Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Hari Ini, Kehidupan Kekal Berarti Hidup Bersama Tuhan untuk Selamanya  

Kematian menurut Yesus Kristus adalah hidup sesudah kematian tubuh. Hidup tanpa sumber kehidupan itu sendiri.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO-PATER FREDY
Pater Fredy Jehadin,SVD dari Novisiat SVD, Kuwu, Manggarai, Ruteng, Flores NTT. 

Oleh : Pater Fredy Jehadin, SVD

TRIBUNFLORES.COM - Simak renungan Katolik hari ini, Kamis, 07 April 2022.

Bacaan Pertama: Kejadian 17: 3 - 9. INJIL YOHANES 8: 51 - 59

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firmanKu, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya." Kata orang-orang Yahudi kepadaNya: "Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan.

Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firmanKu, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.

Baca juga: Renungan Katolik Hari Ini, Jadilah Murid Kristus yang Setia dan Percaya

 

Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabipun telah mati; dengan siapakah Engkau samakan diriMu?" Jawab Yesus: "Jikalau Aku memuliakan diriKu sendiri, maka kemuliaanKu itu sedikitpun tidak ada artinya.

BapaKulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami, padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia.

Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firmanNya.

Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hariKu dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita." Maka kata orang-orang Yahudi itu kepadaNya: "UmurMu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus

Baca juga: Renungan Katolik Hari Ini, Menjadi Pengikut Kristus Berarti Siap Menjadi SaksiNya

SIRAMAN ROHANI

Tema: Kehidupan Kekal Berarti Hidup Bersama Tuhan Untuk Selamanya!            

Yohanes
8:51 – 59
 
Saudara-saudari

Beberapa hari terakhir ini, kita mendengar lewat Injil bahwa Yesus Kristus dan para pemuka agama Yahudi selalu bertentangan. Masing-masing mempertahankan pendapatnya.

Apa yang dianggap benar oleh Yesus Kristus, tetap dianggap salah oleh orang Yahudi. Orang Yahudi tetap menganggap bahwa Yesus Kristus selalu menghujat Allah karena Ia menganggap dirinya Putera Allah dan setara dengan Allah. Karena itu mereka selalu berusaha mau menangkapNya.

Hari ini kita mendengar ada pertentangan menyangkut soal kematian dan soal status Yesus Kristus.

Yesus berkata: “Sesungguhnya, barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak mengalami maut untuk selama-lamanya.” (Yohanes 8:52) Pernyataan Yesus ini ditanggapi secara negatip oleh orang Yahudi.

Mereka menganggap bahwa Yesus sudah kerasukan setan. Mereka berkata: “Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan Setan. Sebab Abraham telah mati demikian juga para nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan alami maut sampai selama-lamanya.

Adakah Engkau lebih besar dari Abraham?” (Yohanes 8: 53)
Dari pernyataan ini bisa diketahui bahwa mereka tidak mengerti apa yang dimaksudkan Yesus dengan kematian.

Kematian menurut Yesus Kristus adalah hidup sesudah kematian tubuh. Hidup tanpa sumber kehidupan itu sendiri.

Itu berarti orang yang tidak percaya pada Yesus Kristus selama hidupnya di dunia ini, nanti sewaktu sesudah kematian tubuhnya, jiwanya akan alami kesengsaraan seumur hidup.

Jiwanya akan tinggal dalam kegelapan atau hidup tanpa Tuhan, sumber kehidupan; hidup tanpa Terang. Dia akan hidup bersama Setan dalam Neraka; alami kesengsaraan untuk selama-lamanya.

Kesengsaraan untuk selamanya bisa disamakan dengan kematian untuk selamanya. Sebaliknya kehidupan kekal berarti alami sukacita, bahagia untuk selamanya; hidup bersama sumber hidup.

Orang yang percaya kepada Kristus dan menjalankan perintahNya akan hidup bersama Kristus dalam kerajaan surga untuk selamanya.
Kedua kelompok ini sesungguhnya berpijak pada konsep yang berbeda.

Yesus berbicara soal hidup sesudah kematian tubuh; sementara orang Yahudi hanya berpikir soal kematian tubuh. Keduanya pertahankan pendapatnya tanpa saling mendengarkan.

Kalau saja ada ketebukaan untuk bertanya dan mencari tahu apa yang dimaksudkan dengan kematian, pasti salah paham bisa teratasi.
Soal kedua yang dipertentangkan adalah soal ke-Allah-an Yesus.

Yesus Kristus sudah ada sebelum Abraham dan para nabi. Orang Yahudi katakan: “Umur-Mu belum sampai 50 tahun dan Engkau telah melihat Abraham?” Dari pernyataan ini kita tahu bahwa mereka sesungguhnya tidak percaya bahwa Yesus Kristus adalah Mesias.

Mereka sungguh marah sesudah mendengar apa yang dikatakan Yesus: “Sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada” (Yohanes 8: 59). Mereka mengambil batu untuk melempari Dia, karena Ia menghujat Allah.

Ia mau menyamakan diriNya dengan Allah. Sementara dari pihak Yesus, Ia sungguh menyampaikan satu pernyataan yang sungguh benar bahwa Ia adalah Mesias, Ia adalah Allah yang hidup sebelum segala sesuatu diciptakan.

Walaupun mereka mau melempari Dia dengan batu, tetapi Yesus dengan segala kuasa ke-Allah-anNya menghilang dari antara mereka.

Kalau saja orang Yahudi manfaatkan peristiwa keajaiban ini dan menganalisis mengapa Yesus tiba-tiba menghilang dan meninggalkan Bait Allah, pasti mereka akan percaya bahwa Yesus adalah Putera Allah.

Tetapi sayang bahwa hati dan pikiran mereka sudah dikuasai oleh kegelapan. Segala perbuatan baik yang Yesus lakukan semuanya dilihat sebagai sesuatu yang negatip.

Kegelapan hati sudah menutup kemungkinan untuk melihat sesuatu yang positip yang dibuat oleh orang lain.

Marilah saudara-saudari

Bersama Bunda Maria kita berdoa: Tuhan kuatkanlah iman kami.

Semoga kami setia mengikuti perintah-Mu dan tekun melaksanakannya sehingga di saat kami mengakhiri ziara kehidupan kami di dunia ini kami boleh bersukaria alami kehidupan kekal bersama Allah Bapa, dan Allah Putera dan Allah Roh Kudus serta semua para Malaikat Surga untuk selama-lamanya. Amen

Renungan Katolik lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved