Kasus Pencurian di Sikka
BREAKING NEWS: Motor Milik Warga Sikka Hilang di Depan Rumahnya
Aparat P0lsek Alok usai menerima laporan langsung terjun ke TKP dan melakukan identifikasi sera meminta identitas para saksi.
Penulis: Hilarius Ninu | Editor: Gordy Donovan
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Aris Ninu
TRIBUNFLORES.COM,MAUMERE - Sepeda motor milik Siti Kamba (49), warga Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka hilang di depan rumahnya, Rabu 15 Juni 2022 pagi.
Motor Honda Beat milik warga Jalan Sinde Kabor, Kota Uneng ini digasak malig ketika di parkir di depan rumah.
Atas kejadian ini, Siti melaporkan kasus dugaan pencurian motor miliknya kepada aparat Polsek Alok, Rabu, 15 Juni 2022 siang.
Baca juga: Istri Menderita Diabetes Melitus, Warga Ende Bersyukur Kantongi Kartu JKN-KIS
Dalam laporannya kepada polisi, Siti menjelaskan, kejadian pencurian motornya ini tidak diketahui siapa pelakunya.
Namun ada 2 saksi yang mengetahui kasus pencurian motor tersebut.
Ia mengungkapkan, pagi itu ia memarkir motor di depan rumahnya tanpa dikunci stang stirnya.
Motor Honda Beat warna putih dengan nomor rangka : MH1JF5124BK292012, nomor mesin : JF51E2289511, dengan Nopol : L 5233 AR di STNK-nya atas nama Eko Sari Raharjo.
Ia mengaku kalau aksi ini membuatnya mengalami kerugian Rp 7,5 juta.
Aparat P0lsek Alok usai menerima laporan langsung terjun ke TKP dan melakukan identifikasi sera meminta identitas para saksi.
Polisi sudah memintai keterangan para saksi guna mengungkap pelaku pencurian motor milik Siti.
Baca juga: BREAKING NEWS: Puluhan Rumah Warga di Sikka NTT Terendam Banjir, Warga Mengungsi
Terendam Banjir
Sementara itu, Puluhan rumah warga di Desa Talibura, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), terendam Banjir Rob, Rabu 15 Juni 2022 siang.
Akibatnya, puluhan warga mengungsi sementara di tempat yang lebih tinggi di sekitar lokasi eks Pasar Talibura.
Selain rumah warga yang terendam Banjir Rob, kantor Koramil 1603/02 Talibura juga ikut terendam Banjir Rob.
Berdasarkan data yang dihimpun, setidaknya terdapat 30 rumah warga yang terendam banjir Rob akibat tidak ada turab penahan ombak di wilayah tersebut.

Warga Talibura, Rano mengatakan Banjir Rob yang terjadi di wilayah tersebut sudah berulangkali karena tidak ada talud penahan ombak.
Menurutnya banjir rob terjadi sejak Pukul 11:00 Wita dan merendam puluhan rumah warga.
Hingga saat ini, Banjir Rob belum surut dan warga masih mengungsi sementara waktu di lokasi yang lebih tinggi di sekitar eks pasar Talibura.
Ia juga memastikan untuk sementara tidak ada rumah warga yang hanyut dan korban jiwa.
BERITA SIKKA LAINNYA:
Cerita Saksi
Sebelumnya, Asni (34) warga Kelurahan Kota Uneng Kecamatan Alok, Sikka menceritakan kronologi kasus yang dialami oleh Maria Mbulu Sari (69).
Maria merupakan korban kasus pencurian. Dimana sebuah tas berisikan 11 sarung tenun dan uang 700.000 ribu hilang dibawa kabur oleh tukang ojek di Sikka, Selasa 15 Juni 2022 siang.
Asni mengungkapkan oknum tukang itu turun dari motor dan membeli air mineral dua gelas di kios milik Asni.
Terduga pelaku mengenakan jeket atau switer dan sempat menawarkan minuman kepada korban. Pada saat itu korban tidak mau sehingga korban membeli permen pada kios Asni.
Saat korban menuju kios, pelaku langsung star motor dan kabur.
Korbanpun sempat mengejar dan tidak bisa karena pelaku membawa motor dengan kecepatan tinggi.
Korban menangis histeris dan warga mulai berdatangan di depan kios milik Asni.
"Nenek dengan pelaku ini (tukang ojek) turun dari motor, karena takut tilang. Tukang ojek beli air dua gelas dan satunya kasi ke nenek itu, nenek itu tidak mau dan nenek minta permen saja, saat nenek itu ambil permen di kios, tukang ojek kabur begitu saja. Saya tidak kenal korban dan tukang ojek itu dan saya tidak ada CCTV disini,"ujar Asni saat dijumpai TRIBUNFLORES.COM Rabu siang.
Sementara itu, Siprianus Laru (60) tukang ojek di Kota Maumere sangat menyesalkan kejadian itu.
Ulah orang yang mengaku tukang ojek itu sangat merusak citra tukang ojek di Kota Maumere Kabupaten Sikka.
Siprianus berharap agar polisi cepat mengejar pelaku sehingga bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Rugi Jutaan Rupiah
Sebelumnya, seorang wanita lanjut usia bernama Maria Mbulu Sari mendatangi Kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Alok, Kabupaten Sikka karena tas berisi barang berharga dibawa kabur tukang ojek, Selasa 14 Juni 2022.
Maria (korban) mengaku tukang ojek itu membawa kabur tasnya yang berisi 11 lembar sarung adat beserta uang tunai sebesar Rp.700.000.
Kapolres Sikka, AKBP Nelson Felipe Diaz Quintas melalui Kasie Humas AKP Margono mengatakan, kejadian itu bermula ketika korban menggunakan jasa ojek dari Pasar Alok menuju Terminal Madawat di Kecamatan Alok sekitar pukul 11.30 siang wita.
"Korban bersama pelaku ke terminal, tapi mereka sempat berhenti karena pelaku bilang ada operasi tilang di depan Pura. Mereka berhenti persis di SPBU," ujar dia.
Pelaku yang takut dirazia polisi itu sempat membeli dua botol air mineral.
Namun, setelah membeli, ia malah kabur membawa serta sebuah tas milik Maria.
Melihat tasnya dibawa kabur, korban Maria lantas berteriak meminta pertolongan warga namun pelaku berhasil lolos.
"Total kerugian korban diperkirakan sebesar Rp.7.200.000, hasil kalkulasi 11 sarung adat dan uang tunai," ujar dia.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih berusaha mencari keberadaan pelaku.
Bawa Kabur Tas
Sebelumnya, kasus pencurian di Kota Maumere, Kabupaten Sikka terjadi setelah tas berisi barang berharga milik Maria Mbulu Sari (69) dicuri tukang ojek, Selasa 14 Juni 2022.
Korban Maria Mbulu Sari merupakan warga Desa Jopu, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende.
Insiden itu membuat Maria menelan kerugian sebesar Rp.7.200.000.
Kapolres Sikka, AKBP Nelson Felipe Diaz Quintas melalui Kasie Humas AKP Margono mengatakan, kejadian itu bermula ketika korban menggunakan jasa ojek menuju Terminal Madawat, Kecamatan Alok, dengan menumpang jasa ojek namun pelaku sengaja membelot dengan dalih sedang ada operasi tilang kendaraan.
"Korban naik ojek menuju Terminal tapi pelaku bilang ada tilang di depan Pura. Mereka berhenti di depan SPBU," ujar AKP Margono dalam keterangan tertulis yang diterima TRIBUNFLORES.COM Rabu pagi.
Di pinggir SPBU, pelaku sengaja membeli dua botol air mineral di kios agar korban juga ikut turun. Setelah kembali dari kios, pelaku langsung tancap gas membawa serta tas berisi 11 lembar sarung adat dan uang tunai sebesar Rp.700.0000.
"Dia (pelaku) beli air aqua di salah satu kios depan SPBU. Saat mereka mau lanjutkan perjalanan, pelaku langsung tancap gas bawa serta barang-barang korban," katanya.
Atas kejadian itu, Maria Mbulu Sari lantas mendatangi Kepolisian Sektor (Polsek) Alok untuk membuat Laporan Polisi (LP).
Pihak kepolisian langsung menerima laporan kemudian meneliti semua keterangan dari korban dan para saksi. Laporan Polisi itu tertuang dalam Nomor : LP/B/151/VI/2022/SEK ALOK/RES SIKKA/POLDA NTT.
BERITA SIKKA LAINNYA:
Pedagang Pasar Alok, Sikka, Rosadalima Gaa (61) menjadi korban aksi perampokan orang tak dikenal (OTK)di Pasar Alok, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka.
Rosadalima mengalami kejadian nahas itu, Jumat 10 Juni 2022 dini hari sekitar pukul 03.00 Wita.
Saat itu, semua penghuni pasar tidur lelap. OTK perlahan masuk ke kawasan pasar dan mematikan meteren listrik sehingga gelap.
Ketika suasana sudah gelap, OTK lalu melancarkan aksinya dan sasaran pertama adalah mama Rosadalima.
OTK masuk dan membuka kelambu. Ketika OTK sedang membuka kelambu, mama Rosadalima sadar dan berteriak serta melawan OTK itu.
Tiba-tiba, OTK mengeluarkan sebilah pisau dan mengayun ke arah Rosadalima.
Rosadalima tak kehilangan akal dan melawan. Ia mencoba memegang gagang pisau, namun OTK lebih kuat.
Ketika mencoba memegang gagang pisau, tangan mama Rosa terkena pisau dana mengalami luka pada bagian jari.
Setelah itu, mama Rosadalima berteriak minta tolong kepada penghuni pasar yang lainnya dan OTK sudah kabur.
"Saya luka dijari tangan dan tadi berobat ke UGD Rumah Sakit, saya kira saudari sepupu saya yang datang, ternyata perampok,"ujarnya.
Korban Perampokan
Sebelumnya, Nasib nahas menimpa Rosadalima Gaa (61), pedagang di Pasar Alok, Kabupaten Sikka.
Ia menjadi korban aksi perampokan dan penganiayaan berat.
Kasus tersebut terjadi, Jumat 10 Juni 2022, pukul 03.00 Wita.
Aksi perampokan dan penganiayaan ini dilakukan oleh orang tidak dikenal kepada korban yang merupakan penjual hasil kerajinan anyaman di Pasar Alok.
Akibatnya, korban mengalami luka-luka pada tiga jari ditangannya sedangkan pelaku berhasil kabur melarikan diri dari tempat kejadian.
Korban saat ini telah menjalani perawatan di rumah sakit terdekat.
Polisi yang mendengar kejadian tersebut langsung datang dan melakukan olah TKP.
Sejumlah teman korban mengaku kaget dan selama satu malam itu banyak barang hilang.
Mereka menyebutkan ciri-ciri pelaku berbadan kecil, memakai kaos merah dan berambut keriting.
"Pelaku buka kelambu saya langsung bangun dan dia ambil pisau, saya teriak, saat dia ambil pisau itu, saya langsung pegang di pisau itu, saya teriak tolong itu, dia lari,"ujarnya.
Ia mengatakan pagi harinya, langsung menuju UGD RSUD Tc Hillers Maumere untuk mengobati jarinya yang terkena luka pisau itu.
Ia mengaku tidak ada barang yang sempat diangkut oleh pelaku.
Pedaganga launnya, Anastasia Meranti (52) mengatakan, ia juga pernah kehilangan Hand phone di pasar Alok.
Pasar Alok menurut mereka sudah sangat tidak nyaman karena aksi pencurian di Pasar Alok sudah sering terjadi.
Menurut mereka, kasus ini sudah sangat meresahkan.
BERITA SIKKA LAINNYA:
Sementara itu, hujan deras disertai angin kencang melanda sebagian wilayah di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Kamis 9 Juni 2022 siang.
Angin kencang menimbulkan kepanikan pada warga. Bahkan, atap sebuah rumah di wilayah kampung nelayan wuring kecamatan Alok Barat nyaris ambruk diterjang angin.
Sehingga membuat warga panik berhamburan dan trauma, sehingga mereka memilih berjaga di reruntuhan atap rumah khawatir angin susulan kembali datang menerjang.
Menurut Haji Jufri, Sebelum terjadi badai, langit yang semula cukup cerah berubah menjadi gelap. Tak lama, turun hujan dengan intensitas sedang. Hanya dalam hitungan detik, hujan menjadi deras disertai angin kencang.
"Kami sempat panik, tiba-tiba saja hujan disertai angin kencang" katanya.
Sementara itu,dari pantauan TribunFlores.com, pasca kejadian tersebut sebagian nelayan wuring berlarian ke lokasi tambatan perahu untuk menarik perahu mereka yang terombang-ambing di laut karena gelombang.
Kepanikan muncul lantaran hembusan angin kencang yang kembali menerjang wilayah mereka.
Kisah Kornelis
Sementara itu, salah satu sektor yang terdampak pandemi Covid-19 adalah pariwisata.
Kebijakan PPKM dari Level 1 hingga 4 membuat sejumlah lokasi wisata terpaksa tidak bisa beroperasi.
Dampaknya, banyak para pemandu wisata di daerah kehilangan pekerjaan, karena tak ada wisatawan yang berkunjung.
Seperti yang dialami Kornelis Ka'u (55) , seorang pemandu wisata di Maumere, Kabupaten Sikka, NTT.
Sebelum pandemi Covid-19, ia melakukan banyak hal di sektor pariwisata, freelance guide, dan marketing paket wisata pariwisata di wilayah Flores ke relasi bisnis di luar Pulau Flores.
Selama menggeluti berbagai pekerjaan itu, secara finansial dia tidak mengalami kesulitan.
Kornelis mengaku, saat wabah corona masuk di Flores pada awal Maret 2020, dirinya belum merasakan dampak.
Bermodalkan semangat, Kornelis pun beralih profesi berjualan bensin di pinggir jalan trans Maumere-Larantuka.
"Pandemi ini membuat saya alih profesi, saya mencari cari cara bagaimana untuk bertahan hidup, akhirnya saya putuskan untuk jualan bensin di pinggir jalan," katanya Kamis 9 Juni 2022.
Meski demikian, keuntungan dari hasil penjualannya hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Selain itu, menurut Kornelis masih banyak pemandu wisata di kabupaten Sikka yang beralih profesi gegara Pandemi antara lain ada yang menjadi buruh bangunan.
Kornelis berharap, pandemi Covid-19 segera berakhir agar sektor pariwisata kembali hidup.
BERITA SIKKA LAINNYA:
Sementara itu, Puskesmas Watubaing kembali merawat satu orang pasien Malaria, Rabu 8 Juni 2022.
Diketahui, pasien tersebut merupakan warga Dusun Klatang Desa Wailamung, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT.
Menurut data dan informasi yang berhasil dihimpun, diketahui pasien tersebut terserang Malaria ketika sejumlah tenaga kesehatan dari Puskesmas Watubaing menggelar Puskesmas Keliling di dusun tersebut.
Dari hasil pemeriksaan dari 66 kepala keluarga di dusun Klatang, salah satunya terserang malaria.
"Dari hasil pemeriksaan,salah satu warga Dusun Klatang terserang Malaria dan kami menganjurkan untuk berobat ke Puskesmas Watubaing," ujar Dokter Puskesmas Watubaing, dr.Servas, Rabu 8 Juni 2022 malam.
Lanjut dr. Servas, hingga saat ini, pasien tersebut sedang menjalani perawatan intensif di Puskesmas Watubaing.
Sebelumnya, tercatat enam warga Talibura terserang Malaria dalam sepekan terakhir.
Enam warga Talibura terserang Malaria ini dirawat di Puskesmas Watubaing.
Enam penderita Malaria tersebut merupakan warga Nangahele, Kampung Baru, Nebe dan Klatang Kajowain.
Kasus Malaria
Sebelumnya, kasus malaria kembali mewabah di kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur setelah sempat mereda beberapa tahun terakhir.
Tercatat enam warga Talibura terserang malaria dalam sepekan terakhir.
Enam warga Talibura terserang malaria ini dirawat di Puskesmas Watubaing.
Dokter Puskesmas Watubaing, Servasius Suwaldus Situ, Saat Ditemui TribunFlores.com Kamis 26 Mei 2022 malam membenarkan kasus tersebut.
Menurutnya, enam penderita Malaria tersebut merupakan warga Nangahele, Kampung Baru, Nebe dan Klatang Kajowain.
Pasca meningkatnya kasus Malaria di wilayah Talibura,ia menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan antara lain, menggunakan kelambu, pemberantasan sarang-sarang nyamuk mulai dari menutup mengubur dan membersihkan tempat-tempat penampungan air.
"Saya harapkan masyarakat untuk menjaga kebersihan karena penyakit ini berhubungan dengan kebersihan lingkungan," katanya.
Layan Warga Terpencil
Sementara itu, sejumlah tenaga kesehatan Puskesmas Watubaing di kabupaten Sikka, NTT mengadakan layanan kesehatan keliling kepada masyarakat di Dusun Klatang Desa Wailamung, Kecamatan Talibura, Rabu 9 Juni 2022 pagi.
Petugas menggunakan kendaraan roda dua untuk menempuh perjalanan ke daerah terisolir yang berada cukup jauh dari Puskesmas dengan kondisi medan yang sulit.
Di dusun Klatang Desa Wailamung tersebut terdapat 66 kepala keluarga.
Sebanyak delapan petugas kesehatan Watubaing yang terdiri dari tenaga dokter, perawat, analis laboratorium, tenaga promosi kesehatan apoteker an kesehatan lingkungan.
Jarak dari Puskesmas watubaing menuju Dusun klatang kurang lebih 18 km dan mereka harus melalui kondisi jalan rusak dan memprihatinkan.
"Hari ini kami dijadwalkan melakukan kegiatan puskesmas keliling di dusun Klatang. Puskesmas keliling adalah salah satu program kegiatan puskesmas untuk membantu memdekatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat terutama masyarakat yang tinggal di daerah yang sangat terpencil" kata Dokter PKM Watubaing, dr.Servasius Suwaldus Situ.
Jalan Menuju dusun Klatang Desa Wailamung Kecamatan Talibura Kabupaten Sikka NTT, Rabu 8 Juni 2022.
Menurutnya, meski harus melewati medan yang ekstrim akhirnya mereka tiba di dusun Klatang.
Di lokasi itu petugas melayani puluhan masyarakat yang sakit dan Pemeriksaan Malaria, dari hasil pemeriksaan,salah satu warga Dusun Klatang terserang Malaria dan petugas menganjurkan untuk berobat ke Puskesmas Watubaing.