Ibadah Sabda

Ibadah Sabda Hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam Minggu 20 November 2022

Ibadah Sabda Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam, Minggu, 20 November 2022.

Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/NOFRI FUKA
KAPELA - Kapela Agung Santo Paulus Ledalero di Desa Takaplager, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Kamis 6 Oktober 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Aris Ninu

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Berikut ini Ibadah Sabda Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam, Minggu, 20 November 2022.

Ibadah Sabda ini dibuat Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD dari Seminari Tinggi Santu Paulus Ledalero, Maumere, Flores yang diperoleh TRIBUNFLORES.COM di Maumere, Kamis,17 November 2022 siang.
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka bertemakan Kristus Raja.

 

Baca juga: Nama Bayi Katolik Lahir Tanggal 25 November Lengkap Kisah Tokoh dan Maknanya

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini kita merayakan Minggu Ketigapuluh Empat
dalam Masa Biasa. Minggu ini adalah minggu
terakhir dalam kalender liturgi Katolik. Gereja
sekaligus merayakan Hari Raya Yesus Kristus Raja
Semesta Alam. Ia adalah Raja yang mengatasi
segalanya. Hanya kepada Dia kita menyembah.
Dialah tujuan dari semua penghormatan dan
sembah bakti kita.
Bacaan-bacaan suci berbicara tentang raja. Dalam
bacaan pertama, Daud diangkat oleh Tuhan untuk
menjadi raja atas Israel. Raja yang sesungguhnya
adalah Tuhan sendiri. Daud harus berkonsultasi
dengan Tuhan dalam pemerintahannya.
Bacaan kedua berbicara tentang Kristus yang
adalah Raja yang memerintah sedari awal. Dialah
yang mendamaikan segala sesuatu. Sedangkan
bacaan Injil mengetengahkan kisah Yesus di atas
salib. Orang-orang mengolok-olok-Nya termasuk
salah seorang penjahat yang disalibkan bersamaNya. Untuk penjahat yang bertobat, Ia memberikan
jaminan hidup kekal, karena Ia adalah Raja
Kehidupan. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama
karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam
hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita
menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang
dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan
kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan
dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]
P : Kemuliaan kepada Allah di surga
U : dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
P : Kami memuji Dikau,
U : Kami meluhurkan Dikau.
P : Kami menyembah Dikau,
U : Kami memuliakan Dikau.
P : Kami bersyukur kepada-Mu,
karena kemuliaan-Mu yang besar.
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,
Allah Bapa yang Mahakuasa.
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami.
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,
kasihanilah kami.
U : Karena hanya Engkaulah kudus.
P : Hanya Engkaulah Tuhan.
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.
P : bersama dengan Roh Kudus,
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Ya Tuhan yang mahakuasa, kami berterima kasih
karena Engkau merajai hati kami. Engkau
memelihara dan melindungi kami. Semoga kami
selalu mendekatkan diri kepada-Mu, agar kami dapat
mengokohkan iman kami dan memberikan kesaksian
tentang Dikau, Raja Semesta Alam.
Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam
persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang
segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk
mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya
agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan
tongkat penuntun jalan hidup kita.
07. BACAAN PERTAMA (2Sam. 5:1-3)
L : Bacaan dari Kitab Samuel.
Lalu datanglah segala suku Israel kepada Daud di
Hebron dan berkata: "Ketahuilah, kami ini darah
dagingmu. Telah lama, ketika Saul memerintah atas
kami, engkaulah yang memimpin segala gerakan
orang Israel. Dan TUHAN telah berfirman
kepadamu: Engkaulah yang harus menggembalakan umat-Ku Israel, dan engkaulah yang menjadi
raja atas Israel." Maka datanglah semua tua-tua
Israel menghadap raja di Hebron, lalu raja Daud
mengadakan perjanjian dengan mereka di Hebron
di hadapan TUHAN; kemudian mereka mengurapi
Daud menjadi raja atas Israel.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 122:1-2, 4-5)
Mari kita pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita
Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4
Aku bersukacita,
ketika dikatakan orang kepadaku:
"Mari kita pergi ke rumah TUHAN."
Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu,
hai Yerusalem.
(Refren)
Kepada-Mu suku-suku berziarah,
yakni suku-suku TUHAN,
untuk bersyukur kepada nama TUHAN
sesuai dengan peraturan bagi Israel.
Sebab di sanalah ditaruh kursi-kursi pengadilan,
kursi-kursi milik keluarga raja Daud.
(Refren)
09. BACAAN KEDUA (Kol. 1:12-20)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di
Kolose.
Saudara-saudari, kami mengucap syukur dengan
sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu
untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan
untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang.
Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan
memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya
yang kekasih; di dalam Dia kita memiliki penebusan
kita, yaitu pengampunan dosa.
Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang
sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,
karena di dalam Dialah telah diciptakan segala
sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi,
yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik
singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah,
maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh
Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala
sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Ialah
kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang
pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia
yang lebih utama dalam segala sesuatu.
Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di
dalam Dia, dan oleh Dialah Ia memperdamaikan
segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di
bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia
mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Mrk. 11:9,10)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! *
Diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapa
kita Daud.
U : Alleluia
11. INJIL (Luk. 23:35-43)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Lukas.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya.
Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: "Orang
lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang
yang dipilih Allah." Juga prajurit-prajurit mengolokolokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam
kepada-Nya dan berkata: "Jika Engkau adalah raja
orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!" Ada juga
tulisan di atas kepala-Nya: "Inilah raja orang
Yahudi".
Seorang dari penjahat yang di gantung itu
menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah
Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" Tetapi
yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah
engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang
engkau menerima hukuman yang sama? Kita
memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima
balasan yang setimpal dengan perbuatan kita,
tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila
Engkau datang sebagai Raja." Kata Yesus
kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
hari ini juga engkau akan ada bersama-sama
dengan Aku di dalam Firdaus."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
[Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok]
12. RENUNGAN SINGKAT
Kita memasuki pekan terakhir dari Tahun Liturgi.
Fokus utama dalam perayaan ini adalah Yesus Kristus
yang menjadi Raja Semesta Alam. Dalam bacaan Injil
tadi, kita mendengarkan permintaan seorang penjahat
agar Yesus mengingatnya ketika Ia datang sebagai
seorang Raja. Ia pun dijanjikan kebahagiaan kekal di
dalam Firdaus bersama Yesus. Yesus adalah Raja
damai, yang memberikan kedamaian bagi orang yang
bertobat dan kembali kepada-Nya.
Yesus sama sekali tidak menanggapi seorang
penjahat lain yang menghujat-Nya. Alasannya tidak
terletak pada penghujatan yang dilakukannya,
melainkan pada tidak adanya kesadaran diri bahwa ia
berdosa. Mungkin maksudnya baik, yaitu untuk
memohonkan penyelamatan dari penderitaan salib.
Namun, ia memiliki cara yang salah dalam
mengekspresikan keinginannya. Ia menghujat Yesus
dan permintaannya bernada menghina Yesus.
Terhadap orang yang tidak bertobat ini, Yesus tidak
memberikan tanggapan. Ia mau agar orang itu
menyadari keadaan dirinya dan bertobat. Ia juga tidak
menjanjikan Firdaus seperti yang dilakukan-Nya
terhadap penjahat yang menyadari dirinya sebagai
orang berdosa. Untuk orang yang tidak menyadari
kedosaannya, pengampunan apapun tidak akan
berguna baginya. Pengampunan hanya terjadi pada
orang yang menyadari kesalahannya. Jika orang tidak
merasa bersalah, ia tidak akan mungkin mendapatkan
pengampunan.
Jika kita ingin untuk berada bersama Yesus dalam
kemuliaan Kerajaan-Nya, maka kita mesti selalu
membaharui diri kita dan bertobat dari dosa-dosa kita.
Kadangkala memang tidak mudah untuk bertobat,
terutama karena kita sudah amat terbiasa dengan
dosa-dosa kita. Nasib akhir hidup kita pun ditentukan
oleh pertobatan ini.
Pada perayaaan Yesus Kristus Raja Semesta Alam ini,
mari kita bangkitkan kembali iman kita agar kita kuat
dalam upaya pembaharuan diri kita. Semoga Yesus
merajai hati dan hidup kita, sehingga seluruh hidup
kita menjadi tanda kehadiran Allah yang meraja dan
menyelamatkan umat manusia. Tuhan memberkati.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa
kepada Allah Bapa yang telahmengutus Sang
Kristus, Tuhan dan Raja semesta alam, sumber
keselamatan bagi semua orang, dengan berseru:
Rajailah kami, umat-Mu.
U : Rajailah kami, umat-Mu.
P : Bagi Gereja. Kita berdoa untuk Bapa Suci, para
Uskup, para imam, dan kaum beriman, supaya
dalam kehidupan sehari-hari selalu tunduk kepada
bimbingan Allah, sehingga umat Allah bertumbuh
dan berkembang sesuai dengan kehendak Bapa di
surga. Marilah kita berseru:
U : Rajailah kami, umat-Mu.
P : Bagi para pemimppin negara. Semoga para
pemimpin negara tidak menyalahgunakan kekuasaan, tetapi mempergunakannya dengan bijaksana
untuk kepentingan rakyat, bukan kesejahteraan diri
sendiri, sehingga melalui mereka kita dapat melihat
kehendak Tuhan.. Marilah kita berseru:
U : Rajailah kami, umat-Mu.
P : Bagi orang-orang yang mengalami penindasan.Kita
berdoa semoga Tuhan mengutus orang-orang yang
membantu mereka menemukan kembali
kekebasan dan kebahagiaan. Marilah kita berseru:
U : Rajailah kami, umat-Mu.
P : Bagi orang-orang yang tekun berjuang demi
keadilan. Semoga mereka yang tak pernah Lelah
berjuang demi tegaknya keadilan dan kedamaian
diberkati Tuhan dalam usahanya untuk
membangun dunia baru yang lebih
membahagiakan. Marilah kita berseru:
U : Rajailah kami, umat-Mu.
P : Bagi kita semua. Semoga kita tidak mendewakan
kekuatan manusiawi dalam berbagai prestasi yang
telah kita capai, tetapi dengan rendah hati
mengakui karya Allah dalam segala usaha yang kita
jalani. Marilah kita berseru:
U : Rajailah kami, umat-Mu.
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah permohonan kami, ya Bapa.
Dengarkanlah dan kabulkanlah, sebab kami berdoa
kepada-Mu dalam Kristus, Raja kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini
dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar.
Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte
diatur oleh masing-masing Keuskupan].
16. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari yang terkasih, kebijaksanaan Allah
sungguh tak terselami. Orang yang hina diangkatNya, dan orang yang rendah hati ditinggikan-Nya.
Maka marilah kita memuji Dia dengan berseru:
Pujilah Allah alleluia, alleluia.
U : Pujilah Allah alleluia, alleluia.
P : Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama
Tuhan. Nama Tuhan harus dimasyhurkan sekarang
dan selama-lamanya. Marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Allah alleluia, alleluia.
P : Dari terbitnya matahari sampai terbenamnya,
terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi
segala bangsa; kemuliaan-Nya mengatasi langit.
Marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Allah alleluia, alleluia.
P : Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di
tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat
ke langit dan ke bumi? Marilah kita memuji Dia:
U : Pujilah Allah alleluia, alleluia.
P : Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu
dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur,
untuk mendudukkan dia bersama para bangsawan,
bersama para bangsawan bangsanya. Marilah kita
memuji Dia:
U : Pujilah Allah alleluia, alleluia.
P : Dari sebab itu, ya Allah, bersama seluruh umat
beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus
Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat]
dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat],
kami melambungkan madah pujian bagi-Mu sambil
bernyanyi:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).
17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki
yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan
hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran
Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin
berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu
menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
17B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
18B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.
19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
Kristus Raja.
20. MENDOAKAN MAZMUR 150
[Bisa didoakan bergantian antara dua orang atau dua
kelompok]
Haleluya!
Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya!
Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!
Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya,
pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!
Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala,
pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!
Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian,
pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!
Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting,
pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu,
dan sepanjang segala abad. Amin
21. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, Yesus menjanjikan kehidupan
kekal kepada seorang penjahat yang bertobat. Kita
pun diajak untuk selalu mengakui dosa kita kepada
Tuhan, agar kita pun diterima ke dalam persekutuan
orang-orang yang diselamatkan. Mari kita saling
menolong agar hiduplah iman yang benar di tengahtengah dunia kita.
22. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Ya Tuhan, Engkau memberikan jaminan hidup abadi
bagi setiap orang yang bertobat. Semoga karena
kekuatan Sabda-Mu ini, kami senantiasa membaharui diri kami, agar kami pun menjadi layak ikut serta
dalam kehidupan abadi di dalam kerajaan abadiMu, tempat Engkau meraja selamanya.
Engkaulah Raja kami, kini dan sepanjang masa.
U : Amin
23. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.
25. LAGU PENUTUP

Berita Lifestyle Lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved