Berita Manggarai Timur
141 Guru Bahasa Inggris SMP di Manggarai Timur Ikut MGMP
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (PPO) Kabupaten Manggarai Timur menyelenggarakan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris.
Selain itu, di sejumlah sekolah terutama sekolah penggerak dilaksanakan Program Ruang Kelas Literasi atau Ruang Kelas Berkonsep.
Melalui program tersebut, para guru dan siswa secara bersama menata lingkungan sekolah terutama ruang kelas menjadi tempat yang bernuansa literasi melalui penyediaan pojok baca atau perpustakaan mini di kelas, dinding ruang kelas yang dipajang karya-karya siswa serta penyediaan media pembelajaran yang mendukung literasi di ruang kelas seperti pohon literasi dan lain-lain.
Wabup Siprianus mengatakan, sesuai kebijakan Merdeka Belajar, literasi merupakan salah satu kompetensi esensial yang harus diperkuat di sekolah.
Hal ini dipertegas melalui implementasi Kurikulum Merdeka yang memfokuskan penguatan literasi, numerasi dan karakter terutama di sekolah dasar. Sebagai kabupaten literasi, Manggarai Timur berkomitmen untuk menumbuhkan budaya menulis dan membaca 5 sejak dini.
Karena itu kegiatan-kegiatan yang mendukung kemampuan menulis dan membaca harus terintegrasi dalam program sekolah. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi kunjungan perpustakaan secara rutin dan terjadwal, membaca satu buku setiap minggu, membuat pohon literasi di setiap kelas, membuat majalah dinding sekolah dan membuat pojok baca di lingkungan sekolah.
Kepala Seksi Kurikulum SMP, Dinas PPO Kabupaten Manggarai Timur yang juga sebagai Ketua Panitia kegiatan, Agustinus Rahmanto, menambahkan, MGMP bagi guru Bahasa Inggris pada tahun 2023 ini difokuskan untuk melatih kemampuan menulis dan juga melaksanakan konsep kecil-kecilan untuk meningkatkan kualitas pengajaran.
Karena itu, kata Rahmanto, pada materi tentang Penelitian Tindakan Kelas dalam Pembelajaran Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing dimana guru-guru akan dilatih bagaimana melakukan penelitian Tindakan kelas untuk bisa meningkatkan kualitas pengajaran.
"Jadi mereka belajar dari praktek-praktek yang mereka lakukan, lalu kemudian melihat apa kelemahan dan kelebihan untuk dibuatkan rekomendasi untuk memperbaikinya dan pada materi kedua fokus tentang pelatihan menulis,"terang Rahmanto. (rob)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.