Banjir Rob di Sikka
Puluhan Sumur di Desa Semparong Sikka Terendam Banjir Rob, Warga: Air Rasa Asin
Desa Semparong di Sikka terendam Banjir Rob. Puluhan Sumur terendam banjir dan warga merasakan air sangat asin dan kini hanya pasrah menunggu air.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Kurang lebih 37 sumur yang menjadi sumber air minum bersih bagi 317 KK di Desa Semparong, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur terendam banjir rob yang melanda wilayah itu selama dua hari belakangan ini yakni 24 dan 25 Desember 2022.
Akibatnya, sumber air minum bersih bagi warga di wilayah itu menjadi terasa asin.
Darmansyah Putra, mantan Kepala Desa Semparong, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, kepada TribunFlores.Com, Minggu, 25 Desember 2022 malam, menyebutkan bahwa sebelumnya air dari sumur-sumur tersebut terasa payau.
"Akibat dari banjir rob itu semuanya terasa asin, hanya terbantu saat ini, warga masih bisa menikmati air tawar yaitu dengan adanya mesin RO yaitu satu alat yang baru saja dilakukan uji coba penyulingan air laut menjadi air tawar dan warga berbondong-bondong untuk mengambil air itu," ujar Darman.
Baca juga: Jokowi Kunjungi Gereja di Sekitar Kota Bogor, Presiden Ucapkan Selamat Natal bagi Umat Kristiani
Pada berita sebelumnya, TribunFlores.Com menyebut Darmansyah Putra adalah Kepala Desa Semparong, namun setelah dikonfirmasi, ternyata Darmansyah Putra adalah mantan Kepala Desa Semparong periode 2016-2022.
Darman menyebutkan, tinggi air laut pada malam pertama setinggi kurang lebih lutut orang dewasa. Namun, banjir rob yang terjadi pada hari kedua ini sudah setinggi perut orang dewasa.
Menurut Darman, kondisi itu terjadi karena banjir rob yang datang dari berbagai arah Pulau Sukun, Desa Semparong, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka.
Baca juga: PT ASDP Batalkan Empat Pelayaran Semua Lintasan di NTT
Namun, saat ini kondisi air sudah kembali surut karena salah satu tanggul penahan ombak roboh dihantam gelombang besar sehingga air yang menggenangi rumah-rumah warga keluar melalui jalur tersebut.
Saat ini, beberapa warga Desa Semparong masih berada di gedung sekolah, rumah-rumah warga yang lokasinya ada di ketinggian dan lahan-lahan mereka guna mengantisipasi banjir rob susulan.