Misa Hari Minggu
Ibadah Hari Minggu 27 November 2022, Misa Minggu Adven Pertama Jelang Natal 25 Desember 2022
Mari kita simak Ibadah Hari Minggu 27 November 2022, Misa Minggu Adven Pertama Jelang Natal 2022. Hari ini minggu Adven pertama umat katolik dunia.
Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari kita simak Ibadah Hari Minggu 27 November 2022, Misa Minggu Adven Pertama Jelang Natal 2022.
Ibadah hari ini adalah minggu Adven pertama tahun A.
Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 27 November 2022, Berjaga-jagalah Sebab Tidak Tahu Kapan Tuhan Datang
Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan,
siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian.
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat
komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Adven;
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Saudara-saudari seiman dalam Kristus Yesus,
hari ini kita memulai masa Adven, yang berarti
masa penantian kedatangan Tuhan. Ada dua
macam kedatnagan Tuhanyang akan kita
kenangkan selama 4 minggu ini. Sejak hari ini
sampai tanggal 16 Desember, kita mengenangkan misteri pendantaian kedatangan Tuhan pada
akhir zaman; dan sejak tanggal 17 Desember
sampai 24 Desember, kita mengenangkan
misteri penantian kedatangan Tuhan yang lahir
secara historis di Betlehem.
Saudara-saudari, kita diajak untuk mempersiapkan kedatangan Tuhan dengan hidup yang
pantas, penuh damai, bersiap siaga selalu dalam
iman, dan selalu berjalan dalam terang Tuhan
sebab kita tidak pernah mengetahui dengan pasti
akan waktu atau saatnya Tuhan datang. Kita
hendaknya selalu siap untuk menghadapi saatsaat demikian.
Untuk itu, marilah kita menyatukan hati kita
dengan seluruh umat se-keuskupan, khususnya
umat paroki kita, untuk memuji dan memuliakan
Tuhan dalam Perayaan Sabda ini
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Di hadapan Tuhan yang kini hadir di tengah kita,
marilah menyesali dan mengakui segala dosa,
serta memohon ampun atas segala kekurangan
kita supaya pantas bertemu dengan Dia dan layak
merayakan Sabda penyelamatan-Nya.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa,
dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah
berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan
perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya
berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu,
saya mohon kepada Santa Perawan Maria,
kepada para malaikat dan orang kudus dan
kepada saudara sekalian, supaya mendoakan
saya pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang
Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa
kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
[TANPA KEMULIAAN]
04. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Allah yang mahakuasa, anugerahilah kami, umatMu, kehendak yang kuat untuk menyongsong
kedatangan Kristus dengan cara hidup yang baik.
Semoga dengan demikian, kami layak mewarisi
kerajaan surga, bersama Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama
dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus,
Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Tuhan bersabda, "Di mana dua atau tiga orang
berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku hadir di
tengah-tengah mereka." Percaya akan Sabda ini,
maka marilah kita hening sejenak dan menyadari
kehadiran Tuhan di tengah kita, serta
mendengarkan Sabda-Nya dalam bacaan-bacaan
berikut.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]
06. BACAAN PERTAMA (Yes. 2:1-5)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya
Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos
tentang Yehuda dan Yerusalem. Akan terjadi
pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat
rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gununggunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit;
segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
dan banyak suku bangsa akan pergi serta
berkata: “Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke
rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita
tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan
menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar
pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem.”
Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa
dan akan menjadi wasit bagi banyak suku
bangsa; maka mereka akan menempa pedangpedangnya menjadi mata bajak dan tombaktombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa
tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap
bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar
perang. Hai kaum keturunan Yakub, mari kita
berjalan di dalam terang TUHAN!
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
07. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 122:1)
Mari kita pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita
Mzm. 122:1-2,4-5,6-7,8-9
Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku:
“Mari kita pergi ke rumah TUHAN.”
Sekarang kaki kami berdiri
di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
(Refren)
Kepada-Mu, hai Yerusalem, suku-suku berziarah,
yakni suku-suku TUHAN,
untuk bersyukur kepada nama TUHAN
sesuai dengan peraturan bagi Israel.
Sebab di sanalah ditaruh kursi-kursi pengadilan,
kursi-kursi milik keluarga raja Daud.
(Refren)
Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem:
“Biarlah orang-orang yang mencintaimu
mendapat sentosa.
Biarlah kesejahteraan ada di lingkungan tembokmu,
dan sentosa di dalam purimu!”
(Refren)
Oleh karena saudara-saudaraku dan teman-temanku
aku hendak mengucapkan:
“Semoga kesejahteraan ada di dalammu!”
Oleh karena rumah TUHAN, Allah kita,
aku hendak mencari kebaikan bagimu.
(Refren)
08. BACAAN KEDUA (Rm. 13:11-14a)
L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di
Roma
Saudara-saudari, hal ini harus kamu lakukan,
karena kamu mengetahui keadaan waktu
sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi
kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang
keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari
pada waktu kita menjadi percaya. Hari sudah
jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu
marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan
kegelapan dan mengenakan perlengkapan
senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan,
seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora
dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan
hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri
hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus
sebagai perlengkapan senjata terang dan
janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan
keinginannya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
09. ALLELUIA (Mzm 85:8)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya
TUHAN, * dan berilah kepada kami keselamatan
dari pada-Mu!
U : Alleluia
10. INJIL [Mat. 24:37-44]
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
“Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh,
demikian pula halnya kelak pada kedatangan
Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka
pada zaman sebelum air bah itu makan dan
minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada
hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka
tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu
datang dan melenyapkan mereka semua,
demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan
Anak Manusia. Pada waktu itu kalau ada dua
orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan
yang lain akan ditinggalkan; kalau ada dua orang
perempuan sedang memutar batu kilangan, yang
seorang akan dibawa dan yang lain akan
ditinggalkan.
Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak
tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi
ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu
mana pada malam hari pencuri akan datang,
sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan
membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu,
hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak
Manusia datang pada saat yang tidak kamu
duga.”
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
11. RENUNGAN SINGKAT
Saudara-Saudari terkasih, kita barusan mendengarkan bacaan Injil yang berbicara tentang kedatangan
Tuhan. Inti dari warta Yesus ini adalah kita harus selalu
bersiap-siap atau waspada karena Tuhan datang pada
saat yang tidak kita sangka-sangka. Meskipun
demikian, mari kita dalami satu dua poin dari bacaan
ini, untuk kehidupan iman kita.
Pertama, zaman Nuh dan pesta pora. Yesus
mengangkat lagi contoh dari zaman Nuh untuk
mengingatkan para pendengar-Nya tentang akhir
zaman. Pada zaman Nuh tersebut, orang-orang
berpesta pora dan sama sekali tidak memperhatikan
relasi mereka dengan Tuhan. Hanya Nuh yang setia
kepada Tuhan. Hasilnya, Nuh dan keluarganya
selamat karena mereka mendengarkan suara Tuhan.
Atas perintah Tuhan, Nuh membuat kapal dan
akhirnya dengan kapal tersebut, ia dan keluarganya
selamat dari bencana banjir yang melanda dunia.
Yesus mengingatkan kita agar kita tidak tenggelam
dalam gemerlap dan hingar bingar hidup duniawi kita.
Banyak sekali tawaran dunia yang menyenangkan,
yang kadangkala juga menjadi perangkap bagi kita
untuk menjauh dari Tuhan. Salah satunya adalah
pesta pora. Kita tentu juga menginginkan adanya
pesta ketika kita ada acara keluarga. Hal ini baik agar
meningkatkan kekeluargaan. Yang tidak benar adalah
kita berpesta pora. Pesta pora artinya mengadakan
pesta besar-besaran dan habis-habisan. Selalu ada
alasan untuk hal-hal seperti ini. Namun, hasilnya
adalah kita lebih menderita. Pesta tidak lagi
menyenangkan dan menyelamatkan, tetapi membawa
kita kepada penderitaan. Yesus berpesan agar kita
tidak tenggelam dalam situasi seperti ini karena ia
hanya menyenangkan keinginan badaniah kita. Kita
bisa mempersiapkan diri kita agar kita bisa
diperkenankan memasuki perjamuan kekal bersama
Tuhan pada pesta kehidupan yang berlangsung
selamanya. Masa penantian adalah masa kita
menyiapkan batin kita agar kita layak masuk dalam
pesta dalam Perjamuan Tuhan.
Kedua, tidak membiarkan rumahnya dibongkar oleh
pencuri. Yesus memberikan gambaran tentang
kedatangan Tuhan sebagaimana kedatangan seorang
pencuri yang tidak pernah kita duga kapan waktunya.
Tuan rumah akan sangat menyesal jika ia terlelap dan
barang-barangnya dicuri oleh orang lain. Ia akan
berusaha agar semuanya aman.
Kehidupan kita adalah kehidupan yang sementara
saja. Kita berusaha agar kita selalu siap dipanggil
Tuhan. Kesiapan kita dilakukan dengan mendekatkan
diri kepada Tuhan karena Tuhanlah Pemilik
Kehidupan. Masa Adven adalah masa di mana kita
memiliki waktu khusus untuk melihat hidup kita,
memperbaikinya, dan menyiapkan diri kita agar lebih
layak berada bersama Tuhan. Semoga kita bisa
memanfaatkan waktu berahmat ini dengan baik, agar
kita pun ditemukan layak untuk masuk dalam
kebahagiaan abadi bersama Tuhan.
12. HENING SEJENAK
13. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
14. DOA UMAT
P : Saudara-saudari yang terkasih, Sabda Allah yang
tadi kita dengar memperkuat keyakinan kita akan
kasih dan kebaikan Allah. Karena itu, dengan
rendah hati marilah kita menyampaikan doa-doa
permohonan kita kepada Allah Bapa.
P : Bagi Sri Paus, para Uskup, dan para Imam serta
semua Gembala Umat. Semoga mereka
menggembalakan kita umatnya dengan tekun
dan penuh kasih setia sampai kedatangan Yesus
Kristus pada akhir zaman. Marilah kita mohon…
P : Bagi para Pemimpin Bangsa. Kita berdoa supaya
para pemimpin bangsa mampu memimpin
rakyatnya dengan adil, jujur, bijaksana, dan penuh
pengabdian demi kesejahteraan bersama. Marilah
kita mohon…
P : Bagi semua yang menderita sakit jasmani dan
rohani. Semoga mereka memperoleh kasih,
kekuatan, dan kesembuhan, serta penghiburan
dari Allah sendiri melalui sesama yang baik hati.
Marilah kita mohon…
P : Bagi kita yang hadir di sini. Semoga kita dapat
mempersiapkan kedatangan Tuhan dengan
hidup yang pantas, penuh damai, dan selalu
berjalan dalam terang Tuhan. Marilah kita
mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Ya Allah Bapa kami yang mahamurah,
kabulkanlah permohonan kami dan bantulah
supaya di dalam masa persiapan ini kami
sungguh menantikan dengan pantas kedatangan
Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte dihantar
ke depan altar. Namun, dalam situasi wabah virus corona,
kebijakan kolekte diatur oleh masing-masing Keuskupan].
15. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari terkasih, Allah Bapa mengutus
Yesus ke dunia untuk menghadirkan kerajaan
damai di tengah kita. Maka marilah kita
meluhurkan nama-Nya dengan berseru:
Hai umat, pujilah Bapa, Putra dan Roh Kudus.
U : Hai umat, pujilah Bapa, Putra dan Roh Kudus.
P : Kami memuji Engkau ya Bapa, karena Kristus,
Putra-Mu, yang akan datang; Dialah Raja Damai
yang Engkau janjikan bagi umat kesayangan-Mu.
Maka kami berseru:
U : Hai umat, pujilah Bapa, Putra dan Roh Kudus.
P : Ia mengajar kami: Berbahagialah orang yang
membawa damai, karena mereka akan disebut
putra-putri Allah. Maka kami berseru:
U : Hai umat, pujilah Bapa, Putra dan Roh Kudus.
P : Sebelum kembali kepada-Mu, Ia meninggalkan
damai sejahtera bagi kami, agar kami senantiasa
hidup dan bertumbuh di dalam damai itu. Maka
kami berseru:
U : Hai umat, pujilah Bapa, Putra dan Roh Kudus.
P : Allah Bapa di surga, dengan rindu, kami
menantikan kedatangan Sang Putra Tunggal,
Juruselamat kami. Dialah pangkal damai sejati
bagi kami, Fajar Cemerlang yang mengusir
kegelapan dosa. Itulah sebabnya, dalam
persatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus,
Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan
Pastor Paroki kami [nama pastor paroki
setempat], bersama seluruh umat kesayanganMu, kami mengumandangkan kidung pujian dan
kemuliaan bagi-Mu dengan bernyanyi:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).
16A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita
menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
17A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut
ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
18A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai,
Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus,
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil
berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------
16B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan
di dalam hati kita masing-masing.
17B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah
nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi
bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.
18B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir
dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan
kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam
Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku
memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
Masa Adven.
19. MENDOAKAN MAZMUR 94
[Bisa dibacakan bergantian oleh dua orang atau dua kelompok]
Marilah kita bersorak-sorai untuk TUHAN,
bersorak-sorak bagi gunung batu keselamatan kita.
Biarlah kita menghadap wajah-Nya
dengan nyanyian syukur,
bersorak-sorak bagi-Nya dengan nyanyian mazmur.
Sebab TUHAN adalah Allah yang besar,
dan Raja yang besar mengatasi segala allah.
Bagian-bagian bumi yang paling dalam
ada di tangan-Nya,
puncak gunung-gunungpun kepunyaan-Nya.
Kepunyaan-Nya laut, Dialah yang menjadikannya,
dan darat, tangan-Nyalah yang membentuknya.
Masuklah, marilah kita sujud menyembah,
berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.
Sebab Dialah Allah kita,
dan kitalah umat gembalaan-Nya
dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya.
Pada hari ini,
sekiranya kamu mendengar suara-Nya!
Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba,
seperti pada hari di Masa di padang gurun,
pada waktu nenek moyangmu mencobai Aku,
menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
Empat puluh tahun Aku jemu kepada angkatan itu,
maka kata-Ku: "Mereka suatu bangsa yang sesat
hati, dan mereka itu tidak mengenal jalan-Ku."
Sebab itu Aku bersumpah dalam murka-Ku:
"Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan
sepanjang segala abad. Amin.
20. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berjalan
dalam terang Tuhan. Sebab dalam terang Tuhan,
arti hidup menjadi jelas, keselamatan menjadi
dekat yang secara nyata hadir dalam diri Kristus,
Tuhan kita. Kita menantikan kedatangan-Nya
dengan doa dan amal kasih, pembaruan diri, dan
keterlibatan dalam hidup bersama. Dengan
demikian, kita layak dan pantas menyambut dan
menerima kedatangan-Nya dalam hati kita,
dalam keluarga, dan dalam masyarakat.
21. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Kami mohon ya Tuhan, semoga misteri yang kami
rayakan ini mendatangkan keselamatan bagi
kami. Ajarilah kami untuk tetap merindukan harta
surgawi di tengah suka duka hdup ini.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang
hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
U : Amin
22. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup
yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
23. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
24. LAGU PENUTUP
***
Ledalero, 24 November 2022
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/Tampak-depan-Gereja-Santo-Fransiskus-Xaverius-Wailiti.jpg)