Harga BBM Naik, Pedagang Ikan di Sikka: Kami Semakin Sengsara

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM Ria Mangkung

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Sejak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) 3 September 2022 lalu, pedagang ikan di Pasar Alok Kabupaten Sikka, mengeluh lantaran harga BBM naik namun harga ikan yang dijual semakin menurun.

Sesalan tersebut, disampaikan Majena pedagang ikan yang berasal dari Nangahure Lembah, Kelurahan wuring, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka.

Majena yang sehari-hari menjual ikan basah jenis bengkumis dan tongkol ini, mengaku rugi sebab ikan yang dibeli dari nelayan dengan nilai tinggi namun saat dijual dengan nilai rendah.

Baca juga: Wisata Flores, Promosikan Potensi Kabupaten Ngada, BPOLBF akan Gelar Wolobobo Ngada Festival 2022

”Saya dapat ikan ini dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Maumere,” katanya kepada TribunFlores.com, Rabu 7 September 2022.

Dia menuturkan ikan yang dijualnya didapatkan dari TPI dengan harga 30 ribu perkilo lalu dijual kembali dengan harga 15 ribu-40 ribu perekor.

“Saya beli satu kilo bisa dapat dua ekor untuk ukuran kecil namun untuk ukuran besar bisa lebih dari satu kilo. Jadi kalau yang kecil saya jual dengan 15 ribu dan yang besar 40 ribu. Kalau dijual kembali saya tidak dapat untung sama sekali,” ucap Majena.

Lanjut Majena sampai sekarang semua pedagang ikan menjual dengan nilai yang sama, jika tidak dijual demikian maka ikan akan menjadi rusak, akibat tidak ada pembeli yang datang.

Baca juga: Eksklusif, Cerita Agustinus Woro yang Lakukan Demo Tunggal Panjat Tiang Reklame di Maumere Flores

Wanita berusia 47 tahun ini mengungkapkan rasa khawatir jika harga BBM tak kunjung menurun.

“Kalau harga BBM tidak turun kami pasti semakin sengsara,” tuturnya.

Ibu dari satu orang anak ini memiliki harapan agar pemerintah dapat menurunkan Kembali harga BBM seperti sebelumnya.

“Kalau BBM turun maka rakyat kecil seperti kami sejahtera,” tutupnya.

Berita Harga BBM Naik lainnya