Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Katolik Hari Ini, Pengalaman akan Pengampunan Menjadi Inspirasi untuk Mengampuni Sesama

Renungan Katolik Hari Ini. Tema renungan Katolik hari ini, Pengalaman akan Pengampunan Menjadi Inspirasi untuk Mengampuni Sesama.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO-PATER FREDY
Pater Fredy Jehadin,SVD dari Novisiat SVD, Kuwu, Manggarai, Ruteng, Flores NTT. 

Oleh: Pater Fredy Jehadin, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Simak Renungan Katolik Hari Ini,
Kamis, 11 Agustus 2022.

Tema renungan Katolik hari ini, Pengalaman akan Pengampunan Menjadi Inspirasi untuk Mengampuni Sesama.

Hari ini bertepatan dengan pesta PW Sta. KLARA, PERAWAN.

BACAAN PERTAMA: Yehezkiel 12: 1 - 12

INJIL MATIUS 18: 21 - 19: 1

Baca juga: Renungan Katolik Hari Ini, Melayani Tuhan Lewat Sesama

 

Sekali peristiwa datanglah Petrus kepada Yesus dan berkata: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.

Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.

Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.

Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.

Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.

Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Maka BapaKu yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."

Setelah Yesus selesai dengan pengajaranNya itu, berangkatlah Ia dari Galilea dan tiba di daerah Yudea yang di seberang sungai Yordan.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus

SIRAMAN ROHANI

Tema: Pengalaman Akan Pengampunan Menjadi Inspirasi Untuk Mengampuni Sesama!                             

Matius 18:21 – 19. 1

Saudara-saudari... Saya kenal satu keluarga. Betapa sering suami istri bertengkar dan malah kadang aduh fisik. Sesudah bertengkar mereka saling memaafkan.

Tetapi yang menyedihkan adalah bahwa setiap kali ada pertengkaran kadang sang istri yang sering menjadi korban.

Ia mendapat luka-luka karena dipukul suaminya. Karena sudah tidak tahan lagi, maka sang istri bersama anak-anaknya tinggalkan sang suami, pergi ke rumah orangtuanya.

Sesudah beberapa hari sang istri mengingat kembali apa yang sudah diikrarkannya waktu menerima Sakramen Perkawinan Suci.

Waktu menerima Sakramen Perkawinan, keduanya sudah berjanji: “Saya mencintai engkau seumur hidup, baik waktu suka maupun duka.” Sadar akan janjinya, ia kembali ke rumahnya.

Dia siap menerima apa saja yang akan dibuat oleh suaminya. Apa pun yang terjadi, ia tetap mencintai suaminya dan mengampuni suaminya. Sungguh mujizat terjadi.

Sewaktu sang suami melihat sang istri datang, ia memeluk istrinya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi apa yang sering dibuatnya.

Sejak saat itu sampai sekarang, mereka tidak bertengkar lagi. Keduanya sungguh mencintai satu-sama lain. Pengalaman karena diampuni oleh sang istri, sudah menjadi inspirasi bagi suami agar bertobat.

Dia tidak memukul istrinya lagi. Sekarang mereka hidup bahagia.

Saudara-saudari

Hari ini Petrus bertanya kepada Yesus, katanya: “Tuhan sampai berapa kalikah aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?”  Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” Itu berarti, mengampuni orang yang bersalah kepada kita tidak ada batasnya.

Yesus menghendaki, agar semua pengikut-Nya selalu siap sedia mengampuni orang berdosa; mengampuni sesama sepanjang hidup kita. Yesus menghendaki agar kita tidak bosan-bosannya untuk saling mengampuni.

Yesus berkata demikian karena sebagai pemimpin Ia sendiri sudah dan selalu melakukannya. Betapa sering Yesus diperlakukan secara tidak adil oleh orang Farisi, ahli-ahli Taurat dan pemimpin – pemimpin agama Yahudi, yang pada akhirnya mereka menyengsarakan dan menyalibkan Dia di Salib.

Tetapi sebelum kematiannya, dari atas salib, ia berdoa dan memohon pada Bapa-Nya untuk mengampuni mereka. KataNya: “Bapa ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.”  

Bagi Yesus mengampuni artinya memberi perdamaian, sukacita dan hidup baru bagi orang lain. Sang suami dalam ceritera tadi mengalami hidup baru karena diinspirasi oleh kehidupan rohani sang istri.

Marilah saudara-saudari.

Kalau kita sudah alami pengampunan sesama, jadikanlah pengalaman itu sebagai inspirasi untuk kita, agar kita juga mengampuni orang lain.

Kita memohon Sta. Klara dan Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen
 
Renungan Katolik lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved