Berita NTT
Marsel Robot Bilang Beasiswa dalam Bentuk Uang Rawan
Namun apabila anak tersebut malas sekolah serta malas belajar maka beasiswa tersebut tidak dimanfaatkan secara baik.
TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Pengamat Pendidikan dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang menilai beasiswa dalam bentuk uang sangat rawan. Terutama beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP).
Demikian disampaikan Marsel Robot selaku dosen dan pakar bahasa Undana Kupang ini kepada Pos-Kupang.Com, Minggu, 6 November 2022 melalui sambungan telepon.
Menurut Dr. Marsel Robot, persoalan dana beasiswa PIP terletak pada sistem pengawasan oleh pemerintah, terutama dinas P dan K di setiap Kota/Kabupaten harus memfasilitasi atau mengawasi baik dana beasiswa tersebut.
Ia menilai peserta didik yang menerima beasiswa PIP pun tidak menunjukan suatu prestasi. Dibandingkan dengan dana beasiswa sebelumnya diberikan kepada siswa yang berprestasi, dapat mempertahankan maupun meningkatkan prestasinya.
Baca juga: Pater Ori Lantik Anggota Baru KMK St.Thomas Aquinas FKM Undana Kupang
Menurutnya sebagian siswa yang menerima bantuan beasiswa tersebut adalah siswa yang malas sekolah.
Ia menilai harus merubah sistem seleksi penerimaan beasiswa PIP tersebut. Dimana kata dia salah satu persyaratan untuk menerima beasiswa PIP adalah anak dari keluarga yang tidak mampu atau ekonomi lemah.
Namun apabila anak tersebut malas sekolah serta malas belajar maka beasiswa tersebut tidak dimanfaatkan secara baik.
Menurut dia beasiswa PIP harus dimanfaatkan secara baik oleh penerimanya. Dimana penerima tersebut harus rajin sekolah dan belajar hingga terdidik dan berprestasi supaya berguna bagi bangsa dan negara.
Baca juga: Sambil Menangis Istri Ceritakan saat Suaminya di Flores TImur Dibekuk Polisi, AHW: Saya Kaget Sekali
Lanjut disampaikannya bahwa dengan sistem pengawasan yang tidak baik, ditambah lagi dengan seleksi peserta pemerina PIP pun tidak baik dan sistem pengawasan pengguanaan uangnya tidak sesuai maka negara seperti membuang garam ke laut.
Ia menilai bahwa bantuan beasiswa PIP tidak efektif apabila disalurkan dalam bentuk uang, dimana kata dia relevan jika dialihkan bantuannya dalam bentuk barang guna mendukung akademik atau sekokahnya.
Diakuinya bahwa bantuan PIP dalam bentuk uang rawan, karena rentan dikorupsi oleh orang-orang yang terlibat dalam kepengurusannya.
Lain sisi, diakuinya bahwa beasiswa yang diberikan kepada siswa tersebut pun belum pasti dipergunakan untuk keprluan sekolahnya. (Pos Kupang.Com).