Injil Katolik Hari Ini

Bacaan Injil Katolik Rabu 30 November 2022 Lengkap dengan Mazmur Tanggapan

Mari simak bacaan injil katolik dan renungan harian Katolik Rabu 30 November 2022. Warna liturgi pada hari ini adalah warna merah.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
GEREJA - Gereja Paroki St.Theresia Mbata di Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur, November 2022.Mari simak bacaan injil katolik dan renungan harian Katolik Rabu 30 November 2022. Warna liturgi pada hari ini adalah warna merah. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak bacaan injil katolik dan renungan harian Katolik Rabu 30 November 2022.

Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik hari Rabu masa adven pertama bagi umat Katolik.

Bacaan Injil Katolik dan Renungan harian Katolik Rabu bersamaan dengan pesta Pesta St. Andreas Rasul

Warna liturgi pada hari ini adalah warna merah.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 30 Desember 2022, Jadilah Saksi Kristus yang Setia

 


Sebelum membaca renungan harian Katolik simak bacaan Katolik berikut ini.


BACAAN I: Rm. 10:9-18


Rm 10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.

Rm 10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.


Rm 10:11 Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan."

Rm 10:12 Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya.

Rm 10:13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.

Rm 10:14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?

Rm 10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"

Rm 10:16 Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata: "Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?"


Rm 10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Rm 10:18 Tetapi aku bertanya: Adakah mereka tidak mendengarnya? Memang mereka telah mendengarnya: "Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi."

MAZMUR: 19:2-3.4-5;


Mzm 19:2 (19-3) hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam.

Mzm 19:3 (19-4) Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar;

Mzm 19:4 (19-5) tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari,

Mzm 19:5 (19-6) yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya.


BACAAN INJIL: Injil Matius 4:18-22

Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.

Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.

Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu.

Yesus memanggil mereka dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.

Renungan Katolik

Hari ini kita merayakan Pesta Santo Andreas, rasul. Ayahnya, bernama Yohanes, bekerja sebagai nelayan.

Andreas juga bekerja sebagai nelayan. la bersama saudaranya, Simon yang disebut Petrus, merupakan murid-murid pertama Yesus. Panggilan sebagai murid diterima Andreas dan Simon ketika meraka sedang menebarkan jala di danau.

Mereka menjawab panggilan itu dengan pergi meninggalkan jala mereka dan mengikuti Yesus.

Andreas pergi meninggalkan jalanya ketika dipanggil oleh Yesus, "Mari ikutlah Aku dan kamu akan kujadikan penjala manusia" (Mat. 4: 19). Kini, Yesus memanggil kita menjadi murid-murid-Nya.

Kalau kita mengaku murid-murid Yesus, kita juga seharusnya mendengarkan panggilan-Nya dan bertindak.

Yesus memanggil para murid untuk mewartakan cinta kasih Allah. Kita pun dipanggil untuk itu.

Namun, kita kadang ragu tatkala mengalami kesulitan dan tantangan karena kita merasa lemah dan tidak layak untuk tugas perutusan itu.

Yesus tidak memanggil dengan ukuran mata manusia. Yesus melihat hati kita.

Yesus yang memanggil kita tidak akan membiarkan kita berjalan sendirian. la akan membantu kita dalam melakukan tugas yang kita lakukan.

Ketika Yesus akan memilih murid tentu Dia memiliki beberapa pertimbangan. Dia memiliki rencana besar atas dunia ini yang akan diteruskan oleh para murid-Nya.

Namun, anehnya, untuk tugas sepenting itu Dia tidak melangkahkan kaki-Nya ke tempat di mana biasanya para bibit unggul berkumpul.

Dia tidak ke "sekolah teologia" setempat untuk mencari beberapa murid terbaik. Tetapi, Dia pergi ke tepi danau dan bertemu dengan beberapa nelavan.

Dia menjumpai orang-orang yang sederhana baik dalam hal pendidikan maupun pekerjaan.

Dengan optimis, Dia memanggil mereka untuk dibentuk seperti yang Dia mau. Dia mengenal potensi yang diberikan Allah di balik kesederhanaan mereka.

Ya Allah, berikanlah kami hati dan sikap batin seperti St. Andreas yang langsung menjawab panggilan-Mu. Bentuklah kami sesuai rencana-Mu. Amin.

Renungan Harian Katolik

Mari simak Renungan Harian Katolik Rabu 30 November 2022.

Tema Renungan Harian Katolik hari ini Jadilah Saksi Kristus yang Setia Lewat Kata dan Perbuatan.

Renungan Harian Katolik hari ini dibawakan oleh Pater Fredy Jehadin,SVD.


SIRAMAN ROHANI

RABU, 30 NOPEMBER 2022

RP FREDY JEHADIN, SVD
 
Tema:
Jadilah Saksi Kristus Yang Setia Lewat Kata Dan Perbuatan!

Matius 4: 18 - 22
 
Saudara-saudari…

Hari ini kita merayakan Pesta St. Andreas. Apa kira – kira yang bisa kita pelajari dari kehidupan St. Andreas? Yang menarik dari kehidupan St.Andreas adalah ia selalu punya kerinduan untuk mengenal Allah lebih dekat. Hatinya begitu sensitip mendengar panggilan Allah.

Di saat Yohanes memperkenalkan Yesus Kristus kepadanya sambil menunjuk pada Yesus: “Itulah Anak Domba Allah yang dinantikan oleh Israel” Yohanes 1:36-42, Andreas segera mengikuti Yesus Kristus.

Kegembiraan Andreas menjadi penuh di saat Yesus Kristus sendiri memanggilnya untuk mengikuti Dia: “Mari ikutlah Aku, dan kamu akan kujadikan penjala manusia.”  Mt 4: 19. Ajakan Yesus Kristus disambutnya dengan penuh sukacita. Dan sejak saat itulah profesinya berubah, ia menjadi penjala manusia.

Saudara-saudari…

Selama hidup bersama Yesus Kristus, Andreas memainkan peran yang penting. Ia hadir pada saat Yesus memperbanyakan roti dan ikan. Andreas-lah yang memberitahukan kepada Yesus perihal anak laki kecil yang membawa 5 ketul roti dan dua ekor ikan (Yohanes 6:5-9). 

Ia juga yang mempertanyakan kepada Yesus perihal tibanya hari akhirat (Markus 12:3-4).  Setelah Yesus naik ke surga, ia ada di antara para rasul di ruangan atas untuk menantikan turunnya Roh Kudus yang dijanjikan Yesus.

Ia kemudian mewartakan Injil di tengah masyarakat Yunani. Menurut tradisi, ia wafat di Patras, digantung pada sebuah salib yang berbentuk X. Ia bergantung selama dua hari dan selama itu ia terus berkotbah kepada khalayak yang datang menyaksikannya. Ia tidak dipaku pada salib tetapi diikat saja.

Saudara-saudari…

Dalam masa Adven ini tingkatkan kehidupan rohani kita lewat mengikuti cara hidup St. Andreas, yaitu dengan penuh semangat belajar mengenal Yesus Kristus lewat membaca Kitab Suci, mengikuti kegiatan-kegiatan rohani.

Ajaklah anak-anak dalam keluarga untuk sama-sama membaca Kitab Suci agar mereka pun pelan-pelan mencintai Sabda Tuhan.

Berdoalah Rosario secara teratur; perbiasakan diri untuk berdoa bersama-sama sebelum dan sesudah makan. Belajarlah bermeditasi dan berkontemplasi agar bathin kita terbiasa mengalami ketenangan karena dalam ketenangan kita bisa mendengar suara Tuhan.

Dalam masa Adven ini kita juga perlu tingkatkan semangat untuk menjadi saksi Kristus yang setia lewat kata dan perbuatan. Sehingga di saat Tuhan datang Ia boleh menemukan kita siap dan cara hidup kita pun sungguh berkenan padaNya.

Marilah saudara-saudari… 

Ada banyak cara untuk menjadi saksi Kristus yang setia. Cara yang paling bagus adalah wujud-nyatakan iman dan cinta kita kepada Kristus lewat kata dan perbuatan dalam hidup harian kita.

Kita berdoa semoga Tuhan selalu menguatkan iman kita dan memberi kita keberanian untuk mewujud-nyatakan iman dan cinta kita kepada Tuhan dan sesama lewat kata dan perbuatan kita.

Kita memohon St. Andreas Rasul dan Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen.


Renungan Katolik lainnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved