Ibadat Hari Minggu Adven III

Tata Perayaan Ibadat Hari Minggu Adven III Tahun A Minggu 11 Desember 2022

Tata perayaan ibadat hari minggu adven III ini dapat digunakan oleh umat Katolik.

Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/NOFRI FUKA
KAPELA - Kapela Agung Santo Paulus Ledalero di Desa Takaplager, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Kamis 6 Oktober 2022. Tata Perayaan Ibadat Hari Minggu Adven III Minggu 11 Desember 2022. 

07. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Yes. 35:4)
Mari kita pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita
Mzm. 146:7,8-9a,9b-10
Tuhan menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar. TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung.
(Refren)
TUHAN membuka mata orang-orang buta,
TUHAN menegakkan orang yang tertunduk,
TUHAN mengasihi orang-orang benar.
TUHAN menjaga orang-orang asing.
(Refren)
Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali,
tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya.
TUHAN itu Raja untuk selama-lamanya,
Allahmu, ya Sion, turun-temurun!
(Refren)
08. BACAAN KEDUA (Yak. 5:7-10)
L : Bacaan dari Surat Rasul Yakobus Saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada
kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya
dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi. Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu. Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

09. ALLELUIA (Yes. 61:1)
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Roh Tuhan ada padaku. Ia telah mengutus aku
untuk menyampaikan kabar baik kepada orangorang sengsara.
U : Alleluia

10. INJIL [Mat. 11:2-11]
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Matius.Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus, lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?” Yesus menjawab mereka: “Pergilah dan
katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat,
orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati
dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.” Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: “Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin
kian ke mari? Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja. Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi. Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku
mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

11. RENUNGAN SINGKAT
Pada pekan ketiga Masa Adven ini, kita
mendengarkan Injil tentang Yohanes Pembaptis dan Yesus. Ada dua hal yang ingin ditekankan dalam Injil ini. Mari kita dalami kedua hal ini.

Pertama, pengenalan pribadi akan Tuhan. Dalam kisah tadi disebutkan bahwa Yohanes Pembaptis mengutus para muridnya untuk bertanya kepada Yesus, tentang apakah Yesus itu Mesias yang dinantinantikan. Para muridnya pergi dan mendapatkan konfirmasi tentang identitas Yesus ini. Untuk mendapatkan jawaban ini, para murid harus tinggal bersama Yesus dan menyaksikan apa yang dibuat Yesus. Yesus membuat semuanya menjadi baik. Kisah sederhana ini menunjukkan kepada kita bahwa kita mesti mengenal lebih dalam secara pribadi akan Tuhan. Yohanes Pembaptis sudah mengetahui bahwa
Yesus adalah Mesias, karena ia sudah mengenal Yesus sejak dari dalam kandungan. Ketika ia meminta para muridnya untuk bertanya kepada Yesus, Yohanes Pembaptis sebenarnya ingin agar para murid itu mengenal Yesus secara pribadi dan berdasarkan
pengalaman yang amat dekat dengan Yesus. Kita belajar untuk mendekatkan diri kepada Tuhan secara pribadi. Ini bisa kita lakukan dengan berdoa bersama di dalam rumah,belajar mendalami Kitab Suci, dan melakukan apa yang diperintahkan Tuhan. Baik juga jika orang tua memperkenalkan Tuhan kepada anakanak, sebagaimana Yohanes Pembaptis memperkenalkan Yesus kepada para muridnya. Di masa Adven
ini, mari kita dekatkan diri kepada Tuhan agar kita mampu merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita.

Kedua, relasi antara Yohanes Pembaptis dan Yesus. Yesus menegaskan bahwa Yohanes Pembaptis adalah utusan yang memperkenalkan diri-Nya. Ia adalah pribadi yang luar biasa. Pujian Yesus ini menegaskan posisi Yohanes Pembaptis dan diri-Nya. Yohanes
Pembaptis menyiapkan hati banyak orang untuk menerima kehadiran-Nya. Karena itu, Yohanes Pembaptis memiliki jiwa besar dan kerendahan hati, karena ia selalu menempatkan Yesus sebagai pribadi yang utama. Dari sini kita belajar untuk menjadi Yohanes Pembaptis di zaman kini. Kita berupaya untuk memperkenalkan Tuhan kepada sesama kita. Sebagaimana Yohanes Pembaptis, kita mesti menempatkan Tuhan sebagai yang utama dalam kehidupan kita. Kita bersama-sama membantu satu sama lain agar kita semua dapat lebih mengenal Tuhan dengan makin baik.
12. HENING SEJENAK
13. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa.

14. DOA UMAT
P : Saudara-saudari, marilah kita bersukacita dalam
Tuhan dan dengan gembira menyampaikan doa
permohonan kita kepada-Nya.
P : Bagi Sri Paus, para Uskup, para Imam dan para
biarawan-biarawati. Semoga mereka yang
membaktikan diri secara khusus bagi karya
pelayanan Gereja selalu membawa kegembiraan
sejati lewat teladan dan kesaksian hidup mereka.
Marilah kita mohon…
P : Bagi para pemimpin masyarakat. Semgoa dalam
melaksanakan tugasnya, mereka senantiasa
diterangi oleh Roh Kebijaksanaan, sehingga dapat
menemukan cara-cara terkabik dan tepat untuk
memajukan kesejahteraan umum. Marilah kita
mohon…
P : Bagi para pengungsi, gelandangan, cacat tubuh
dan mental. Semoga mereka selalu mendapatkan bantuan dari sesamanya dan tetap memiliki
harapan iman dan penyertaan Allah. Marilah kita
mohon…
P : Bagi kita yang hadir di sini. Semoga kita yang
akan merayakan kedatangan Tuhan, mendengarkan nasihat Yohanes Pembaptis untuk menyiapkan jalan bagi Tuhan dengan pertobatan dan
perbuatan baik kepada sesama. Marilah kita
mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa yang kami
sampaikan kepada-Mu, dengan pengantaraan
Yesus Kristus, sumber kegembiraan dan harapan
kami. Dengarkanlah dan kabulkanlah sebab kami
berdoa kepada-Mu, dalam Kristus, Tuhan dan
Pengantara kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte dihantar
ke depan altar. Namun, dalam situasi wabah virus corona,
kebijakan kolekte diatur oleh masing-masing Keuskupan].

15. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari terkasih, Allah Bapa mengutus
Putra-Nya untuk membawa keselamatan ke
tengah umat manusia; setiap orang yang
menerima Dia akan diselamatkan. Oleh karena
itu, marilah kita mengangkat hati kepada-Nya,
memuji dan meluhurkan Dia dengan berseru:
Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa Damai.
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa Damai.
P : Ya Allah, Bapa yang kudus, kami memuji-Mu,
sebab Engkau telah berjanji mengutus
Juruselamat yakni Yesus Kristus, Putra-Mu dan
Tuhan kami. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa Damai.
P : Ia datang sebagai manusia, untuk melaksanakan
rencana-Mu, yakni membuka jalan keselamatan
bagi kami. Kedatangan-Nya dinubuatkan para
nabi dan dinantikan Perawan Maria dengan
sepenuh hati. Maka kami berseru:
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa Damai.
P : Ya Bapa, bila kelak kegenapan masa tiba, PutraMu akan datang lagi dengan semarak mulia.
Kedatangan-Nya itu kami nantikan dengan
berjaga, berdoa, dan berbuat baik. Maka kami
berseru:
U : Sungguh agung Kristus, Raja Pembawa Damai.
P : Ya Allah yang mahakuasa, Engkau telah menghimpun kami menjadi satu umat, dan Engkau sendiri berkenan menjadi Allah kami. Teristimewa pada hari ini Engkau menghimpun kami dalam perayaan suci dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat] dan umat beriman di seluruh dunia. Maka dalam persatuan dengan seluruh Gereja-Mu, kami melambungkan pujian kepada-Mu dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

16A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak.


17A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

18A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil
berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhanterlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

16B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.

17B. BAPA KAMI Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoasebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya
sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.
18B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).


[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir
dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya, dan aku merindukan
kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena
sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam
Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku
memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini
di sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
Masa Adven.
19. MENDOAKAN MAZMUR 148
[Bisa dibacakan bergantian oleh dua orang atau dua kelompok]
Haleluya! Pujilah TUHAN di sorga,
pujilah Dia di tempat tinggi!
Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya,
pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
Pujilah Dia, hai matahari dan bulan,
pujilah Dia, hai segala bintang terang!
Pujilah Dia, hai langit yang mengatasi segala
langit,
hai air yang di atas langit!
Baiklah semuanya memuji nama TUHAN,
sebab Dia memberi perintah,
maka semuanya tercipta.
Dia mendirikan semuanya
untuk seterusnya dan selamanya,
dan memberi ketetapan yang tidak dapat
dilanggar.
Pujilah TUHAN di bumi,
hai ular-ular naga dan segenap samudera raya;
hai api dan hujan es, salju dan kabut,
angin badai yang melakukan firman-Nya;
hai gunung-gunung dan segala bukit,
pohon buah-buahan dan segala pohon aras:
hai binatang-binatang liar dan segala hewan,
binatang melata dan burung-burung yang
bersayap;
hai raja-raja di bumi dan segala bangsa,
pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia;
hai teruna dan anak-anak dara,
orang tua dan orang muda!
Biarlah semuanya memuji-muji TUHAN,
sebab hanya nama-Nya saja yang tinggi luhur,
keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.
Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya,
menjadi puji-pujian
bagi semua orang yang dikasihi-Nya,
bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya.
Haleluya!
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan
sepanjang segala abad. Amin.
20. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, dalam penantian akan
kedatangan Yesus, Rasul Yakobus menasihati
kita supaya mengikuti teladan penderitaan dan
kesabaran para nabi, yang telah berbicara demi
nama Tuhan. Marilah kita membarui diri dalam
berpikir, bertindak, dan cara hidup sebagai anakanak Allah, supaya lebih sesuai dengan kabar
gembira yang diwartakan Kristus kepada kita.
21. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Ya Tuhan yang mahamurah, semoga oleh daya
ilahi Sabda-Mu ini, kami dibersihkan dari cacat
cela dan dengan demikian kami siap menyambut
kedatangan-Nya.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang
hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
U : Amin
22. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup
yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
23. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
24. LAGU PENUTUP

Ibadat Hari Minggu Adven III Lainnya

Ledalero, 8 Desember 2022
P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved