Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Sabtu 1 Oktober 2022, Kenakan Sikap-Sikap Anak Kecil dalam Hidup
Tema Renungan Harian Katolik hari ini Kenakan Sikap-Sikap Anak Kecil Dalam Hidup. Renungan Harian Katolik hari ini dibawakan oleh Pater Fredy Jehadin.
Oleh: Pater Fredy Jehadin, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Simak Renungan Harian Katolik Sabtu 1 Oktober 2022.
Tema Renungan Harian Katolik hari ini Kenakan Sikap-Sikap Anak Kecil Dalam Hidup.
Renungan Harian Katolik hari ini dibawakan oleh Pater Fredy Jehadin,SVD.
Renungan Harian Katolik hari ini bertepatan dengan Pesta St.Theresia Kanak-Kanak Yesus, Perawan, Pujangga dan Pelindung Misi.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Hari Sabtu 1 Oktober 2022, Jalan Kecil Masuk Surga
BACAAN PERTAMA 1 Korintus 12: 31 - 13: 13
INJIL MATIUS
Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?" Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam namaKu, ia menyambut Aku."
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus
SIRAMAN ROHANI
Tema: Kenakan Sikap-Sikap Anak Kecil Dalam Hidup!
Matius 18: 1- 5
Saudara-saudari….. Hari ini kita merayakan pesta Santa Theresa dari kanak-kanak Yesus. Mengapa ia digelar Santa Theresa dari kanak-kanak Yesus? Ia digelar demikian karena Ia sendiri sudah berjanji kepada Yesus untuk tidak akan pernah segan-segan melakukan apa saja yang dikehendak Tuhan dari padanya. Ia memandang Yesus, sepertinya sebaya dengan umurnya, masih kanak-kanak. Sekitar umur 7 tahun, ia sering bercakap-cakap dengan Yesus entah lewat doa atau percakapan biasa. Kerinduan itu terungkap dalam salah satu doanya.
Inilah doanya:
“Yesus, tentu Engkau senang mempunyai mainan. Biarlah saya menjadi mainanMu. Anggap saja saya ini mainanMu. Bila akan Kauangkat, betapa senang hatiku. Jika hendak Kau sepak kian kemari, silahkan! Dan kalau hendak Kautinggalkan di pojok kamar lantaran bosan, boleh saja. Saya akan menunggu dengan sabar dan setia. Tetapi hendak Kautusuk bolaMu….O, Yesus, tentu itu sakit sekali, namun terjadilah kehendakMu!