Ibadah Sabda Hari Minggu
Renungan Harian Katolik Minggu Biasa 30 Oktober 2022 Oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo SVD
Renungan Ibadah Minggu Biasa XXXI Tahun C ini dibawakan Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD dari Seminari Santu Santo Paulus Ledalero, Maumere, Sikka.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Aris Ninu
TRIBUNFLORES.COM,MAUMERE-Renungan Ibadah Sabda Minggu Biasa, Minggu, 30 Oktober 2022.
Renungan Ibadah Minggu Biasa XXXI Tahun C ini dibawakan Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD dari Seminari Santu Santo Paulus Ledalero, Maumere, Sikka, Flores.
Berikut ini renungan singkatnya dari bacaan-bacaan Minggu Biasa, 30 Oktober 2022.
RENUNGAN SINGKAT
Kita mendengarkan kisah dramatis dari seorang
bernama Zakeus. Ia adalah seorang kaya dan kepala
pemungut cukai. Kita bisa pelajari satu dua pesan
yang diambil dari kisah perjumpaan Zakeus ini dengan
Yesus.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Misa Harian Katolik Jumat 28 Oktober 2022, Doa dan Perutusan Yesus
Pertama, Zakeus dan kekayaannya. Digambarkan
bahwa Zakeus adalah seorang kaya. Namun, secara
ironis, ia juga disebut sebagai seorang kepala
pemungut cukai. Sebagaimana yang kita ketahui,
seorang pemungut cukai bekerja untuk mengumpulkan pajak dan diberikan kepada pemerintah Roma. Ia
tidak digaji, tetapi ia memperoleh uang dari kelebihan
pajak. Karena itu, kadangkala mereka memungut
pajak lebih banyak sehingga yang sisanya adalah
untuk mereka. Itulah sebabnya, Zakeus ini menjadi
kaya, karena ia bukan saja seorang pemungut cukai,
melainkan seorang kepala pemungut cukai. Ia
menjadi orang yang memegang kuasa tertinggi untuk
urusan pajak ini. Kekayaannya bisa saja diperoleh dari
kelebihan pungutan pajak itu. Ini yang membuatnya
merasa tidak diterima banyak orang sehingga ia
terpisah dan harus mencari tempat yang baik
sendirian, hanya untuk melihat Yesus.
Kita belajar dari kisah Zakeus ini untuk memperoleh
penghasilan dengan baik dan jujur. Kekayaan atau
uang tidak akan pernah bisa membeli persahabatan
dan relasi yang mendalam. Itulah sebabnya, Zakeus
memutuskan untuk melepaskan setengah kekayaannya, agar ia bisa memiliki relasi yang lebih baik dengan
sesamanya. Yang mesti ia miliki adalah solidaritas
dengan sesama, dan keterbukaan terhadap sesama,
bukanlah pengumpulan harta. Kita belajar juga untuk
saling berbagi dengan sesama.
Kedua, Zakeus dan pohon ara. Zakeus berlari
memanjat pohon ara untuk melihat Yesus. Berkat
bantuan pohon ara ini, ia bukan saja melihat Yesus
tetapi juga berbicara dan berjumpa Yesus di
rumahnya. Pohon ara tidak mengatakan apapun
ketika Zakeus turun dan menjamu Yesus di rumahnya.
Kita bisa menjadi pohon ara di zaman kini, yang
membantu sesama yang lain untuk melihat dan
bertemu dengan Yesus. Kegembiraan kita adalah
mereka dapat berjumpa Tuhan. Seperti pohon ara
dalam kisah ini, kita tidak perlu bersedih jika kita tidak
dilibatkan dalam kegembiraan orang yang kita bantu,
karena tugas kita adalah membantu mereka
menemukan Tuhan dan kembali kepada-Nya. Semoga
kita memiliki semangat spiritualitas pohon ara di
tengah zaman yang makin materialistis ini, yang lebih
banyak mementingkan pengumpulan harga,
kekayaan, nama, dan ketenaran, daripada
menyatukan diri dengan Tuhan, Harta terindah dan
yang amat berharga.
HENING
Baca juga: Ibadah Sabda Hari Minggu Biasa 30 Oktober 2022
SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
Renungan Ibadah Sabda Minggu Biasa yang dibawakan Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD dari Seminari Santu Santo Paulus Ledalero, Maumere, Sikka, Flores.(ris)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/Misa-harian-Katolik-di-gereja-Sanctissima-Trinitas-Bloro-Desa-Lusitada.jpg)