Injil Katolik Hari Ini

Bacaan Injil Katolik Sabtu 19 November 2022, Lengkap Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik

Bacaan Injil harian Katolik, Sabtu 19 November 2022, lengap mazmur tanggapan.Bacaan pertama, Why 11:4-12. Mazmur tanggapan, 114:1,2,9-10.bacaan Injil

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
GEREJA ST.PETRUS WATU NDOA -Gereja Stasi St.Petrus Watu Ndoa di Translok Mbay, Kabupaten Nagekeo. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Maria Mangkung

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Bacaan Injil harian Katolik, Sabtu 19 November 2022, lengap mazmur tanggapan.

Bacaan pertama, Why 11:4-12, Mazmur tanggapan, 114:1,2,9-10, Dan bacaan Injil, Luk 20:27-40, Bacaan I: Why 11:4-12

Mereka adalah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.

Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh mereka.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 19 November 2022, Dihadapan Allah, Semua Orang Hidup

 

Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara itu.

Mereka mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat; dan mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendakinya.

Dan apabila mereka telah menyelesaikan kesaksian mereka, maka binatang yang muncul dari jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka.

Dan mayat mereka akan terletak di atas jalan raya kota besar, yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan mereka disalibkan.

Dan orang-orang dari segala bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya dan orang-orang itu tidak memperbolehkan mayat mereka dikuburkan.

Dan mereka yang diam di atas bumi bergembira dan bersukacita atas mereka itu dan berpesta dan saling mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi.

Tiga setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam mereka, sehingga mereka bangkit dan semua orang yang melihat mereka menjadi sangat takut.

Dan orang-orang itu mendengar suatu suara yang nyaring dari sorga berkata kepada mereka: "Naiklah ke mari!" Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka.

Demikianlah sabda Tuhan

U. Syukur kepada Allah.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 19 November 2022, Kebangkitan Itu adalah Suatu Kenyataan!

Mazmur Tanggapan: 114:1,2,9-10

Dari Daud. Terpujilah TUHAN, gunung batuku, yang mengajar tanganku untuk bertempur, dan jari-jariku untuk berperang;

Yang menjadi tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku, perisaiku dan tempat aku berlindung, yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku!

Ya Allah, aku hendak menyanyikan nyanyian baru bagi-Mu, dengan gambus sepuluh tali aku hendak bermazmur bagi-Mu,

Engkau yang memberikan kemenangan kepada raja-raja, dan yang membebaskan Daud, hamba-Mu!

Bacaan Injil: Lukas 20:27-40

Maka datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya:

"Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati sedang isterinya masih ada, tetapi ia tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.

Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan lalu mati dengan tidak meninggalkan anak.

Lalu perempuan itu dikawini oleh yang kedua,

dan oleh yang ketiga dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu, mereka semuanya mati dengan tidak meninggalkan anak.

Akhirnya perempuan itupun mati.

Bagaimana sekarang dengan perempuan itu, siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia."

Jawab Yesus kepada mereka: "Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan,

Tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan.

Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan.

Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.

Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup."

Mendengar itu beberapa ahli Taurat berkata: "Guru, jawab-Mu itu tepat sekali."

Sebab mereka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus.

Demikian bacaan Injil harian Katolik, Sabtu 19 November 2022 Lengkap Mazmur Tanggapan.

Renungan Harian Katolik

Oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk - Ka SMPK Frateran Ndao - Ende

Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 11 November 2022.

Renungan Harian Katolik hari ini dibawakan oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk - Ka SMPK Frateran Ndao - Ende.

Judul Renungan harian Katolik hari ini: Dihadapan Allah, Semua Orang Hidup.

Baca juga: Nama Bayi Katolik Lahir Tanggal 26 November Lengkap Kisah Tokoh dan Maknanya.

Semangat pagi, dalam bacaan Injil hari ini dikisahkan tentang Pertanyaan Orang Saduki Tentang Kebangkitan (Luk. 20: 27 - 40). Pertanyaannya adalah siapakah orang Saduki itu? Orang Saduki adalah golongan pemimpin agama Yahudi, yang sebagian besar terdiri dari imam - Imam.

Mereka mendasarkan pengajarannya pada lima kitab Musa dan dan menolak segala adat istiadat yang ditambahkan kemudian. Mereka tidak percaya kepada kebangkitan dan adanya malaikat.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini disebabkan karena mereka tidak mengerti kitab suci maupun kuasa Allah. Hati dan pikiran mereka tertutup dan tumpul, sehingga mereka tidak mengerti kitab suci. Sebagai pemimpin dan pemuka agama mereka gagal paham tentang kebangkitan.

Akibatnya mereka membatasi kuasa Allah dengan akal pikiran logika mereka sendiri. Oleh karena itu, mereka berpikir bahwa di dalam kehidupan kekal nanti orang masih kawin dan mengawinkan, sehingga mereka menanyakan siapakah yang akan menjadi suami dari wanita yang telah mereka kawini? Inilah kesesatan cara berpikir orang Saduki.

Padahal dalam kehidupan kekal nanti, manusia akan hidup seperti malaikat, tidak kawin dan mengawinkan. Sebab, manusia tidak akan mati lagi, karena hidup sebagai atau dalam Roh.

Artinya perkara kawin dan mengawinkan adalah perkara tubuh jasmani duniawi alias keinginan daging semata. Bahwa kedagingan kita atau tubuh jasmani kita akan hancur binasa, sedangkan jiwa atau Roh kita akan hidup. Dan inilah yang tidak dipahami oleh orang Saduki.

Dan andaikan orang Saduki mau terbuka hati dan pikirannya, serta rendah hati, harusnya mereka percaya akan kebangkitan orang mati? Mengapa? Yesus telah membangkitkan Lazarus atau seorang pemuda nain anak dari seorang janda, dan bahkan Yesus sendiri telah menunjukkan bahwa ada kebangkitan orang mati. Dan hal itu membuktikan bahwa di hadapan Allah semua orang hidup.

Maka, mari kita membuka hati dan pikiran kita untuk mengerti firman Tuhan dan kuasa Allah. Dan janganlah kita menjadi seperti orang Saduki yang tidak mengerti firman Tuhan dan kuasa Allah. Semoga demikian. Selamat Berakhir Pekan.

Renungan Katolik lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved