Berita Lembata

Penjabat Bupati Lembata Minta Bidan Menetap di Desa

Anggota Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Lembata turut merayakan HUT k-71 IBI, Senin 27 Juni 2022 di Kota Lewoleba.

Editor: Egy Moa
TRIBUN FLORES.COM/RICKO WAWO
RAYAKAN HUT-Anggota Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Lembata merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke- 71 IBI, di Lewoleba Senin, 27 Juni 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, RICKO. WAWO

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa, meminta kepada bidan desa (bides) yang bertugas di Polindes dan Poskesdes agar tetap dan menetap di desa yang ditugaskan.

Hal tersebut dikatakan Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa dalam sambutannya saat merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke- 71 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) cabang Lembata, Senin, 27 Juni 2022. 

Ia juga berharap agar para bidan fokus dalam bekerja. Bekerja dengan hati dan menetap di desa.

Bidan Desa (Bides) harus menetap. Berada di desa itu jangan terlalu pulang ke Lewoleba. Berada di desa itu betah di desa. Saya dengar ada yang betah ada yang tidak, usahakan harus betah di desa," ungkapnya.

Baca juga: Anggota Kodim Flotim Advokasi Petani Rumput Laut di Baobolak Lembata

Keberadaan bidan desa yang selalu ada di tempat tugas sangat dibutuhkan guna memberikan pelayanan secara optimal pada masyarakat, ibu hamil dan melahirkan.

Marsianus juga meminta agar dalam melakukan pelayanan kesehatan para bidan harus selalu tersenyum. 

“Ketika orang sakit, Jadi saya minta e senyum anda saja pasti bisa sembuh pasien. Jadi saya minta e harus banyak senyum. Bidan ketika masuk pasti segar pasiennya," imbuhnya.

“Berikan senyuman anda kepada pasien sekian persen pasti ia merasa tidak sakit lagi," tambahnya.

Baca juga: PKK Provinsi NTT Bantu Sembako Kelurga Pra Sejahtera di Lembata

Ia berharap agar para bidan melihat stunting sebagai persoalan prioritas yang harus diselesaikan bersama.

“Bagaimana mendapat generasi unggul kalau sejak dari rahim seorang ibu kota kurang peduli. Saya selalu tekankan itu di seluruh pimpinan perangkat daerah, camat, lurah dan kepala desa untuk memberikan perhatian kepada para ibu mulai dari umur kandungan 0 bulan," tandasnya.

“Intervensi dari situ baru kita bisa cegah stunting. Kalau kita tunggu setelah melahirkan maka itu tidak benar. Budaya kita harus diubah," sebut Marsianus. 

Menurutnya, para bidan harus membangun kordinasi dengan para lurah dan kepala desa untuk mencegah stunting sejak dini.

Baca juga: Konflik Kades dan BPD, Dana Desa Rumang di Lembata Terancam Tidak Cair

Sementara, hari ini angka stunting di kabupaten Lembata sebanyak 1. 793 orang atau 16,9 persen. Penjabat Bupati Lembata minta agar di tahun 2023 angka stunting di bawah 10 persen. 

Berita Lembata lainnya

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved