Injil Katolik Hari Ini

Bacaan Injil Katolik Sabtu 10 Desember 2022 Lengkap Mazmur Tanggapan

Bacaan Injil Katolik Sabtu 10 Desember 2022.Jadwal kalender liturgi katolik menggungkan warna ungu.Hari Sabtu Peringatan St. Perawan Maria dari Loreto

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/MARIA MANGKUNG
GEREJA KATOLIK dan BACAAN INJIL KATOLIK: Tampak depan Gereja Santo Fransiskus Xaverius Wailiti, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Bacaan Injil Katolik Sabtu 10 Desember 2022.Jadwal kalender liturgi katolik menggungkan warna ungu.Hari Sabtu Peringatan St. Perawan Maria dari Loreto. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak bacaan Injil Katolik Sabtu 10 Desember 2022.

Kalender Liturgi hari sabtu menyebutkan Minggu adven kedua.

Jadwal kalender liturgi katolik menggungkan warna ungu.

Hari Sabtu Peringatan fakultatif St. Perawan Maria dari Loreto.

Baca juga: Injil Katolik Sabtu 10 Desember 2022, Lengkap Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik

 

Sir. 48:1-4,9-11

Sir 48:1 Lalu tampillah nabi Elia TlO bagaikan api, yang perkataannya laksana obor membakar.

Sir 48:2 Kelaparan didatangkan-Nya atas mereka, dan jumlah mereka dijadikannya sedikit berkat semangatnya.

Sir 48:3 Atas firman Tuhan langit dikunci olehnya, dan api diturunkannya sampai tiga kali.

Sir 48:4 Betapa mulialah engkau, hai Elia, dengan segala mujizatmu, dan siapa boleh bermegah-megah bahwa sama dengan dikau?

Sir 48:9 Dalam olak angin berapi engkau diangkat, dalannkereta dengan kuda-kuda berapi.

Sir 48:10 Engkau tercantum dalam ancaman-ancaman tentang masa depan untuk meredakan kemurkaan sebelum meletus, dan mengembalikan hati bapa kepada anaknya serta memulihkan segala suku Yakub. n Berbahagialah orang yang telah melihat dikau, dan yang meninggal dengan kasih mereka, sebab kamipun pasti akan hidup pula.

Mazmur Tanggapan

Mzm 80:2 (80-3) di depan Efraim dan Benyamin dan Manasye! Bangkitkanlah keperkasaan-Mu dan datanglah untuk menyelamatkan kami.

Mzm 80:3 (80-4) Ya Allah, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.

Mzm 80:15 (80-16) batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu!

Mzm 80:16 (80-17) Mereka telah membakarnya dengan api dan menebangnya; biarlah mereka hilang lenyap oleh hardik wajah-Mu!

Mzm 80:18 (80-19) maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu. Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu.

Mzm 80:19 (80-20) Ya TUHAN, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.

INJIL KATOLIK

Mat 17:10 Lalu murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Kalau demikian mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?"

Mat 17:11 Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu

Mat 17:12 dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka."

Mat 17:13 Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.

BcO Rut. 3:1-18.

Rut 3:1 Lalu Naomi, mertuanya itu, berkata kepadanya: "Anakku, apakah tidak ada baiknya jika aku mencari tempat perlindungan bagimu supaya engkau berbahagia?

Rut 3:2 Maka sekarang, bukankah Boas, yang pengerja-pengerjanya perempuan telah kautemani itu, adalah sanak kita? Dia pada malam ini menampi jelai di tempat pengirikan;

Rut 3:3 maka mandilah dan beruraplah, pakailah pakaian bagusmu dan pergilah ke tempat pengirikan itu. Tetapi janganlah engkau ketahuan kepada orang itu, sebelum ia selesai makan dan minum.

Rut 3:4 Jika ia membaringkan diri tidur, haruslah engkau perhatikan baik-baik tempat ia berbaring; kemudian datanglah dekat, singkapkanlah selimut dari kakinya dan berbaringlah di sana. Maka ia akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan."

Rut 3:5 Lalu kata Rut kepadanya: "Segala yang engkau katakan itu akan kulakukan."

Rut 3:6 Sesudah itu pergilah ia ke tempat pengirikan dan dilakukannyalah tepat seperti yang diperintahkan mertuanya kepadanya.

Rut 3:7 Setelah Boas habis makan dan minum dan hatinya gembira, datanglah ia untuk membaringkan diri tidur pada ujung timbunan jelai itu. Kemudian datanglah perempuan itu dekat dengan diam-diam, disingkapkannyalah selimut dari kaki Boas dan berbaringlah ia di situ.

Rut 3:8 Pada waktu tengah malam dengan terkejut terjagalah orang itu, lalu meraba-raba ke sekelilingnya, dan ternyata ada seorang perempuan berbaring di sebelah kakinya.

Rut 3:9 Bertanyalah ia: "Siapakah engkau ini?" Jawabnya: "Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami."

Rut 3:10 Lalu katanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN, ya anakku! Sekarang engkau menunjukkan kasihmu lebih nyata lagi dari pada yang pertama kali itu, karena engkau tidak mengejar-ngejar orang-orang muda, baik yang miskin maupun yang kaya.

Rut 3:11 Oleh sebab itu, anakku, janganlah takut; segala yang kaukatakan itu akan kulakukan kepadamu; sebab setiap orang dalam kota kami tahu, bahwa engkau seorang perempuan baik-baik.

Rut 3:12 Maka sekarang, memang aku seorang kaum yang wajib menebus, tetapi walaupun demikian masih ada lagi seorang penebus, yang lebih dekat dari padaku.

Rut 3:13 Tinggallah di sini malam ini; dan besok pagi, jika ia mau menebus engkau, baik, biarlah ia menebus; tetapi jika ia tidak suka menebus engkau, maka akulah yang akan menebus engkau, demi TUHAN yang hidup. Berbaring sajalah tidur sampai pagi."

Rut 3:14 Jadi berbaringlah ia tidur di sebelah kakinya sampai pagi; lalu bangunlah ia, sebelum orang dapat kenal-mengenal, sebab kata Boas: "Janganlah diketahui orang, bahwa seorang perempuan datang ke tempat pengirikan."

Rut 3:15 Lagi katanya: "Berikanlah selendang yang engkau pakai itu dan tadahkanlah itu." Lalu ditadahkannya selendang itu. Kemudian ditakarnyalah enam takar jelai ke dalam selendang itu. Sesudah itu pergilah Boas ke kota.

Rut 3:16 Setelah perempuan itu sampai kepada mertuanya, berkatalah mertuanya itu: "Bagaimana, anakku?" Lalu diceritakannyalah semua yang dilakukan orang itu kepadanya

Rut 3:17 serta berkata: "Yang enam takar jelai ini diberikannya kepadaku, sebab katanya: Engkau tidak boleh pulang kepada mertuamu dengan tangan hampa."

Rut 3:18 Lalu kata mertuanya itu: "Duduk sajalah menanti, anakku, sampai engkau mengetahui, bagaimana kesudahan perkara itu; sebab orang itu tidak akan berhenti, sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari ini juga."

Renungan Katolik

Mari kita simak renungan harian Katolik Sabtu 10 Desember 2022.

Judul Renungan harian Katolik yaitu tentang menemukan Kristus yang sejati.

Renungan Harian Katolik juga menyinggung Iman akan Allah bukan permainan perasaan individu.

Hari ini Gereja Katolik juga memperingati Santa Perawan Maria dari Loreto.

Seseorang membutuhkan penuntun iman agar bisa mengerti apa yang diimani dan beriman dengan sadar.


Sejak abad pertengahan, pemujaan terhadap Rumah Suci Loreto menjadi asal mula berdirinya tempat ziarah khusus ini.

Rumah Suci Loreto sampai sekarang masih dikunjungi ramai penziarah umat beriman.

Tempat ziarah ini mengingatkan misteri Inkarnasi, yang membuat semua orang yang mengunjunginya memikirkan tentang “kepenuhan waktu,”.

Itu adalah saat Tuhan mengutus PuteraNya, yang lahir dari seorang wanita, serta bermeditasi tentang kata-kata Malaikat yang mewartakan kabar gembira dan kata-kata Perawan Maria menyahut panggilan Ilahi itu.

Bacaan renungan harian Katolik merujuk pada bacaan pertama dan bacaan injil.

Bacaan injil diambil dari Matius 17:10-13.

Sementara bacaan pertama diambil dari kitab Sir. 48:1-4,9-11.

Berikut renungan harian Katolik hari ini disadur dari adiutami.com:

Hidup yang diperbarui dalam kehendak Allah ialah hidup dengan benar, adil, dan damai.

Itu tidak mudah. Hal ini juga dialami oleh Elia ketika mengajak Israel untuk menyongsong hal yang baru dengan meninggalkan dewa-dewa Baal.

Malah Elia dijadikan musuh dan target pembunuhan oleh penyembah-penyembah Baal.

Dalam kesesakan, Elia lari kepada Tuhan dan mendapatkan pengarahan akan masa depan di Horeb.

Tugas Elia jelas, mengajak Israel untuk meninggalkan kekelaman dan menyongsong hidup yang baru.

Apa yang dialami Elia juga dialami Yohanes Pembaptis sebagai “jalan” bagi kebenaran dan hidup, yaitu Yesus sendiri.

Ketidakmampuan orang-orang untuk mengerti akan kedatangan Yesus karena mereka menolak orang yang memberikan jalan kepada kebenaran itu, yaitu Elia maupun Yohanes Pembaptis.

Mereka, khususnya orang Farisi dan ahli taurat merasa tidak butuh “jalan” itu, karena mereka sudah merasa mampu menemukan keselamatan.

Pengalaman akan Allah merupakan perjumpaan pribadi, namun tetap membutuhkan tuntutan agar tidak hanya "merasa" bertemu dengan Allah.

Penuntun hidup kepada Kristus adalah Sabda Allah, tradisi iman dan magisterium atau ajaran Gereja.

Maka, mana mungkin kita akan menemukan Kristus yang sejati kalau enggan mendalami Kitab Suci, tradisi maupun magisterium.

Iman akan Allah bukan permainan perasaan, melainkan membutuhkan penuntun iman agar kita bisa mengerti apa yang kita imani dan beriman dengan sadar.

Bapa Yang Maharahim, berilah kami membawa hati untuk memohon kehendak-Mu melalui pengenalan akan Kitab Suci, setia pada tradisi iman, dan terbuka pada ajaran Gereja. Amin.

Bacaan Injil Katolik lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved