Nama Bayi Katolik

Nama Bayi Katolik, Lahir pada 5 Januari, Lengkap kisah Tokoh dan Maknanya

Berikut nama bayi Katolik yang cocok diberikan saat bayi tersebut lahir pada 5 Januari

Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/HO-IST
Foto Bayi Perempuan 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE -  Berikut nama bayi Katolik yang cocok diberikan saat bayi tersebut lahir pada 5 Januari. Nama bayi tersebut diambil dari nama orang kudus yang diperingati tiap  5 Januari.

Santo Simeon Stylites Tua, Pertapa

Simeon Stylites Tua lahir di Silicia pada tahun 390. Ia tinggal bersama orang-tuanya di daerah pinggiran kota Syria. Ketika menanjak remaja, kira-kira pada tahun 402, ia menjalani kehidupan membiara di sebuah biara pertapaan yang tidak jauh dari kampung halamannya.

Meski masih berusia muda, ia tidak merasa berat dengan praktek askese yang berlaku di biara itu. Ia bahkan menjalankan suatu bentuk askese yang lebih berat daripada yang dipraktekkan oleh rekan-rekannya.

Baca juga: Nama Bayi Katolik, Lahir Pada 4 Januari, Lengkap kisah Tokoh dan Maknanya

 

Oleh karena praktek askesenya tampak sangat keras maka pemimpin biara mengeluarkan dia dari biara itu. Keputusan pahit ini dimaksudkan agar rekan-rekannya yang lain tidak terpengaruh oleh praktek askese buatan Simeon itu.

Simeon meninggalkan biara pertapaan itu dan pergi ke sebuah biara yang terletak di gunung Telanisse. Setelah tiga tahun berada di biara Telanisse, ia memutuskan pindah ke puncak gunung itu. Di sana pada tahun 423, ia mendirikan sederetan tiang sebagai tempat tinggalnya.

Di atas tiang-tiang itu, ia menjalankan askesenya hingga saat kematiannya. Banyak orang datang kepadanya untuk meminta bimbingan rohani dan mendengarkan kotbah serta pengajarannya. Tak terkecuali kaisar dan para patriark. Ia meninggal dunia pada tanggal 2 September 459 di atas puncak gunung Telanisse.

Beato Yohanes Nepomuk Neumann, Uskup

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 2 Januari 2022, Hidup dalam Kebenaran

Yohanes Nepomuk Neumann lahir pada tanggal 28 Maret 1811 di desa Prachatitz, Bohemia. Ia belajar di Prachatitz dan Budweis. Cara hidup keluarganya yang saleh dan taat agama membuat dia tertarik pada cara hidup sebagai seorang imam. Untuk mencapai cita-cita imamat itu, ia masuk Seminari Diosesan di Budweis pada tahun 1831.

Selama belajar di Seminari Budweis, ia rajin membaca laporan-laporan karya para misionaris Austria di Amerika Serikat. Lama kelamaan dalam hatinya timbul keinginan untuk berkarya di Amerika seperti misionaris-misionaris itu.

Untuk maksud itu ia pindah dari Seminari Budweis ke Fakultas Teologi Universitas Praha pada tahun 1833. Demi keberhasilan studinya dan karyanya nanti, ia dengan tekun mempelajari sendiri bahasa Prancis dan Inggris. Pendidikan di Universitas Praha diselesaikannya dengan gemilang pada tahun 1835.

Pada waktu itu dioses Budweis memiliki  banyak imam. Oleh karena itu, ia tidak mau segera menjadi imam setelah menyelesaikan studi teologinya. Ia sendiri terus belajar di rumah bil menanti saat pentahbisannya. Ketika mendapat panggilan untuk berkarya di Amerika, ia segera berangkat tanpa menunggu hari tahbisannya di tanah airnya.

Ia tiba di New York pada bulan Juni 1836 dan ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 25 Juni 1836 oleh Yohanes Dubois, Uskup New York. Ia ditempatkan di Buffalo dan melayan umat di North Bush (sekarang Kenmore), Williamsville, Lancaster das beberapa wilayah lain di sekitar Buffalo.

Pada tahun 1840, ia memutuskan untuk menjadi seorang imam da lam Serikat Redemptoris. Ia diterima dalam serikat itu pada Janua 1842 dan ditempatkan di Gereja Santo Yakobus Baltimore sampai M ret 1844. Usaha-usahanya untuk memajukan Gereja membuat naman terkenal luas di kalangan para imam dan umat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved