Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Harian Katolik Selasa 22 November 2022, Kualitas Iman
Simak Renungan Harian Katolik Selasa 22 November 2022. Judul Renungan Harian Katolik hari ini yaitu Kualitas Iman.Renungan Harian Katolik hari ini.
Oleh : RD. Eman Kiik Mau
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Simak Renungan Harian Katolik Selasa 22 November 2022.
Judul Renungan Harian Katolik hari ini yaitu Kualitas Iman.
Renungan Harian Katolik hari ini disiapkan oleh RD. Eman Kiik Mau.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 22 November 2022, Lengkap Bacaan Injil Katolik dan Mazmur Tanggapan
Luk 21:5-11
Hari ini Yesus bicara tentang akhir zaman. Ada pelbagai hal yang akan dijumpai manusia ketika akhir zaman tiba. Mulai dari kesesatan, perang, pemberontakan, gempa bumi, penyakit, sampai kelaparan. Kita bisa mencoba memahami semua situasi yang diungkapkan oleh Yesus sebagai krisis.
Hidup kita juga merupakan bagian rangkaian krisis. Krisis memiliki arti dasar memutuskan. Krisis tidak harus dipandang sebagai sesuatu yang berat dan serius. Kita akan menjumpai pelbagai krisis kecil dalam keseharian yang akan mengundang kita untuk menjawab secara bijaksana.
Bangunan fisik gereja boleh megah, tapi kualitas iman umat yang lebih penting. Keutuhan dan keharmonisan dalam keluarga lebih penting dari pada penampilan rumah yang mewah. Intinya, Tuhan Yesus ingin agar hidup rohani setiap orang menjadi landasan yang kokoh dalam hidup sehari-hari.
Tempora mutantur et mutamur in illis, waktu berubah dan kita diubah di dalamnya.
Hal ini bisa diterapkan pada situasi Bait Allah yang dikagumi orang karena batu-batu yang indah menjadi hiasan dan pelbagai macam persembahan menjadi isinya. Tetapi akan datang waktu dan harinya ketika Bait Allah itu diruntuhkan, tak satu batu pun masih terletak di atas batu lainnya, tidak ada lagi barang persembahan di dalamnya.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Selasa 22 November 2022, Lengkap Renungan Harian Katolik
Di tengah situasi yang cepat berubah, kewaspadaan kita semua diuji, manakah yang akan membawa ke arah keselamatan sesuai dengan kehendak Allah dan manakah yang justru akan menghancurkan kehidupan abadi yang menjadi tujuan akhir hidup beriman.
Kehidupan ini tidak selalu ibaratnya sebuah hari berlangit biru yang cerah. Kadang hidup kita ibaratnya sebuah hari yang mendung, yang hujan, yang berangin ribut. Suka dan duka, kegembiraan dan masalah, bisa datang silih berganti.
Hidup yang tidak selalu berjalan mudah bisa membuat seseorang ragu atau sekurang-kurangnya mempertanyakan campur tangan Tuhan.
Sabda Tuhan hari ini hendak mengingatkan kita supaya kita tetap teguh dan sabar dalam iman kepada-Nya. Tuhan Yesus berjanji bahwa orang yang setia kepada-Nya sampai akhir akan memperoleh hidup.
Ya, setia pada iman memang berat. Banyak hambatan dan tantangan siap menghadang. Jalan lebar dan mulus terpampang di depan kita. Padahal, itu jalan menuju kebinasaan.
Kita perlu berjuang melewati jalan sempit dan terjal dengan setia. Itulah jalan salib bersama Tuhan yang menghantar kita ke hidup yang kekal.
Hari ini kita juga diingatkan untuk tetap setia beriman pada Tuhan. Kita diajak tidak gadaikan iman kita demi segala tuntutan dunia. Memang tidak mudah untuk bertahan dalam iman akan Yesus. Ada banyak tantangan bahkan harus rela dibenci dan menderita.
Namun percaya bahwa setiap orang yang mampu bertahan dalam iman akan Yesus hingga akhir hidup maka kita akan beroleh hidup yang bahagia tak hanya di dunia namun sukacita kekal di surga.
Tuhan pasti tidak tinggal diam. Tuhan akan selalu menyertai kita. Jadi jangan sampai menggaidaikan iman bahkan tinggalkan Yesus demi tuntutan dunia semata.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 21 November 2022, Persembahkanlah Diri kepada Tuhan dengan Tulus Hati
Seringkali mata terjebak oleh pandangan indah dan menarik hati. Melihat dari rupa namun lupa menjaga hati. Fokuslah pada hati yang tertuju pada Allah untuk memancarkan kasih Allah bagi sesama.
Janganlah terjebak dengan kebiasaan dan rutinitas yang tidak mendewasakan iman bahkan menjauhkan diri dari Allah. Perlu bangun komitmen diri untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik sebagai tanggapan terhadap perutusan Allah serta menjadi pribadi yang ber- nilai.
Tata hati yang rindu jadi pelaku sabda dengan beri berkat dan harapan baru, membawa sukacita dan kebahagiaan, melakukan kebaikan dan kemurahan dengan berbagi kasih serta berkat juga memupuk persaudaraan sejati dengan memberikan pengampunan.
Berani jadi pembawa kebenaran meskipun harus menghadapi pelbagai tantangan. Berani tampil beda sekalipun akan ditolak dan dikucilkan. Tetap bertahan jadi duta kasih Allah yang taat dan setia. Dan tidak mundur menghadapi tawaran dunia yang menggoda.
Beato Fulton J. Sheen pernah berkata, "Kamu tidak akan pernah bahagia jika kebahagiaanmu itu hanya tergantung pada mendapatkan apa yang kamu inginkan. Ubahlah mindsetmu. Pusatkan pikiranmu tentang yang Tuhan kehendaki dan sukacitamu tidak akan diambil oleh siapapun darimu."
Hari ini Gereja memperingati Santa Sesilia, Perawan dan Martir. Ia seorang gadis Roma yang telah menjadi Kristen. Sejak kecil ia telah berikrar kepada Allah untuk hidup suci murni dan tak menikah. Ia mati sebagai martir tahun 230. Ia diangkat sebagai pelindung paduan suara dan musik gerejawi.
Tuhan Yesus, kuatkanlah dan teguhkanlah hati kami untuk setia bertahan dalam aneka tentangan hidup ini dan setia pula berbakti kepada-Mu. Santa Sesilia, doakanlah kami. Amin.