Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Senin 14 November 2022, Ungkapkanlah Isi Hati Kita kepada Tuhan
Renungan Harian Katolik hari ini dibawakan oleh Pater Fredy Jehadin.Tema Renungan Harian Katolik hari ini Ungkapkanlah Isi Hati Kita Kepada Tuhan.
Oleh: Pater Fredy Jehadin, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari kita simak Renungan Harian Katolik Senin 14 November 2022.
Renungan Harian Katolik hari ini dibawakan oleh Pater Fredy Jehadin,SVD.
Tema Renungan Harian Katolik hari ini Ungkapkanlah Isi Hati Kita Kepada Tuhan dan Jadilah Pribadi Yang Sensitif akan kebutuhan sesama.
Renungan Harian Katolik hari ini pada pekan biasa XXXIII.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Selasa 15 November 2022, Lengkap Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik
BACAAN PERTAMA:
WAHYU
1: 1 - 4; 2: 1- 5a
INJIL LUKAS
18: 35 - 43
Waktu Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta yang duduk di pinggir jalan dan mengemis. Waktu orang itu mendengar orang banyak lewat, ia bertanya: "Apa itu?" Kata orang kepadanya: "Yesus orang Nazaret lewat." Lalu ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Maka mereka, yang berjalan di depan, menegor dia supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" Lalu Yesus berhenti dan menyuruh membawa orang itu kepadaNya. Dan ketika ia telah berada di dekatNya, Yesus bertanya kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang itu: "Tuhan, supaya aku dapat melihat!" Lalu kata Yesus kepadanya: "Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Dan seketika itu juga melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat melihat hal itu dan memuji-muji Allah.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 15 November 2022, Lengkap Mazmur Tanggapan dan Bacaan Injil Katolik
SIRAMAN ROHANI
Tema: Ungkapkanlah Isi Hati Kita Kepada Tuhan dan Jadilah Pribadi Yang Sensitif akan kebutuhan sesama!
Lukas 18:35-43
Saudara-saudari… Injil hari ini mau mengajar kita akan tiga hal penting.
1) Dari orang buta. Setelah dia tahu bahwa Yesus melewati tempatnya, ia tidak putus-putusnya berteriak meminta bantuan Yesus, katanya: “Yesus, Anak Daud kasihanilah aku.” Orang yang mengikuti Yesus melarang dia, tetapi dia tetap berteriak memohon belaskasihan Tuhan, karena ia sangat membutuhkan bantuan Yesus. Ia butuh penglihatan. Ia percaya bahwa Yesus bisa membuka matanya. Maka terjadilah seperti yang diharapkannya. Yesus memberi dia penglihatan. Imannya telah menyelamatkan dia.
Dari orang buta ini kita belajar: Berteriaklah sampai suara kita didengarkan Tuhan. Berdoalah dengan penuh kepercayaan bahwa Tuhan akan mengabulkan permohonan kita.
2) Dari Yesus Kristus. Walaupun Yesus begitu sibuk mengajar dan mendengarkan pertanyaan banyak orang, tetapi Ia tetap mendengarkan teriakan orang yang sangat membutuhkan pertolongany-Nya. Dari Yesus kita belajar: sensitiplah selalu akan kebutuhan hakiki manusia. Seperti kebutuhan akan kesembuhan dari sakit; kebutuhan akan diterima dalam masyarakat; kebutuhan akan menjadi manusia normal. Belajarlah dari Yesus. Ia segera menolong mereka-mereka yang sakit. Ia pun tidak menunda-nunda waktu. Yesus Kristus adalah pribadi yang lebih mengutamakan karya nyata dari pada asal ngomong; Dia adalah pribadi yang lebih banyak beraksi daripada berbicara.
Saudara-saudari... Banyak orang boleh mengagumi seorang pidato/orator yang hebat, tetapi mereka mencintai pribadi yang suka menolong sesama yang membutuhkan; orang boleh mengagumi orang pintar, tetapi mereka mencintai orang yang punya hati yang mencintai.
Marilah kita mengikuti teladan Yesus, yang lebih banyak berbuat dari pada asal ngomong.
3) Dari banyak orang yang mengikuti Yesus Kristus. Mereka senang mendengar pengajaran dan melihat mujizat yang dibuatNya. Tetapi di saat orang buta berteriak meminta bantuan Yesus, mereka justru menyuruhnya diam.
Baca juga: Renungan Katolik Hari Ini Selasa 23 Agustus 2022, Keadilan, Belas Kasih dan Kesetiaan
Apakah kita juga seperti mereka-mereka ini: Kita senang mendengarkan ajaran yang bagus-bangus, tetapi ajaran bagus itu tidak dihayati dan diamalkan dalam hidup harian kita? Mungkin kita juga sudah menjadi penghalang orang yang membutuhkan pertolongan Tuhan?
Kita berdoa semoga kita selalu sensitip akan kebutuhan sesama dan mengaplikasikan apa yang belajar dari Kristus dalam kehidupan nyata. Kalau kita senang mendengar pengajaran Kristus, dan ajarannya sangat menyejukan hati kita, marilah kita teruskan ajaran itu kepada sesama agar mereka pun alami kebahagian seperti yang kita alami. Jadilah Kristus untuk sesama kita yang membutuhkan pertolongan.
Marilah saudara-saudari… kita mengikuti contoh hidup si Buta yang begitu polos ungkapkan apa yang dibutuhkannya kepada Kristus dan tidak merasa takut walaupun ada yang melarangnya; Jadilah Yesus Kristus bagi sesama kita, tetapi bukannya penghalang bagi sesama yang mau datang kepada kristus.
Bersama Bunda Maria kita berdoa: Tuhan bukalah mata hati kami, jadilah kami seperti si Buta yang begitu polos memohon pada Yesus untuk membuka mata hatinya yang buta dan jadilah kami orang-orang yang sensitip akan kebutuhan sesama, bukannya penghalang bagi sesama. Dalam nama Yesus kami berdoa! Amen!