Renungan Harian Katolik
Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik Jumat 23 Desember 2022
Judul Renungan Harian Katolik hari ini yaitu Ketaatan Dan Kesetiaan Kita Membuahkan Kebebasan Dan Kebahagiaan!
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - simak Renungan Harian Katolik Jumat 23 Desember 2022.
Renungan Harian Katolik hari ini dibawakan oleh Pater Fredy Jehadin,SVD.
Judul Renungan Harian Katolik hari ini yaitu Ketaatan Dan Kesetiaan Kita Membuahkan Kebebasan Dan Kebahagiaan!
Marilah kita refleksikan Renungan Harian Katolik hari ini, Jumat 23 Desember 2022
Baca juga: Jadwal Misa Natal 2022 Gereja Katolik Spiritu Santo Misir di Maumere
PEKAN KHUSUS ADVEN
Maleakhi
3: 1 - 4; 4: 5 - 6
INJIL LUKAS
1: 57 - 66
Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmatNya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia.
Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya, tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes." Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian.
"Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu. Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes.
"Dan merekapun heran semuanya. Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus
SIRAMAN ROHANI
Lukas 1: 57 - 66
Judul; Ketaatan Dan Kesetiaan Kita Membuahkan Kebebasan Dan Kebahagiaan!
Saudara-saudarI, Hari ini kita mendengar kisah kehidupan Zakharia. Selama lebih dari 9 bulan ia mengalami kebisuan, tidak bisa berkata-kata, sejak mendapat pemberitahuan Malaikat, bahwa Elizabet akan mengandung dan melahirkan seorang anak dan dia akan menamai dia, Yohanes.
Mengapa dia tidak bisa bicara? Karena ia tidak percaya akan berita gembira yang disampaikan oleh Malaikat itu.
Kita ingat perkataan Zakharia menanggapi pemberitahuan Malaikat. Katanya kepada Malaikat: “Bagaimana aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan istriku sudah lanjut umurnya.
”Lukas 1: 18. Dari perkataan Zakharia ini secara tidak langsung ia mau meminta tanda atau bukti, supaya dia tahu, bahwa hal itu sungguh akan terjadi. Menanggapi pertanyaannya itu, Malaikat menjawab, katanya: “Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari di mana semuanya ini terjadi, karena engkau TIDAK PERCAYA akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya.” Lukas 1: 20. Kebisuan Zakharia adalah akibat dari ketidak percayaannya kepada Malaikat. Sejak waktu itulah ia hidup dalam kebisuan.
Tetapi yang menariknya, bahwa walaupun Zakharia mengalami kebisuan selama lebih dari 9 bulan, ia tidak putus asa dan kecewa kepada Tuhan. Pada hari ini, bukti kesetiaan Zakharia kepada Allah sungguh terbukti.
Di saat anaknya mau disunat dan sanak saudara Zakharia hendak menamai dia, Zakharia menurut nama bapanya, tetapi Elizabet berkata: “Jangan! ia harus dinamai Yohanes!” Lukas 1: 60. Kata mereka kepadanya: “Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian!” Lukas 1:61.
Lalu mereka memberi isyarat kepada Zakharia untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya. Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: “Namanya adalah Yohanes!” Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Tuhan.
Ketaatan dan kesetiaan Zahkaria sudah membuahkan kebebasan dan kebahagiaan. Selama 9 bulan ia bisu, tetapi kini ia bebas dari kebisuan! Karena kesabaraan, iman dan ketaatannya kepada Tuhan, maka ia boleh alami sukacita. Inilah bukti kesetiaan dan ketaatan Zakharia.
Ia tetap ingat apa yang sudah dipesankan oleh Malaikat pada saat kabar gembira itu disampaikan, dan tetap setia dan taat mengikuti pesan itu, menamai anaknya Yohanes! Selain itu, kita juga bisa melihat kekompakan antara Elizabet dan Zakharia.
Keduanya sehati sejiwa. Mereka tidak dipengaruhi oleh tekanan sanak-saudara mereka akan nama yang harus diberikannya kepada anak mereka. Keduanya taat dan setia mengikuti perintah Tuhan.
Namanya adalah Yohanes, yang artinya: Allah merahmati, tangan Tuhan menyertai dia. Ketaatan dan kesetian mereka sudah membuahkan kebebasan dan kebahagiaan!
Bagaimana dengan kita?
Apakah kita juga mengikuti sikap Zakharia, bahwa walaupun mengalami kesulitan – bisu – tetapi tetap setia kepada Tuhan dan mengikuti perintahnya? Atau kita cepat putus asa, merasa kecewa dan tidak mau kembali kepada Tuhan memohon bantuan-Nya lagi?
Marilah saudara-saudari… Percayalah selalu kepada Tuhan. Ketataatan dan kesetiaan kita akan membuahkan kebebasan dan kebahagiaan bagi kita.
Kita berdoa semoga semangat hidup Zakharia dan Elizabet selalu menjadi inspirasi hidup kita.
Kita memohon bantuan Zakharia, Elizabet dan Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amin!