Lakalantas di Pegaf Papua Barat

18 Warga NTT Korban Lakalantas di Pegaf Papua Barat Besok akan Dibawa ke Kampung Halaman

Sebelumnya, 18 warga asal Nusa Tenggara Timur (NTT) dinyatakan meninggal dunia akibat kecelakaan maut di , Manokwari provinsi Papua Barat.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNPAPUABARAT.COM
WARGA NTT - Korban Lakalantas di Papua Barat. Mereka merupakan warga NTT yang menjadi korban Lakalantas di Pegaf, Papua Barat, Rabu 13 April 2022. 

TRIBUNFLORES.COM - 18 warga Nusa Tenggara Timur (NTT) yang meninggal akibat kecelakaan maut di Kilometer 10 Pegunungan Arfak, Kabupaten Manokwari Papua, akan diterbangkan ke NTT menggunakan pesawat charter. Ketua Kerukunan Flobamora Clinton Tallo, dihubungi dari Kupang, mengakui itu. Dia menyebut saat ini, sedang dilakukan persiapan.

"Sekarang kami lagi urus. Charter pesawat dalam hal ini toko tengah Manokwari untuk pulangkan semua korban," kata dia, Rabu 13 April 2022.

Jenazah akan diterbangkan besok, Kamis 14 April 2022 sekira pukul 14.00 WIT, waktu Papua, menuju Kupang, NTT dan diperkirakan tiba pada sore hari dengan pesawat charteran dari Lion Air.

Baca juga: Lakalantas di Papua Barat, 18 Warga NTT Tewas, 1 Korban dari Sikka

 

Rencananya, malam hari ini semua jenasah disemayamkan di sekretariat keluarga Flobamora di Manokwari, untuk selanjutnya besok diterbangkan ke NTT. Menurut dia, nantinya, akan ada perwakilan keluarga korban dan kerukunan Flobamora yang ikut dalam mengantar kepulangan korban asal NTT ini.


Informasi yang ia peroleh, kalau para pekerja mayoritas tambang itu direkrut oleh Toko Tengah Manokwari sebagai pekerja tambang. Sebelum kejadian, warga NTT bersama 79 orang lainnya menumpangi truck dan hendak ke Kota. Nahas, truk itu mengalami kendala dan terbalik.

EVAKUASI - Tim SAR Manokwari mengevakuasi para korban ke RSUD Manokwari, Rabu (13/4/2022).
EVAKUASI - Tim SAR Manokwari mengevakuasi para korban ke RSUD Manokwari, Rabu (13/4/2022). (DOK.SAR)

18 Warga NTT Tewas, 1 dari Sikka

Sebelumnya, 18 warga asal Nusa Tenggara Timur (NTT) dinyatakan meninggal dunia akibat kecelakaan maut di , Manokwari provinsi Papua Barat.

Truk yang ditumpangi warga itu, disebut menabrak gunung Kilometer 10 Pegunungan Arfak, ketika hendak ke pusat Kota. Total ada 79 orang yang menumpangi truk itu.

Baca juga: Bank NTT Salurkan Hampir 1 M untuk Kredit Merdeka di Maumere, Sikka

Ketua Kerukunan Flobamora Clinton Tallo, dihubungi dari Kupang, Rabu 13 April 2022, membenarkan itu.

Dia menyebut, total ada penumpang yang meninggal dunia ada 18 orang dan semua berasal dari NTT. Selain, itu, sisa penumpang masih dalam keadaan kritis.

Menurut dia, ada juga warga NTT lain yang dalam keadaan kritis.

Clinton, menyebut ada 10 warga NTT yang sedang dalam keadaan kritis dan menjalani perawatan intensif. Sementara itu, untuk data nama korban, ia mengaku sedang berkoordinasi dengan pihak terkait di wilayah setempat.

Sementara, dia merinci, 18 warga itu, 16 orang berasal dari Kabupaten Belu dan Malaka, 1 orang dari Amarasi Kabupaten Kupang dan 1 orang dari Kabupaten Sikka.

Dia menyebut, semua warga merupakan pekerja tambang pada perusahaan milik Toko Tengah Manokwari.


Sebelumnya,Kapolres Manokwari, AKBP Parasian Herman Gultom menjelaskan, sebuah truk berwarna kuning mengangkut orang dan material lain dari arah Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Papua Barat.

"Truk tersebut melakukan pengereman di turunan kilo meter 10 dari arah Anggi Pegunungan Arfak, namun lepas kendali," ujar Gultom, kepada sejumlah awak media, Rabu (13/4/2022).

Baca juga: Lakalantas di Pegaf Papua Barat, Truk Bermuatan Pekerja Tambang Ilegal, Ini Kata Polisi

Selanjutnya, karena tidak bisa terhenti truk tersebut langsung menghantam tebing dan terseret sepanjang enam meter.

"Orang-orang yang ada dalam truk tersebut saat itu juga langsung terlempar keluar," tuturnya.

Ia menuturkan, dari 16 jenazah kini dalam upaya untuk diidentifikasi oleh petugas.

Sementara, sebagian korban selamat sekitar enam orang tengah ditangani di RS Pratama Warmare, dan dalam kondisi kritis.

"Sopir truk saat kejadian langsung meninggal dunia di tempat," ucap Gultom.

Kata dia, informasi terakhir korban baik yang hidup dan meninggal semuanya ada 29 orang.

"Mobil ini kelebihan beban dan melakukan pengereman namun akhirnya dia menabrak tebing," ungkapnya.

Ia berujar, truk tersebut melakukan perjalanan dari Kabupaten Pegunungan Arfak menuju ke Manokwari.

Selain itu, Ketua Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) Papua Barat Papua Barat, Clinton Tallo mengaku, dari 16 korban laka maut tersebut merupakan warga asal Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ia mengaku, para korban merupakan pekerja di tambang emas ilegal di Kabupaten Pegunungan Arfak.

"Seluruh korban kecelakaan maut yang terjadi di turunan Distrik Minyambouw, Pegunungan Arfak dini hari tadi adalah warga Flobamora," ungkapnya.

Baca juga: Lakalantas di Pegaf Papua Barat, 16 Orang Dikabarkan Tewas, Polisi Sebut 1 Anak Kecil

"Para korban ini semua masyarakat saya, mereka menambang emas dan mau pulang ke kota dengan truk,"ujarnya.

Namun, ditengah perjalanan truk yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan.

"Saat ini korban meninggal telah bertambah menjadi 18 orang," imbuhnya.

Setelah teridentifikasi, pihaknya bersama perusahaan akan membantu pemulangan jenazah ke kampung halaman masing-masing.

"Tadi kami sudah bertemu keluarga dan perusahaan tempat mereka bekerja, mereka bersedia bertanggungjawab memulangkan jenazah ke kampung halaman," kata Clinton.

Sementara itu, pihaknya masih terus menunggu hasil identifikasi seluruh korban di Posko Identifikasi yang didirikan Polres Manokwari di RSUD Manokwari.

Korban Berhamburan

Sebelumnya, kasubsi Operasi dan Siaga Basarnas Manokwari, Marthinus Pebrian mengaku, posisi mayat saat hendak dievakuasi sudah dalam kondisi berhamburan di kiri kanan jalan Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.

Baca juga: Logu Senhor di Sexta Vera, Dari Portugis 422 Tahun Lalu Dirayakan di Kampung Sikka

Kata dia, dari keseluruhan korban terdapat satu korban dalam posisi terjepit dengan badan truk.


"Kita berhasil mengevakuasi 13 jenazah dari lokasi tersebut," ujar Marthinus, kepada awak media, Rabu (13/4/2022).

Sementara, tiga korban lain telah dilarikan ke RS Pratama baru meninggal.

"Proses evakuasi para korban kurang lebih setengah jam," tuturnya.

"Kami berhasil evakuasi 13 jenazah ke RSUD Manokwari, dan satu di antaranya adalah anak-anak."

Hingga kini, pihaknya belum mengetahui identitas dari para korban yang tewas dalam insiden tersebut.

16 Tewas

Sebelumnya, Kapolres Manokwari AKBP Parasian Herman Gultom membenarkan terkait kecelakaan tragis yang merenggut belasan nyawa di Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.

Ia berujar, korban keseluruhan sekitar 20 orang, namun yang meninggal dunia ada 16 orang.

Gultom mengaku, dari 16 orang yang tewas terdapat satu anak berusia enam tahun.

"Kita belum bisa memastikan para korban ini adalah pekerja tambang apa bukan, sebab mereka masih kritis semua," ujar Gultom, kepada TribunPapuaBarat.com, Rabu (13/4/2022).

Ia menuturkan, para korban ada yang dilarikan ke RSUD Manokwari dan juga di RS Pratama Warmare.

Hingga kini, pihaknya belum bisa mengambil keterangan dari para korban yang luka-luka.

"Kita sementara ada di tempat kejadian perkara (TKP), untuk olah TKP dan evakuasi korban," tuturnya.

Kata dia, jika sudah dilakukan olah TKP dan lainnya, baru dilakukan rilis secara resmi.


"Kita masih fokus ke olah TKP, sebab korban selamat masih kritis," pungkasnya.(*)

Berita lakalantas lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved