Berita NTT
Gubernur NTT Tolak Lintasan Kabel Listrik Australia ke Singapura
Pemerintah Australia akan mensuplai listrik dari Australia ke Singapura menggunakan kabel bawah laut melalui perairan laut Provinsi NTT.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Irfan Hoi
TRIBUNFLORES.COM,KUPANG- Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan menolak lintasan kabel bawah laut Australia mensuplai listrik dari Australia ke Singapura melewati perairan NTT.
Ia menyebut Pemerintah Australia melakukan lobi guna meloloskan kabel bawah laut melalui wilayah NTT tetapi ia sendiri tak setuju akan itu. Menurutnya, NTT dirugikan karena provinsi yang berbatasan dengan Benua Kangguru ini dinilainya juga mampu menyediakan listrik dari Pulau Sumba dengan hasil energi tenaga surya.
Viktor mengungkapkan ini saat berada di Aula Gereja Assumpta Kupang dalam penyerahan sumbangan pendidikan putra putri anggota Kebbo Uma, Sabtu 9 Juli 2022.
Permintaan Australia tersebut ia tolak karena Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah proyek nasional di Pulau Sumba yang bisa berkapasitas 20.000 megawatt.
Baca juga: Sekda Sumba Timur Domu Warandoy Segera Dilantik Menjabat Sekda NTT
"Itu mereka gunakan tenaga matahari dari Darwin (Australia) ke Singapura. Saya bilang saya tidak mau tanda-tangani sampai saya punya di sini jadi, daripada dari Darwin ke Singapura mending tariknya dari Sumba ke Singapura. Kita kerja sama," ungkap Viktor.
Ia juga mengungkapkan pergeseran dari energi fosil ini dapat membuat NTT menjadi provinsi yang sangat kaya karena memiliki berbagai potensi sumber daya energi terbarukan yang memadai.
Menurutnya, pendidikan sangat diperlukan sejak saat ini untuk menyiapkan anak-anak NTT menjadi peneliti maupun membuka lapangan kerja baru sehingga tidak saja menjadi pegawai negeri.
"Maka kita perlu dunia pendidikan yang aware dengan potensi ke depan ini, bukan saja sekolah pendeta atau pastor," ungkapnya.
Baca juga: Anggota DPRD NTT Bantu Material Bangunan untuk Paroki dan Stasi di Nanga Lanang
Viktor pada saat pelantikan Ketua Kadin Provinsi NTT di Aula El Tari Kupang, Senin (11/7/2022), juga menyebut energi baru terbarukan (EBT) NTT sangat banyak untuk dikembangkan, lebih dari yang dimiliki negara lainnya.
"Kami tidak punya energi fosil. Kami punya energi terbarukan dan melimpah. Panas bumi kami punya, angin kami punya, arus laut kami punya. Energi angin kami punya 5,5 gigawatt, di dunia kan hanya ada di China tapi 2,2 gigawatt saja. Kami punya 5,5 giga dalam riset Bank Dunia," ungkap Viktor.