Berita NTT
NTT Manfaatkan Riset Perguruan Tinggi Kembangkan Energi Baru Terbarukan
Wakil Gubernur NTT,Yosef Nae Soi menerima kunjungan perwakalian Universitas Muhammadyah Malang menawarkan pemanfataan hasil riset.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Irfan Hoi
TRIBUNFLORES.COM, KUPANG-Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi, menerima kunjungan Sidik Sunaryo, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Yus M. Cholily, Direktur Penelitian dan Pengabdian UMM di ruang kerja Wakil Gubernur, Rabu 15 Juni 2022.
Kedua pejabat dari UMM tersebut menawarkan kerjasama pemanfaatan hasil-hasil riset UMM terutama dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dalam bidang mikrohidro atau energi listrik tenaga air dan sollar cell atau energi listrik tenaga matahari.
NTT menjadi primadona untuk energi baru terbarukan. Sejumlah potensi EBT tersebar hampir di semua pulau di NTT. Wakil Gubernur Josef Nae Soi menanggapi positif tawaran kerjasama tersebut. Pemerintah Provinsi memang berkomitmen untuk memanfaatkan hasil-hasil riset perguruan tinggi.
"Kepemimpinan saya bersama bapak Gubernur tidak terlepas dari inovasi-inovasi dan hasil-hasil riset teman-teman dari perguruan tinggi. Kami tahu bahwa pembangunan tanpa riset sama dengan tanpa arah. Karena pasti riset-riset sudah melalui tahapan ilmiah yang dapat dipertanggunjawabkan," katanya.
Baca juga: KPU NTT Lakukan Konsolidasi Internal Pasca Launching Tahapan dan Jadwal Pemilu 2022
Wagub Nae Soi menjelaskan NTT sangat kaya dengan sumber Energi Baru Terbarukan. Pulau Flores telah ditetapkan sebagai pulau Geothermal atau panas bumi. Juga ada potensi energi matahari, angin dan arus laut.
Pemerintah, menurut dia, telah membangun kerjasama dengan Jerman dan Rusia untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi sumber energi matahari di Sumba. Karena menurut penelitian para ahli, intensitas matahari terbaik di Indonesia ada di Pulau Sumba dan Timor. Tahun ini pengembangan energi matahari di Sumba mulai dikerjakan.
Untuk Geothermal, sudah mulaidimanfaatkan di Ulumbu-Manggarai dan akan diikuti lagi pada wilayah Mataloko-Ngada, Ropa-Ende serta di Atadei- Lembata akan dimanfaatkan.
"Menko Maritim dan Investasi (Luhut Binsar Panjaitan,red) juga telah menegaskan agar arus laut di Selat Gonzalo, antara pulau Flores dan Adonara dieksplorasi lagi untuk pembangkit listrik," sambung Wagub Nae Soi.
Baca juga: DPRD NTT Apresiasi Ekspor Perdana Produk UMKM Ke Timor Leste
Semua pemanfaatan dan pengembagan EBT tersebut tentu selalu berdasar pada hasil riset dan teknologi. Wagub meminta UMM untuk berkolaborasi dalam pengembangan EBT di NTT.
"Saya welcome saja dengan tawaran ini. Nanti secara teknis, dibicarakan dengan Kadis (Kadis Energi Sumber Daya Mineral NTT, red). Apa-apa saja yang kita bisa kolaborasikan dan kerjasamakan karena kami juga sangat butuhkan hasil-hasil riset dari teman-teman yang sudah banyak diterapkan di Malang dan Jawa Timur umumnya. Apa yang bisa diterapkan, mari kita kontekstualisasikan sesuai kondisi di Nusa Tenggara Timur. Silahkan saja," ujarnya.
Yus M. Cholily, Direktur Penelitian dan Pengabdian, menjelaskan, UMM didukung oleh kurang lebih 800 dosen yang telah banyak menghasilkan riset. Di antaranya terkait EBT Mikrohidro dan Solar Cell yang mencakup dua ranah yakni terapan dan edukasi yang diharapkan dapat berguna juga untuk masyarakat NTT.
"Kami mengerjakan hal ini di empat tempat di Malang. Kami juga akan buat edukasi untuk EBT khususnya sollar cell. Kami sudah membuat kurikulum untuk anak-anak sekolah sehingga ke depan anak-anak sudah melek literasi tentang EBT ini," jelas Yus Cholly.
Baca juga: 2000 Produk UMKM NTT Diekspor Ke Negara Timor Leste
UMM juga mengembangkan riset tentang ketahanan pangan. Pada bulan ini, UMM
akan meluncurkan obat tentang leukimia yang merupakan hasil riset dari salah satu dokter di kampus tersebut. Selain itu, ada juga produk pupuk cair yang sudah diterapkan di 13 Provinsi di Indonesia.
"Kami berharap produk riset kami ini dapat disinergikan untuk pembangunan di NTT," jelas Yus Cholily.