Wisata Flores
Daftar Deretan Gunung di Pulau Flores Cocok untuk Pendakian, dari Gunung Inerie hingga Lewotobi
Lima gunung indah ini wajib ditaklukankan oleh para pendaki. Deretan gunung ini memberikan tantangan yang tidak terlupakan bagi para pendaki.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Kristin Adal
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Pulau Flores, terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Memiliki bentangan alam yang indah mulai dari laut, gunung, hutan dan segalah isinya menakjubkan. Selain dikenal karena panorama laut, budaya dan agamanya. Pulau Flores juga menyuguhkan deretan gunung indah yang tidak bisa dilewatkan oleh pendaki.
Lima gunung indah ini wajib ditaklukankan oleh para pendaki. Deretan gunung ini memberikan tantangan yang tidak terlupakan bagi para pendaki. Ciri khas masing-masing gunung berbeda mulai dari sejarah, jalur pendakian, kondisi tanah dan ketinggian di atas permukaan laut.
Berikut TribunFlores.Com merangkum deretan gunung di Pulau Flores yang wajib pendaki taklukan.
Gunung Inerie ini termasuk gunung api stratovolcano dan sebagian besar hutan yang terdapat pada kawasan Gunung Inerie terletak pada ketinggian 1000-1500 MDPL.
Gunung Inerie ini ramai dikunjungi para pendaki mulai dari warga lokal, nusantara dan mancanegara. Puncak gunung ini merupakan titik tertinggi di Pulau Flores. Tidak heran, gunung menjadi salah satu spot untuk melihat sunrise terindah di Pulau Flores. Selain keindahan panoram alamnya, jalur pendakian juga memacu adrenalin.
Baca juga: Wisata Flores, Mengenal Potensi Wisata Nagekeo dari Pantai, Air Terjun, Kampung Adat hingga Gunung
Melihat pemandangan sunsrise di atas puncak Gunung Inerie sebaiknya dilakukan pendakian subuh sekitar pukul 03.00 Wita dari Kota Bajawa. Pendakian biasanya ditemani para pemandu lokal yang memahami jalur pendakian.
Gunung Ranaka adalah sebuah gunung berapi yang terletak di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timut. Gunung yang tingginya sekitar 2140 meter merupakan gunung yang sering didaki pengunjung.
Perjalanan pendakian Gunung Ranaka sejauh sekitar sepanjang 9 Km sampai puncak gunung menelusuri kawasan hutan. Gunung ini menjai habitat dari banyak Flora dan Fauna yang unik. Di puncak anda akan melihat pemandangan alam yang sangat indah, menyaksikan pemandangan Kota Ruteng, Borong dan Iteng. Di kaki gunungnya terdapat danau sebagi sumber air minum hewan liar.
Gunung Ranaka tercatat terakhir kali meletus pada 11 Januari 1988 dengan ketinggian asap sekitar 8.000 meter dan juga disertai awan panas yang mengarah ke Wae Reno dan Wae Teko di sebelah utara gunung api itu.
3. GUNUNG Ebulobo
Gunung Ebulobo dikenal dengan sebutan Emburombu atau Puncak Nagekeo. Gunung ini merupakan gunung stratovolcano yang terletak bagian selatan Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Gunung Ebulobo menjulang di atas ketinggian 2.124 MDPL, bersama bidang atas kubah lava berbentuk datar.
Peristiwa letusannya tertulis sejak 1830, antara lain berupa lelehan lava di lereng utara pun letusan-letusan eksplosif kepada puncak kawahnya. Sampai sekarang ini, belum ada informasi lain yang menyatakan kalau Gunung Ebulobo ini masih aktif.
Mendaki gunung ini perlu perjuangan dan nyali besar untuk naik sampai puncak gunung tersebut.
Jalur pendakian Gunung Ebulobo kebanyakan jalan setapak yang tanah dan berpasir, serta sesekali berbatuan kerikil.
Gunung Lewotobi merupakan salah satu gunung api strato bertipe andesitik yang terletak di bagian timur Pulau Flores. Gunung Lewotobi ini sering disebut gunung api kembar karena mempunyai dua puncak yaitu Gunung Lewotobi Laki-laki dengan ketinggian 1584 mdpl/5.196 kaki dan Gunung Lewotobi Perempuan dengan ketinggian 1703 mdpl/5.587 kaki di selatan.
Gunung Lewotobi Keduanya hanya dipisahkan jarak sejauh 2 kilometer. Kawah di puncak Lewotobi Laki-laki berdiameter 400 meter, sedangkan kawah di puncak Lewotobi Perempuan berdiameter 700 meter.
5. Gunung Egon
Gunung Api Egon terletak di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur dengan posisi geografis di Latitude -8.676°LU, Longitude 122.455°BT dan memiliki ketinggian 1661 mdpl
Gunung Egon adalah sebuah gunung berapi yang terletak di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Gunung Egon kembali aktif pada 2006 setelah vakum selama 75 tahun. Egon tercatat meletus dahsyat pada 1925.
Gunung ini merupakan gunung yang dianggap keramat oleh masyarakat desa setempat. Konon, di gunung ini terdapat sebuah ular berkepala tujuh di mana apabila ular berkepala tujuh ini keluar dan menampakan kepada penjaga gunung, maka itu merupakan tanda bahwa Gunung Egon akan segera meletus.
Untuk itu, masyarakat sekitar Gunung Egon selalu memberikan sesajen berupa emas, babi, beras merah, tuak dan telur. Sesajen ini bersamaan dengan upacara yang selalu didahului dengan Du’a Mapi Giek Mo'an Tanah Gahar. Hal ini dimaksudkan untuk meminta perlindungan arwah penjaga gunung dari bencana gunung meletus.