Renungan Harian Katolik Jumat 4 November 2022, Berilah Pertanggungjawaban atas Urusanmu

Oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk - Ka SMPK Frateran Ndao - Ende

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Jumat 4 November 2022.

Renungan Harian Katolik hari ini dibawakan oleh Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk - Ka SMPK Frateran Ndao - Ende.

Judul Renungan Harian Katolik hari ini yaitu Berilah Pertanggungjawaban Atas Urusanmu.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Misa Harian Kamis 3 November 2022 di Gereja Katedral St. Yoseph Maumere

SEMANGAT PAGI, pada hari ini gereja katolik sejagat memperingati Santo Karolus Borromeus, Uskup. Dan bacaan Injil hari ini dikisahkan Perumpamaan Tentang Bendahara Yang Tidak Jujur (Luk. 16: 1 - 8).

Bendahara yang tidak jujur dipuji oleh tuannya, mengapa? Karena bendahara itu telah bertindak dengan cerdik. Menurut KBBI, cerdik berarti cepat mengerti tentang situasi, dan pandai mencari pemecahannya. Dan itulah yang dilakukan oleh bendahara yang tidak jujur itu dengan menyuruh membuat surat utang lain, bagi mereka yang berutang kepada tuannya.

Jadi, tuanya tidak memuji ketidakjujuran bendahara itu, melainkan yang dipuji oleh tuannya adalah kecerdikannya. Dan hal ini kita bisa lihat, justeru karena bendahara itu tidak jujur, maka tuanya meminta pertanggungjawaban atas tugas yang diberikan kepadanya.

Dan meminta pertanggungjawaban atas tugas yang dipercayakan, tidak hanya kepada bendahara tadi, tetapi juga kepada kita semua yang telah diberikan kepercayaan dan tanggung jawab untuk suatu tugas tertentu.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 3 November 2022, Allah Selalu Mengasihi Kita

Bahwa pada akhirnya, setelah kita kembali kepada tanah air surgawi, kita akan dimintai pertanggungjawaban atas tugas atau pekerjaan yang dipercayakan kepada kita masing-masing. Dan pesan Injil hari ini bagi kita adalah: pertama Tuhan tidak pernah memuji orang yang tidak jujur.

Mengapa? Karena tidak jujur itu merupakan dosa. kedua Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk yang berakal budi.

Dengan akal budi, manusia tahu membedakan mana yang baik dan yang benar, serta mana yang tidak baik dan tidak benar. Jangan sampai dengan akal budi, justeru manusia dapat mengakali atau menipu atau memperdayai sesamanya.

Dan inilah ciri anak anak duniawi, maka kita anak anak terang diharapkan mampu menggunakan akal budi kita untuk hal hal baik dan benar serta positif.

Akhirnya, jadikan akal budi kita bukan untuk memperdayai sesama, melainkan untuk memberdaya diri kita sendiri dan sesama, yang pada saatnya kelak, kita akan dimintai pertanggung jawaban.

Maka, mari kita melakukan dengan baik dan benar, tugas yang dipercayakan kepada kita masing-masing, sehingga kelak kita akan memperoleh keselamatan hidup yang kekal. Mudah-mudahan.

Renungan Katolik lainnya