Renungan Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 18 Desember 2022, Tanamkan Pikiran Positif Sejak Dini

Renungan Harian Katolik Minggu 18 Desember 2022.Tema renungan harian Katolik Minggu yaitu Tanamkan Pikiran Positif Bagi Anak Sejak Dini.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/MARIA MANGKUNG
GEREJA KATOLIK - Tampak depan Gereja Sanctissima Trinitas Bloro, Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Renungan Harian Katolik Minggu 18 Desember 2022.Tema renungan harian Katolik Minggu yaitu Tanamkan Pikiran Positif Bagi Anak Sejak Dini. Warna liturgi ungu. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Minggu 18 Desember 2022.

Tema renungan harian Katolik Minggu yaitu Tanamkan Pikiran Positif Bagi Anak Sejak Dini.

Warna liturgi hari Minggu yaitu Ungu.

Gereja Katolik merayakan minggu adven ketiga.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Minggu 18 Desember 2022 Lengkap Mazmur Tanggapan

 

Renungan Harian Katolik

Kita menemukan suatu kebenaran bahwa Allah mau bekerjasama dengan manusia di dalam mewujudkan karya keselamatan manusia. Allah sebenarnya bisa melaksanakan sendirian. Tetapi itu tidak dilaksanakan-Nya.

Allah lebih memilih bekerjasama dengan manusia. Kenapa begitu? Jawaban yang paling sederhana dan mudah, ternyata Allah itu tidak mau single fighter apalagi egois. Allah itu adalah Pribadi yang terbuka dan memang mau bekerjasama dengan manusia. Ia mau melibatkan manusia.

Kisah-kisah panggilan tokoh-tokoh iman dan para nabi di Perjanjian Lama menunjukkan hal ini. Dalam Perjanjian Baru pun begitu bahkan sampai sekarang. Allah melanjutkan karya kasih dan keselamatan bekerjasama dengan manusia.

Dalam Injil tadi sangat jelas dua orang sederhana tapi kuat dalam iman dipilih oleh Tuhan untuk mau menjadi orang tua dari Sang Juruselamat Yesus Kristus. Bunda Maria dengan kesediaannya menjadi perempuan yang diberi kepercayaan untuk mengandung dan melahirkan Yesus.

Begitu pun Yusuf, pria yang tulus hati itu akhirnya ditangkap Allah untuk menjadi ayah dari Yesus Kristus. Kisah Yusuf ini menarik untuk kita perdalam. Dia seorang yang tulus hati.

Orang demikianlah yang dipilih dan dipercayai Allah untuk bekerjasama dalam karya keselamatan-Nya. Ciri khas seorang yang tulus hati adalah tidak mau mencemarkan nama istrinya atau orang lain di muka umum.

Baca juga: Teks Misa Malam Natal Sabtu 24 Desember 2022 Lengkap Injil Katolik dan Renungan Katolik Malam Natal

Ketika ia mengetahui bahwa Maria mengandung, ia memang tergerak untuk meninggalkan Maria tetapi dia pada akhirnya bertanggung jawab setelah mendengarkan dari pewahyuan Tuhan melalui mimpi. Ia lebih memilih taat pada rencana Allah, kendatipun dia bisa menolak-Nya. Tetapi itu tidak dilakukannya.

Oleh karena itu, di sini kita mengajak para suami dan pria muda atau siapapun kita perlu mencontoh Yusuf. Ia berhati tulus dan tidak mencemarkan nama orang lain di muka umum. Betapa indah dan bahagianya istri yang mempunyai hati seperti itu.

Sedikit kita dalami tentang tulus hati. Tulus hati berarti memiliki hati yang mulus dan bersih alias suci. Secara konkret untuk masa kini antara lain adalah orang yang "tidak mencemarkan nama orang lain di muka umum".

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved