Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Sabtu 12 November 2022, Pesta St.Yosafat Uskup dan Martir
Renungan Harian Katolik hari ini dibawakan oleh Pater Fredy Jehadin,SVD. Tema Renungan Harian Katolik hari ini yaitu Berdoalah Dengan Tidak Jemu-Jemu.
Oleh: Pater Fredy Jehadin, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari kita simak Renungan Harian Katolik Sabtu 12 November 2022.
Renungan Harian Katolik hari bertepatan dengan Pesta St.Yosafat Uskup dan Martir.
Renungan Harian Katolik hari ini dibawakan oleh Pater Fredy Jehadin,SVD.
Tema Renungan Harian Katolik hari ini yaitu Berdoalah Dengan Tidak Jemu-Jemunya.
Baca juga: Misa Hari Minggu 13 November 2022 di Gereja Santo Yosef Onekore Ende, Nama Pastor dan Bacaan Injil
Simak Bacaan Pertama:
3 Yohanes 5 - 8
INJIL LUKAS
18: 1 - 8
Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. KataNya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun. Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku." Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihanNya yang siang malam berseru kepadaNya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 13 November 2022, Bacaan Injil Katolik dan Mazmur Tanggapan
SIRAMAN ROHANI
Tema:
Berdoalah Dengan Tidak Jemu-Jemunya!
Lukas Lukas
18: 1 – 8
Saudara-saudari… Lewat Injil hari ini, Yesus Kristus ingatkan para murid dan kita semua untuk senantiasa berdoa dengan tidak jemu-jemunya. Untuk menegaskan hal itu, Yesus menggunakan suatu perumpamaan tentang janda yang selalu datang meminta hakim yang tidak takut akan Allah untuk membantunya. Hasilnya sangat positip. Sang hakim membantunya dan ibu janda pun merasa sangat bahagia. Ketekunan dan kesabarannya mendatangkan kebahagiaan.
Saya yakin, bahwa kita semua sudah mengalami buah doa sesudah kita bertekuk lutut, meneteskan air mata berdoa dan berdoa memohon belaskasihan Tuhan agar mengabulkan intesi khusus kita. Kesabaran dan ketekunan kita dalam berdoa tidak pernah sia-sia, pasti saja dikabulkan. Tuhan selalu mengabulkan doa kita sesuai dengan kehendak dan rencanaNya.
Saudara-saudari… Terkadang ada orang mengeluh, katanya bahwa Tuhan tidak mengabulkan doanya. Seorang teman katakan bahwa doanya tidak didengar Tuhan karena dia seorang pendosa. Selagi berdoa dia menangis memohon pengampunan Tuhan dan dengan penuh iman dia memohon belaskasihan Tuhan untuk mendengarkan doanya. Tetapi dia tetap merasa bahwa Tuhan tidak mengabulkan doanya. Apakah benar Tuhan tidak mengabulkan doanya? Apakah benar Tuhan tidak mengampuni kesalahannya?
Saudara-saudari… Tuhan itu mahamurah dan mahapengampun. Dia selalu mengampuni dosa-dosa kita.
Ada banyak ceritera dalam Perjanjian Baru yang melukiskan kebaikan Tuhan. Kita ingat ceritera tentang anak yang menghamburkan kekayaannya kemudian menjadi sangat miskin. Pada saat kembali sadar akan kesalahannya, ia ingat akan Bapanya yang berkelimpahan makanan dan minuman di rumahnya. Ia sangat menyesal akan perbuatannya. Ia berjalan kembali ke rumah Bapanya. Ia hidupkan niat dan berjuang dengan tidak jemu-jemu melangkah maju menghadapi rumah Bapanya. Ia percaya bahwa Bapanya akan menerima dia. Benarlah yang terjadi, ia disambut dengan penuh sukacita oleh Bapanya. Kebulatan tekad yang didukung oleh perbuatan nyata sudah mendatangkan kebahagiaan baginya. Perbuatan yang sama ini sangat diharapkan oleh Tuhan agar kita pun terapkan sikap yang sama dalam kehidupan doa kita.
Saudara-saudari… Doa butuh disiplin dan kerja keras. Doa butuh konsentrasi dan ketenangan bathin. Doa butuh waktu dan kesabaran. Tanamkanlah kesadaran dan kepercayaan dalam diri, bahwa Tuhan selalu mengabulkan doa kita. Kita punya hak untuk mengetuk hati Tuhan. Kita punya hak untuk mengungkapkan segala isi hati kita kepada Tuhan. Tetapi kita tidak punya hak untuk memaksa Tuhan untuk mengikuti kehendak kita. Percayalah selalu bahwa Tuhan tahu lebih baik apa yang kita butuhkan.
Karena itu marilah saudara-saudari … Berdoalah dengan tidak jemu-jemu, berharaplah selalu kepadaNya bahwa Dia akan mengabulkan doa kita, tetapi bukan menurut kehendak kita, tetapi kehendak Dialah yang harus terjadi keatas kita.
Kita berdoa semoga Tuhan selalu memberi kita kesabaran dan ketekunan untuk selalu mengetuk pintu hatiNya agar permintaan kita dikabulkanNya.
Kita memohon St. Yosafat dan Bunda Maria, Bunda Yesus Kristus untuk selalu mendoakan kita. Amen!