Bacaan Injil Katolik Hari Ini
Bacaan Injil Katolik 18 Desember 2022 Lengkap Renungan Harian Katolik
Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik ini ditulis oleh Pater Krisologus Dhogo, SVD.
Pertama, rencana Tuhan itu kadangkala di luar nalar manusia. Dalam Injil dikisahkan tentang Yusuf yang tulus dan jujur.
Ketika tahu bahwa Maria mengandung bukan dari dirinya, maka hal yang amat wajar dibuatoleh seorang lelaki adalah menghargai pilihan wanita itu agar ia menikah dengan pilihan hatinya. Yusuf, dengan penuh hormat kepada Maria, tidak mau mencemarkan nama baik Maria.
Ia melakukannya secara diam-diam, tidak dengan kehebohan atau menuntutnya di depan umum. Ini niat yang baik. Namun, semua rencananya itu dibatalkan karena ia diberitahu dalam mimpi bahwa Tuhan sedang melaksanakan karya agung-Nya melalui keluarga kecil ini.
Inilah yang menguatkan Yusuf dan ia kemudian memilih untuk tetap berjalan bersama Bunda Maria. Kadangkala rencana Tuhan itu tidak kita mengerti.
Hanya orang yang percaya dan dekat dengan Tuhan, entah melalui doa ataupun melalui permenungan, akan bisa menangkap maksud atau rencana Tuhan.
Yusuf adalah seorang yang tulus hati dan ia terbuka terhadap kata-kata Malaikat yang muncul dalam mimpi. Momen mimpi bisa dipahami sebagai kejadian riil bermimpi, tetapi juga bisa dipahami sebagai momen pribadi menjumpai Tuhan.
Ketika bermimpi, orang itu sendiri yang bermimpi. Ia tidak mimpi beramai-ramai. Menjumpai Tuhan adalah hal yang pribadi, dan dalam perjumpaan pribadi itu orang bisa memahami rencana atau maksud Tuhan.
Kisah Yusuf ini mengajarkan kita untuk tidak serta menolak hal yang tidak kita mengerti. Kita diajak untuk merenungkannya di hadapan Tuhan, karena bisa jadi Tuhan sedang berkarya melalui diri kita.
Kedua, rencana Tuhan itu membutuhkan kerjasama dari pihak manusia. Yusuf memiliki rencananya sendiri yaitu meninggalkan Bunda Maria.
Sedangkan Tuhan memiliki rencana agar Yusuf bisa mendampingi Bunda Maria sehingga karya agung-Nya bisa terlaksana. Yusuf akhirnya meninggalkan rencananya dan mengikuti rencana Tuhan.
Ia terlibat dalam rencana besar Tuhan untuk menyelamatkan dunia. Meskipun tugas ini kelihatannya sederhana, namun, dijalaninya dengan sungguh-sungguh.
Setiap kita pasti diutus Tuhan untuk melaksanakan rencana agung-Nya. Mungkin kita tidak menyadarinya karena tugas kita amatlah sederhana.
Bahkan mungkin kehadiran kita tidak diperhitungkan oleh banyak orang. Namun, sekecil apapun peranan yang kita jalani dalam hidup kita, jika kita mendengarkan rencana Tuhan, maka kita sebenarnya sedang terlibat dalam rencana besar Tuhan.
Tuhan memakai setiap kita untuk maksud-Nya yang besar. Karena itu, mari kita bergandengan tangan, saling menolong, dan mendukung, agar rencana Tuhan terjadi dalam hidup kita dan melalui hidup dan perutusan kita, baik di dalam keluarga maupun di dalam masyarakat. Selamat menjadi Yusuf-Yusuf di dalam hidup kita.