Berita Lembata
Masjid Babul Jannah di Amakaka Lembata Dibangun Umat Katolik, Jadi Tempat Sholat Presiden Jokowi
Masjid Babul Jannah di Desa Amakaka,Lembata menyimpan catatan sejarah yang mencerahkan.Pembangunan dilakukan tokoh Katolik di desa itu.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM.COM, Irfan Hoi
TRIBUNFLORES.COM,KUPANG - Masjid Babul Jannah di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata menyimpan catatan sejarah. Masjid dengan dominasi warna merah dan putih itu pernah dijadikan sebagai tempat sholat Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Orang nomor satu di Indonesia datang ke Lembata mengunjungi lokasi banjir bandang akibat badai siklon Seroja awal April 2021. Desa Amakaka menjadi salah satu wilayah yang paling parah imbas dari perubahan cuaca secara ekstrim kala itu.
Saat kunjungan Presiden bertepatan dengan ibadah sholat Jumat. Masjid Babul Jannah dipilih menjadi tempat sholat Presiden Jokowi. Karena ketiadaan imam masjid, presiden Jokowi kemudian menjadi imam memimpin ibadah sholat Jumat.
Jamaah di Masjid Babul Jannah ikut dalam sholat Jumat. Jokowi mengenakan baju putih lengan panjang dan celana hitam. Sebelumnya, ia mengambil air wudhu didepan masjid yang telah disiapkan.
Baca juga: BPS Lembata Harapkan Masyarakat Jujur Sampaikan Data
Masjid ini terletak di Jalan Trans Ile Ape, Lembata dan berdampingan dengan rumah warga serta pada bagian belakang langsung berbatasan dengan laut di Teluk Lewotolok.
Informasi yang dihimpun, menyebutkan Masjid Babul Jannah dibangun tahun 1995. Masjid Babul Jannah merupakan kategori Masjid Umum dengan luas bangunan 297 m⊃2; dengan status tanah Wakaf.
Jumlah Jamaah pun tidak banyak, hanya 100 - 150 orang, jumlah muazin 2 orang, jumlah remaja 15 orang dan Jumlah Khotib 2 orang .
Layaknya masjid-masjid lainnya, Masjid Babul Jannah selalu ramai apabila waktu sholat tiba, apa lagi menjelang hari raya idul Fitri maupun idul adha, kapasitas masjid nyaris tak menampung semua umat.
Baca juga: Lembata Tawarkan Tuan Rumah Piala Soeratin Tahun 2024
Proses pembangunan masjid ini juga unik. Panitia pembangunan merupakan warga Desa Amakaka beragama Katolik. Di Desa Amakaka, ikatan perkawinan berbeda agama telah berbaur menjadi suatu ikatan kekeluargaan yang harmonis.
Tahun 1995 masjid bergaya sederhana tapi mewah itu, mulai di bangun dengan ketua panitianya bernama Thomas Tuto Langoday, tokoh masyarakat yang cukup disegani kala itu.
Thomas di dampingi sekretaris panitia Krens Witak Ladopurap dan bendahara adalah Karel Kaba Ladopurap. Pembangunan ini juga saat masa kepemimpinan Kepala Desa Amakaka, Bernardus Hena Ladopurap.
Masjid ini diresmikan Sarwono Kusumaatmaja saat menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Dalam penuturan di Desa Amakaka, Sarwono sempat menitikkan air mata.
Baca juga: LIVE STREAMING FINAL Persebata Lembata vs Perse Ende Final El Tari Memorial Cup 2022
"Dia kaget karena baru tahu panitia pembangunan masjid kebanyakan keluarga dari umat Katolik. Pancasila sesungguhnya sudah lama lahir dan tumbuh di Amakaka Lewotolok," sambung Sahidin, salah seorang umat di Masjid Babul Jannah.
Masjid ini juga di bangun oleh salah seorang Diaspora Desa Amakaka, Sulaeman L Hamzah, kini anggota DPR RI Dapil Papua. Adapun H. Anwar Tadong yang saat itu menjadi imam masjid ikut membantu renovasi masjid.