Berita Lembata
Delapan Bulan Siswa SDI Ilowutung Lembata Belajar Mengajar di Emperan Kelas, Gedung Disegel Tukang
Penyegelan Gedung SDI Ilowutung di Kecamatan Lebatukan,Kabupaten Lembata oleh tukang bangunan masih berlarut-larut tak kunjung diselesaikan.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, RICKO WAWO
TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Masalah penyegelan sekolah kembali terjadi di Kabupaten Lembata. Selama delapan bulan, para guru dan siswa di SDI Ilowutung, desa Lamalela, Kecamatan Lebatukan terpaksa harus melakukan kegiatan belajar mengajar di emperan kelas karena semua ruang kelas disegel oleh para tukang bangunan.
Kepala SDI Ilowutung, Yosep Ado Tereng mengungkapkan gedung sekolah tersebut disegel sejak bulan Januari 2022. Alasannya, pihak kontraktor yang merehab gedung sekolah tersebut belum membayar upah para tukang, termasuk biaya material milik warga.
Sampai saat ini, gedung sekolah masih disegel dan sebanyak 31 siswa dan 8 orang guru SDI Ilowutung masih melakukan aktivitas belajar mengajar di emperan kelas. Menurut dia, biaya upah tukang yang belum dibayar oleh kontraktor mencapai Rp 73 juta lebih.
Semua upaya sudah dilakukan supaya para siswa tidak jadi korban dari persoalan ini, termasuk berkomunikasi dengan kepala desa, pemerintah daerah dan pihak kontraktor yang ada di Kupang.
Baca juga: PAD Kabupaten Lembata Tahun 2023 Turun 21 Persen
"Kita sudah tidak bisa hubungi kontraktor. Nomornya sudah tidak aktif lagi," ungkap Yosep saat dihubungi Tribun Flores, Rabu, 3 Agustus 2022.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata Anselmus Bahi mengaku sudah mengetahui informasi tersebut. Dia sempat meminta kepala sekolah untuk berkomunikasi dengan kepala desa dan para tukang supaya bisa membuka ruang kelas yang disegel.
Menurutnya, peserta didik yang bersekolah di sana juga merupakan anak dari para tukang yang menyegel gedung sekolah tersebut. Jadi, dia ingin ada pendekatan yang persuasif agar siswa tak dikorbankan. Karena tak ada informasi lanjutan, dia sempat mengira masalah ini sudah selesai. Ternyata masih berlanjut.
Anselmus berujar bahwa beberapa waktu lalu Kepala SDI Ilowutung sudah bertemu dengannya lagi. Pekan depan Anselmus akan pergi ke desa Lamalela, bertemu langsung dengan para tukang supaya gedung sekolah yang baru direnovasi itu bisa dibuka untuk kepentingan pendidikan anak-anak di sana.
Baca juga: Kantor SAR Maumere akan Bentuk Unit Siaga SAR di Lembata
Dirinya akan berkomunikasi dengan semua pihak supaya para siswa dan guru bisa kembali melakukan aktivitas belajar mengajar di dalam ruang kelas.
Sejak masalah ini mencuat, Anselmus juga sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kabupaten Lembata, PPK yang ada di Kupang dan pihak kontraktor.
Seperti pengakuan kepala sekolah, saat ini, tandas Anselmus, pihak kontraktor juga sudah tidak bisa dihubungi lagi. Proyek rehab sekolah tersebut merupakan program Kementerian PUPR memakai dana APBN murni.
Catatan Tribun Flores, kasus serupa juga terjadi di SD Inpres Atalojo, SDI Paulolo dan SDI Ile Kimok di Kecamatan Atadei. Para tukang bangunan menyegel gedung sekolah yang mereka kerjakan karena upah mereka belum lunas dibayar oleh kontraktor.
Berita Lembata Hari Ini
Gedung SD disegel
Murid SD belajar di emperan gedung
Dinas Pendidikan Lembata
Tribun Flores.com
Eugenius Moa
Mantan Uskup Ruteng Tutup Usia, Ini Riwayat Hidup Uskup Emeritus Hubertus Leteng |
![]() |
---|
Pliplong Abong, Program Andalan Cegah Stunting di Koting Sikka |
![]() |
---|
Sembilan Ratus Personil Keamanan Disiagakan di Labuan Bajo Kawal Kenaikan Tarif Taman Nasonal Komodo |
![]() |
---|
Kisah Pasutri di Sikka Olah Batu Jadi Kerikil Demi Hidupi Keluarga |
![]() |
---|
DPRD NTT Pertanyakan Dasar Hukum Tiket Taman Nasional Komodo Naik, Inche Sayuna Sebut Pungutan Liar |
![]() |
---|