Berita NTT

Jakarta Tuan Rumah Pesparani Nasional III 

Ketika menutup Pesparani II di Kupang, Wakil Menteri Agama RI menyatakan Pesta Paduan Suara Gerejani menjadi kerinduan umat Katolik seluruh Indonesia

Editor: Egy Moa
TRIBUN FLORES.COM/OBY LEWANMERU
Wakil Menteri Agama RI, Dr. H. Zainut Tauhid Sa'adi, M.Si memukul beduk menandai penutupan Pesparani Nasional II Tahun 2022 di Stadion Oepoi, Kota Kupang, Senin 31 Oktober 2022. Nampak Wagub NTT, Josef A. Nae Soi juga memukul gong. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM,Oby Lewanmeru

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG- DKI Jakarta direncanakan menjadi tuan rumah  Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik III. 

Wakil Menteri Agama RI, Dr. H. Zainut Tauhid Sa'adi, M.Si, menyampaikannya saat memberikan sambutan penutupan Pesparani Nasional II 2022 di Stadion Oepoi, Kota Kupang, Senin malam 31 Oktober 2022.

Seremoni peresmian dihadiri Wakil Gubernur NTT, Drs. Josef A. Nae Soi,M.M, Uskup Agung Ende, Mgr. Vincentius Sensi Potokota, Uskup Agung Maumere, Mgr. Ewaldus Martinus Sedu, Gubernur Sulawesi Tenggara, Haji. Ali Mazi,.
Ketua LP3KN, Prof. Adrianus Meliala, Ph.D, Ketua Umum Pesparani Nasional II, KH.Drs. Jamaludin Ahmad, M.M, para ketua LP3KD seluruh Indonesia, Ketua DPRD NTT, Emi Nomleni, wakil ketua dan sejumlah anggota, para imam, biarawati dan undangan lainnya.

Zainut menyampaikan salam hormat dari Menteri Agama, yang sedianya hadir namun pada saat bersamaan ada tugas yang tidak bisa ditinggalkan.

Baca juga: Ketua PHDI NTT Nilai Pesparani Nasional Perkokoh Nilai Toleransi

Menurut Zainut, Pesparani Nasional II ini memiliki makna sangat penting yaitu sebagai  sarana untuk meningkatkan wawasan keagamaan bagi umat Katolik melalui persembahan puji-pujian kepada Tuhan.Pesparani Nasional II ini mampu mengobati hati umat Katolik dari seluruh penjuru Nusantara.

Wagub NTT, Josef A. Nae Soi meminta kepada semua kontingen Pesparani Nasional II Tahun 2022 di Kupang agar tidak kembali ke daerah masing-masing dengan membawa hal-hal yang pahit. Tetapi sebaliknya membawa hal-hal baik.

"Saya mau sampaikan kepada para peserta kontingen bahwa sebelum kita upacara penutupan tadi hujan turun dengan deras, tapi sekarang cerah, walaupun tidak ada bintang. Ini tanda-tanda alam mengatakan, hai peserta Pesparani pulanglah jangan membawa hal-hal yang pahit, tetapi kuburlah di Nusa Tenggara Timur beserta hujan yang turun tadi sore," kata Josef.

Dijelaskan, kemudian saat ini terang dan dengan lampu yang terang ini, menyatakan para peserta pulanglah ke daerah masing-masing bawalah berita gembira tentang Nusa Tenggara Timur, Nusa Terindah Toleransinya.

Baca juga: Ketua Permabudhi NTT; Lewat Pesparani II, NTT Membuat Sejarah Toleransi

"Jangan lupa, wartakan ke seluruh Nusantara bahwa NTT dikategorikan sebagai The New Tourism Teritory. Jangan bosan datang ke Nusa Tenggara Timur

Josef mengutip St.Agustinus pejabat gereja yang terkenal, mengatakan, qui bene cantat, bis orat yang artinya kalau orang yang bernyanyi dengan baik sama dengan berdoa dua kali. Oleh sebab itu, lanjut Josef, peserta Pesparani Nasional II Tahun 2022 sudah bernyanyi dengan baik, mungkin sebentar ada yang diumumkan sebagai pemenang, tetapi yang menang adalah karya semua peserta Pesparani Nasional II di NTT ini.

Sekali lagi bapak ibu, kuburkan hal-hal yang tidak berkenan di hati sanubari bapak ibu, bawalah hal-hal yang indah dan menyenangkan ke daerah masing-masing.

Berita NTT lainnya

 


 
 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved