka punya sumber daya asupan gizi. Kalau hamil karena kecelakaan, kita harus bekerja sama dengan orang tua. Prinsipnya kita mendapatkan info lebih awal sehingga intervensi lebih dini," pungkasnya.
Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do dan Wakil Bupati Nagekeo, Marianus Waja mengikuti rapat virtual dari Kantor Desa Tengatiba, Kecamatan Aesesa Selatan. Presiden RI Jokowi menjelaskan bahwa sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting menentukan maju tidaknya sebuah negara.
Untuk itu, penanganan stunting harus menitikberatkan pada peningkatan asupan gizi (makanan tambahan) dalam pola pendampingan bagi remaja hingga calon pengantin.
Baca juga: Kisah Istri Usai Sang Suami Ditemukan Meninggal Dunia di Nagekeo
"Target kita di tahun 2024 sudah di bawah 14 persen. Saya akan lihat di 2023. Saya minta seluruh gubernur, bupati dan walikota di seluruh tanah air, jangan sampai angka 14 persen itu," pesannya.