Nama Bayi Katolik

Nama Bayi Katolik Lahir Tanggal 3 November Lengkap Kisah Tokoh dan Maknanya

Berikut Rekomendasi Nama Bayi Katolik yang Lahir pada Tanggal 3 November. Nama Bayi Katolik ini diambil dari Nama Santa dan Santo Gereja katolik.

Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
Foto - Bayi dan Orang Tuanya. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Agnesia Dhelti

TRIBUNFLORES.COM,MAUMERE - Berikut nama bayi Katolik yang cocok diberikan saat bayi tersebut lahir pada 3 November.

Nama bayi Katolik tersebut diambil dari nama orang kudus yang diperingati tiap tanggal 3 November.

Nama bayi Katolik yang direkomendasikan berdasarkan Santo dan Santa pelindung Gereja Katolik. Santo Martinus de Porrez, Pengaku Iman

Santo Martinus de Porrez lahir di kota Lima, Peru pada tanggal 9 Desember 1579. Ia, anak tidak sah dari perkawinan gelap seorang lelaki bangsawan Spanyol yang tinggal di Peru dengan seorang wanita Negro. Lelaki itu tidak mengakuinya sebagai anak, sehingga semenjak kecil Martin bersama saudarinya dibesarkan oleh ibunya.

Semenjak masa kecilnya, Martin sudah menunjukan suatu cara hidup yang saleh. Ia rajin berdoa dan mempunyai keprihatinan besar pada orang-orang sakit dan miskin. Bahkan sejalan dengan perkembangannya, ia sudah mulai menyadari bahwa orang yang berkenan kepada Allah bukanlah yang berkulit putih melainkan yang berjiwa putih.

Baca juga: Nama Bayi Katolik Lahir Tanggal 2 November Lengkap Kisah Tokoh dan Maknanya

Mendengar tentang perkembangan Martin yang luar biasa itu, lelaki ayahnya itu kembali hidup bersama ibunya dan mengakui Martin sebagai anaknya. Ketika Martin berumur 12 tahun, ia menyekolahkan Martin. Karena Martin bercita-cita menjadi dokter, maka ia memperkenankan Martin bekerja sambil belajar pada seorang ahli bedah.

Di kemudian hari setelah menjadi seorang biarawan, pengetahuan dan pengalaman medisnya itu memberi manfaat besar baginya dalam menolong orang-orang sakit. Sementara itu hidup rohaninya terus berkembang dewasa. Doa dan Kurban Misa merupakan santapan wajibnya setiap hari. Keprihatinan dan semangat pengabdiannya kepada sesama yang malang nasibnya tetap berkobar. Agar lebih banyak memusatkan perhatian pada kepentingan sesama, ia bercita-cita menjadi biarawan.

Dalam rangka mewujudkan cita-citanya itu, ia pada umur 15 tahun meminta bekerja sebagai pelayan di biara Rosario Lima tanpa gaji. Di sana ia menjadi anggota dari Ordo Ketiga Dominikan. Banyak orang, terutama pemimpin biara itu, tertarik pada kepribadian Martin yang saleh dan aktif bekerja.

Setelah 9 tahun melayani umat ia menjadi seorang bruder awam atas permintaan pemimpin biara itu. Ia diserahi tugas-tugas sosial yang sesuai dengan bakatnya: membagikan makanan, pakaian dan obat-obatan kepada kaum miskin. Tanap kenal lelah ia berusaha mengumpulkan dana untuk membantu orang-orang yang berada dalam kesulitan keuangan.

Tak mengherankan bahwa dalam waktu singkat ia sudah dikenal dan dicintai seluruh umat. Orang-orang kaya yang tergerak hatinya memberinya sejumlah besar uang untuk membangun sebuah panti asuhan bagi ratusan anak terlantar.

Baca juga: Nama Bayi Katolik Lahir Tanggal 1 November Lengkap Kisah Tokoh dan Maknanya

Di panti asuhan itu, Bruder Martin menjadi pendidik dan pe,bimbing anak-anak itu, sambil tetap menjalankan tugasnya sebagai pendamping dan penghibur orang-orang sakit, serta pembawa harapan bagi orang-orang yang bersusah.

Dalam tugasnya itu, ia juga menyembuhkan banyak orang sakit secara ajaib, membantu memecahkan kesulitan perjodohan, dan memberikan nasehat kepada tokoh-tokoh masyarakat. Ia juga penyanyang binatang -binatang termasuk cacing tanah. Tikus-tikus yang berkeliaran di dalam biara tidak lagi mengganggu karena perintahnya.

Meskipun ia sibuk dengan berbagai tugas itu, ia tetap memanfaatkan tujuh jam sehari untuk berdoa dan bermeditasi di hadapan Sakramen Mahakudus. Ia menjalankan devosi khusus kepada Santa Perawan Maria sehingga beberapa kali ia mengalami penampakan Bunda Maria.

Bruder Martin terkenal karena kerendahan hatinya dan usahanya yang gigih untuk memperhatikan dan membela orang-orang Indian dan Negro. Hal ini ditentang keras oleh para bangsawan Spanyol di Peru. Karena perjuangannya itu, ia sering dihina dan dicerca sebagai anak tidka sah dan berdarah campur.

Meskipun demikian, ia sama sekali tidak merasa terhina, karena ia percaya bahwa semua yang dilakukannya berkenan pada Allah. Prinsipnya ialah semua manusia diciptakan Allah dan sama di hadapan Allah.

Selama menjalani kehidupan membiara, Martin tidak pernah meminta jubah baru. Ia hanya mempunyai satu jubah yang diberikan kepadanya ketika ia resmi menjadi seorang anggota di biara itu. Ketika ajalnya mendekat, ia dengan rendah hati meminta sehelai jubah baru. Katanya: "Inilah jubah kuburku yang akan kupakai untuk menghadap takhta pengadilan Allah." Tak lama berselang, bruder saleh ini menghembuskan nafas terakhir pada tanggal 3 November 1639, dalam usia 59 tahun.

Jenazahnya dipikul ke kubur oleh dua orang uskup, wakil raja Spanyol dan seorang pegawai tinggi kerajaan. Makamnya dikunjungi banyak pejabat gereja dan pejabat Kerajaan Peru. Ia digelari 'beato' pada tahun 1837 oleh Sri Paus Gregorius XVI (1831-1846) dan dinyatakan 'kudus' pada tanggal 6 Mei 1962 oleh Sri Paus Yohanes XXIII (1958-1963). Ia diangkat sebagai pelindung suci bagi para pejuang karya penghapusan diskriminasi rasial.

Sumber: Buku Orang Kudus Sepanjang Tahun

Penyusun: Mgr.Nicolaas Martinus Schneiders, CICM

Berita Lifestyle lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved