Renungan Misa Hari Minggu

Renungan Misa Hari Minggu Biasa XXIX oleh Pater Leo Kleden SVD di Ledalero

Renungan Misa Hari Minggu biasa XXIX di susun oleh Pater Leo Kleden, SVD.

Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/NOFRI FUKA
KAPELA - Kapela Agung Santo Paulus Ledalero di Desa Takaplager, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Kamis 6 Oktober 2022. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Berikut ini Renungan katolik Misa hari Minggu Biasa XXIX, Minggu 6 Oktober 2022.

Renungan Misa Hari Minggu biasa XXIX disusun oleh Pater Leo Kleden, SVD.

Renungan Misa Hari Minggu Biasa XIXX bertema; Berdoa dengan tekun, berjuang sekuat tenaga.

Renungan Misa Hari Minggu Biasa XXIX disusun di Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Esok, Minggu 16 Oktober 2022

 

Kel 17: 8-13

2Tim 3: 14 - 4: 2

Luk 18: 1-8

Berdoa dengan tekun, berjuang sekuat tenaga

1. Kisah Bacaan Pertama:

•Musa naik ke atas bukit untuk berdoa, sementara Yosua bertempur di medan perang melawan orang Amalek. Selama Musa tekun berdoa sambil mengangkat tangan, pasukan Israel menang. Ketika Musa jadi lelah dan menurunkan tangan, Israel kalah. Maka Harun dan Hur menopang tangan Musa untuk tetap berdoa dengan tekun, sampai Yosua selesai bertempur mengalahkan orang Amalek.

 

2. Hikayat Musa dan Yosua ini mengajarkan kita tiga hal penting dalam perjuangan hidup.

a. Seperti Yosua kita sendiri harus 'bertempur' sekuat tenaga di medan bakti kita masing-masing.

b. Seperti Musa kita pun harus berdoa dengan tekun untuk menimba kekuatan dari Tuhan. Sebab hanya dengan berkat-Nya kita akan berhasil.

c. Sebagaimana Musa yang lelah ditopang tangannya oleh Harun dan Hur, setiap kita pun membutuhkan topangan dan dukungan saudara-saudari lain untuk tetap tekun dalam doa dan setia dalam tugas pengabdian.

3. Rasul Paulus dalam Bacaan Kedua memberi nasihat kepada muridnya Timotius untuk tekun dalam iman dan setia dalam tugas misioner. "Wartakanlah sabda Allah! Siap-sedialah, entah baik atau tidak baik waktunya. Nyatakanlah apa yang salah, tegur dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran" (2Tim. 4: 2)

4. Dalam warta Injil hari ini Yesus mengajar para murid-Nya untuk berdoa dengan tekun. Jikalau seorang hakim yang kejam pun bisa mengabulkan permohonan seorang janda miskin yang terus menerus datang menuntut pembelaan haknya, tidakkah Allah Yang Mahapenyayang lebih lagi mengabulkan doa setiap orang yang mengetuk pada pintu belaskasih-Nya?

5. Tetapi patut diingat: Tuhan mengabulkan doa atas cara terbaik menurut kehendak-Nya, bukan kehendak kita sendiri. Maka doa permohonan terbaik harus diakhiri dengan kepasrahan seorang anak menurut teladan Yesus sendiri:

"Ya Bapa-Ku, ... bukan kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." (Luk 22: 42).

DOA:

Allah Mahapenyayang,

sebagaimana Musa mengangkat tangan dan berdoa untuk umat Israel, Yesus Putra-Mu telah merentangkan tangan-Nya sampai mati di kayu Salib. Seluruh diri-Nya yang dikurbankan itu telah menjadi persembahan doa dan kurban terindah demi keselamatan kami.

Dalam Dia terimalah syukur dan sembah bakti kami, dan limpahilah uma-Mu dengan rahmat yang kami butuhkan dalam hidup bakti setiap hari seturut kehendak-Mu yang kudus. Demi Kristus Tuhan kami + Amin.

Salam kasih, doa dan persembahan Ekaristi untukmu,

Oleh; P. Leo Kleden SVD

Renungan Misa Hari Minggu Lainnya

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved