Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Hari Ini Minggu 4 September 2022, Minggu Pertama Bulan Kitab Suci Nasional
Simak Renungan Hari Minggu 04 September 2022, Renungan Minggu ini merupakan Minggu pertama dalam Bulan Kitab Suci Katolik Nasional.
Oleh : Pater Leo Kleden, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Simak Renungan Hari Minggu 04 September 2022, Renungan Minggu ini merupakan Minggu pertama dalam Bulan Kitab Suci Katolik Nasional.
Renungan Hari Minggu 04 September 2022 mengangkat tema Harga Sebuah Pemuridan diambil dari bacaan pertama Kitab Kebijaksanaan 9:13-18, bacaan kedua Filemon 9a-10.12-17, dan bacaan Injil diambil dari Lukas 14:25-33.
Bacaan Injil Lukas 14:25-33.
Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalananNya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka: "Jikalau seorang datang kepadaKu dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi muridKu.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Hari Minggu 4 September 2022, Hari Minggu Kita Suci Nasional
Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi muridKu. Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya.
Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian.
Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi muridKu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Hari Sabtu 3 September 2022, Manusia Jauh Lebih Penting dari Sekedar Hukum
Berikut Renungan dengan tema Harga Sebuah Pemuridan.
Bacaan Pertama dari Kitab Kebijaksanaan mengingatkan bahwa kita, yang adalah manusia lemah dan rapuh, membutuhkan bimbingan Roh Kudus untuk mengenal kehendak Tuhan dan melaksanakannya. Karena: "Siapa gerangan sampai mengenal kehendak-Mu, kalau Engkau sendiri tidak menganugerahkan kebijaksanaan, dan jika Roh Kudus-Mu tidak Kau-utus dari atas?".
Dalam bimbingan Roh Kudus itu marilah kita mendalami firman Yesus yang sulit dalam Injil hari MINGGU ini.
Pada waktu itu orang berduyun-duyun mengikuti Yesus. Mereka menyangka Yesus ini Almasih yang akan menjadi Raja Agung. Yesus berpaling kepada mereka dan berkata:
"Jika seseorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudarinya, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku".
"Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku".
•Yesus mengucapkan kata-kata ini dalam perjalanan terakhir ke Yerusalem di mana Sang Juruselamat mengurbankan nyawa di kayu Salib bagi kita.
•Maksud sabda Yesus dengan "membenci bapa, ibu, isteri, anak" ialah bahwa kasih pada Tuhan harus mendapat tempat pertama dan utama, melampaui kasih pada orang tua serta orang-orang tercinta, bahkan nyawa sendiri. Hanya dengan itu seorang murid siap memikul salib dan mengikuti jejak Yesus.
Ajaibnya ialah:
Ketika orang berani mengikuti Yesus sepenuh hati dan mengurbankan segalanya, ia justru menjadi berkat besar bagi orang tua, sanak saudara, orang-orang tercinta, dan bagi banyak orang lain. Inilah buah cinta yang sejati, yang berakar dalam kasih Allah sendiri.
Harga pemuridan Kristus ialah pemberian diri total bagi Tuhan. Yesus tahu bahwa tuntutan-Nya ini berat.
Maka dari awal pengikut-Nya harus sadar akan harga pemuridan ini.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Jumat 3 September 2022, Lengkap dengan Mazmur Tanggapan
Itulah arti rohani dua perumpamaan Yesus:
•Sebelum orang membangun menara ia harus menghitung biaya, dan sebelum pergi ke medan perang, orang mesti mempertimbangkan kekuatan tempur untuk memenangkan perang.
"Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku".
Rasul Paulus, misionaris agung, telah membayar tuntas harga pemuridan dengan menunaikan tugas misioner teramat setia sampai mati sebagai martir.
Sebelum itu dari dalam penjara dia masih menulis surat kepada Filemon untuk membela nasib Onesimus, budak Filemon yang melarikan diri dari rumah tuannya.
Menurut hukum waktu itu, budak pelarian akan disiksa dengan sangat kejam, bahkan dibunuh. Tapi Onesimus kini telah bertobat dan menjadi seorang Kristen.
Maka Paulus meminta Filemon menerima dia kembali sebagai seorang saudara seiman.
Ternyata sekitar 50 tahun kemudian, St. Ignatius dari Antiokia, murid Rasul Yohanes, menulis surat kepada jemaat di Efesus. Dia menyebut dengan rasa kagum Uskup yang memimpin jemaat di Efesus waktu itu: ONESIMUS.
Betapa ajaib karya Tuhan!
Demikian Renungan Minggu 04 September 2022, Bulan Kitab Suci Katolik Nasional.