Piala Dunia 2022 Qatar
Final Piala Dunia 2022, Cek Statistik Pelatih Argetina dan Prancis, Deschamps Unggul
Lionel Messi dan kawan - kawan akan berhadapan dengan Timnas Prancis memperebutkan gelar juara pesta sepak bola Piala Dunia 2022 Minggu 17 Desember.
TRIBUNFLORES.COM, BOLA - Timnas Argentina telah memastikan langkah ke final Piala Dunia 2022 Qatar.
Lionel Messi dan kawan - kawan akan berhadapan dengan Timnas Prancis memperebutkan gelar juara pesta sepak bola empat tahunan itu.
Pertandingan Timnas Argentina vs Timnas Prancis akan berlangsung di Stadion Lusail, Minggu 18 Desember 2022.
Timnas Argentina ke Qatar, dengan ambisi mengulang kesuksesan mereka di Piala Dunia edisi 1978 dan 1986.
Baca juga: Piala Dunia 2022, Khabib Nurmagomedov Kunjungi Skuad Maroko, Aksi Amal Ziyech dari Bonus Semi Final
Jika hanya mengacu kepada statistik, Pelatih Prancis, Didier Deschamps tentunya lebih dijagokan di final.
Deschamps lebih diunggulkan ketimbang Pelatih Argentina, Lionel Scaloni pada final Piala Dunia 2022 di Stadion Iconic Lusail, Qatar, Minggu (8/12) malam.
Deschamps memang kenyang luar dalam dengan sepak bola.
Saat masih menjadi pemain, Deschamps yang merupakan mantan gelandang bertahan ini mengangkat trofi juara pada Piala Dunia 1998.
Baca juga: Piala Dunia 2022, Jadwal dan Prediksi Kroasia vs Maroko, Peringkat Ketiga Pelipur Lara Modric Cs
Sebagai pelatih, Deschamps juga mengangkat trofi untuk negaranya pada Piala Dunia 2018.
Sebelum menangani timnas Prancis, pria berusia 54 tahun ini mematangkan karier kepelatihannya dengan menangani sejumlah tim elite Eropa, AS Monaco, Juventus, dan Marseille.
Sementara Scaloni bisa dibilang masih belum terlalu berpengalaman, dengan usia lebih muda sepuluh tahun.
Sebagai pemain, karier terbaik mantan wing back ini adalah membawa negaranya juara dunia yunior pada 1997.
Baca juga: Piala Dunia 2022, Mengenal Bola Al Hilm yang Akan Dimainkan di Final Argentina vs Prancis
Di level tim senior, Scaloni hanya kebagian tujuh kali tampil.
Pada 2016, mantan pemain Deportivo, dan Lazio ini diangkat jadi asisten pelatih Jorge Sampaoli di Sevilla.
Setahun kemudian, dia mengikuti sang bos menukangi Argentina.
Seiring kegagalan tim Tango di Piala Dunia 2018, mereka memecat Sampaoli, dan Scaloni pun menjadi pelatih, sampai sekarang.
Baca juga: Piala Dunia 2022, Kiper Tangguh vs Pencetak Gol Terbanyak, Prediksi Maroko vs Prancis
Namun, sepak bola bukan melulu soal bagaimana pengalaman pelatih, atau bagaimana taktiknya di lapangan.
Ada banyak faktor lain yang berperan: mentalitas, dan kekompakan tim, peran para pemain bintang yang kerap jadi pembeda, hingga juga faktor keberuntungan.
Maka, menyebut Deschamps lebih diunggulkan dari Scaloni semata-mata karena lebih tinggi jam terbangnya, tentunya penilaian yang sangat terburu-buru.
Meski, tak diragukan juga bahwa faktor pengalaman bakal menjadi poin krusial pada laga final ini.
Baca juga: Piala Dunia 2022, Ronaldo Akhirnya Sebut Argentina Layak Juara, Awalnya Dukung Brasil dan Prancis
Bagaimana pun, Deschamps termasuk pelatih langka, satu dari enam pelatih di dunia yang pernah membawa timnya dua kali ke final Piala Dunia.
Deschamps berbagi tempat dengan legenda Argentina, Carlos Salvador Bilardo yang memimpin negaranya ke dua final, dengan kemenangan di Meksiko 1986, dan kekalahan di Italia 1990, keduanya melawan Jerman.
Juga termasuk dalam daftar elite ini adalah duo arsitek Jerman, Franz Beckenbauer, dan Helmut Schön. Beckenbauer memimpin "Die Mannschaft" di Meksiko 1986 dan Italia 1990, masing-masing dengan kekalahan dan kemenangan.
Sedangkan Schön memimpin tim Jerman di putaran final Piala Dunia 1966 melawan Inggris, di mana mereka dikalahkan, dan berjaya di Jerman pada 1974 setelah mengalahkan Belanda.
Baca juga: Piala Dunia 2022, Ronaldo Akhirnya Sebut Argentina Layak Juara, Awalnya Dukung Brasil dan Prancis
Perlu dicatat bahwa Schön memimpin Jerman di empat Piala Dunia, 1966, 1970, 1974 dan 1978, yang mencakup dua partai final.
Pelatih masyhur lain yang pernah ke final dua kali adalah Mario Lobo Zagallo, yang memimpin Brasil di Meksiko 1970, di mana dia memimpin Scracht du Oro meraih gelar, dan di Prancis 1998 di mana dia dikalahkan oleh tuan rumah.
Dari daftar istimewa ini, muncul Vittorio Pozzo sebagai sosok paling menonjol.
Pria Italia ini memimpin skuat Azurri menjuarai Piala Dunia 1934 yang digelar di Italia, dan 1938 di Prancis.
Baca juga: Hasil Piala Dunia 2022, Prancis ke Final Selevel Jerman dan Brasil, 4 Pemain Berebut Sepatu Emas
Sejauh ini, hanya dia satu-satunya pelatih yang pernah membawa timnya juara dunia dua kali secara beruntun.
Terakhir, ada nama Deschamps yang memimpin Prancis meraih gelar di Rusia 2018, dan sekarang sedang mengincar gelar kedua berturut-turut untuk menyamai rekor Pozzo nun 84 tahun silam.
Namun, di depannya menantang pria lebih muda yang ambisius, agresif, dan tak kenal takut.
Faktanya, meski baru empat tahun menukangi Albiceleste, dan jejak rekamnya kurang meyakinkan, Scaloni telah menggoreskan catatan istimewa.
Scaloni berhasil melakukan hal yang tak bisa dilakukan para pelatih tim Tango sebelumnya dalam kurun waktu 28 tahun terakhir.
Baca juga: Hasil Piala Dunia 2022, Ngotot Serang Bumerang Kroasia Modric - Kovacic Diredam Argentina ke Final
Dia sukses mempersembahkan trofi Copa America 2021 setelah mengalahkan Brasil di babak final.
Pria 44 tahun ini tak mau didikte, dan tahan dengan segala kritikan.
Dia bersikeras memilih pemain sesuai seleranya. Dia berani melawan semua orang, termasuk juga mendiang Diego Armando Maradona.
Salah satu kritikan Maradona yang terkenal adalah, "Masalah utama Scaloni, dia mencari para teknisi, dan alih-alih pergi ke Piala Dunia, mereka justru dibawanya ke kejuaraan dunia balap motor," ujar Maradona menyindir saat itu.
Faktanya, Scaloni sekarang sukses membawa Argentina ke fase paling menentukan. Hanya dengan 56 laga, dia mengantarkan tim Tango ke final Piala Dunia, melawan Deschamps yang jauh lebih berpengalaman. (Tribunnews/den).
Berita Piala Dunia 2022 Lainnya