Berita Sikka
Harga Bawang Merah di Pasar Alok Sikka Melonjak, Rp 50 Ribu Per Kilogram
Nurleni (31), salah satu pedagang mengatakan, harga bawang merah merangkak naik sejak pertengahan bulan Juni.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paulus Kebelen
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Sejumlah pedagang di Pasar Alok Sikka mengaku pasok bawang merah semakin berkurang baik dari petani lokal maupun dari Luar Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurunnya produksi bawang merah berimbas pada kenaikan harga yang mencapai Rp 50.000/kilogram, dari harga sebelumnya Rp 30.000/kilogram.
Nurleni (31), salah satu pedagang mengatakan, harga bawang merah merangkak naik sejak pertengahan bulan Juni.
"Mungkin pengaruh cuaca makanya pasok makin berkurang. Kurang lebih sebulan harganya naik," katanya saat ditemui TRIBUNFLORES.COM Selasa 12 Juli 2022.
Baca juga: Jenazah Korban Penganiayaan Berat di Sikka Dipulangkan Esok ke Kefamenanu, Kerabat Urus Administrasi
Nurleni membeli komoditas pangan dari petani lokal Sikka dan Bima, Nusa Tenggara Barat, kendati harganya lebih menukik.
"Bawang dari petani Kecamatan Magepanda dan Bima. Saat ini mahal jadi modal yang disiapkan harus tebal," katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh rekan Nurleni yang enggan menyebutkan identitas. Menurutnya, harga bawang mera terus melonjak meski belum mendekati hari Idul Adha atau Idul Qurban.
"Sekitar dua minggu sebelum Idul Adha sudah naik, karena pasok dari petani juga berkurang," ujar pria berbaju kaos abu-abu itu.
Meski harga menukik tajam, bawang merah tetap diburu masyarakat lantaran sudah menjadi salah satu kebutuhan bumbu primer di dapur.
Seorang pembeli bernama Maria Benedikta mengaku tidak punya pilihan selain membeli meski harganya menguras isi dompet.
Baca juga: Polisi Bekuk Terduga Pelaku Penikaman Terhadap Pasangan Pengantin saat Pesta Pernikahan di NTT
"Bawang ini kan kebutuhan dapur nong, biar harga mahal juga kami tetap beli," tandasnya sambil menatang barang belanjaan.
Hasil survei yang dilakukan TRIBUNFLORES.COM, selain bawang merah, harga cabai keriting juga mengalami kenaikan hingga menembus Rp 80.000/kilogram, dari harga sebelumnya Rp 65.000/kilogram.
BERITA SIKKA LAINNYA:
Bank NTT Sumbang Rp 92 Juta
Sementara itu, Bank NTT Cabang Maumere ikut terlibat langsung dalam penanganan dan percepatan program stunting di Kabupaten Sikka.
Keterlibatan Bank NTT ini dibuktikan dengan memberikan sumbangan dana Rp 92.100.000,00 kepada Pemda Sikka.
Bantuan dana ini diberikan Pinca Bank NTT Maumere, Yosephina G. Lely kepada Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Sikka, Maria Cahyani Idong, Senin, 11 Juli 2022.
Dengan adanya perhatian ini, Bank NTT akan terus mendukung Pemkab Sikka guna mempercepatan stunting bagi anak-anak di daerah ini.

Ketua TP PKK Kabupaten Sikka, Maria Cahyani Idong kepada TribunFlores.Com di Maumere, Senin, 11 Juli 2022 siang menjelaskan, pihaknya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Bank NTT.
Ia mengatakan, pemerintah dan PKK akan terus mengajak semua pihak guna bersama-sama turun tangan menangani persoalan stunting.
Ia menegaskan, stunting adalah masalah yang harus segera dituntaskan pemerintah dengan semua elemen.
Pinca Bank NTT Maumere, Yosephina G. Lely kepada TribunFlores.Com di Maumere, mengatakan, Bank NTT ingin hadir terus bersama masyarakat di daerah ini.
Apalagi bank ini milik masyarakat Nian Tanah Sikka.