Berita NTT

Wem Nunuhitu: Mari Kita Jaga Bank NTT

Direktur Utama Bank NTT periode 1993-2000, Welem Nunuhitu memberi catatan terkait perkembangan Bank NTT hingga saat ini.

Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/HO-HUMAS BANK NTT
Wem Nunuhitu, Mantan Dirut Bank NTT 

Ia pun menambahkan bahwa yang lebih memahami persoalan ini adalah OJK dan BPK.

“Merekalah yang melakukan kajian lalu membuat opini. Dan sejauh ini mereka bekerja secara profesional. OJK dan BPK saja tidak permasalahkan kok kita seolah-olah ada masalah. Mereka sebagai regulator, dan diberi kewenangan oleh negara sehingga selalu mengikuti perkembangan bank ini. Bahkan saya dapat informasi bahwa OJK melakukan kajian berkala setiap bulan terhadap Bank NTT. Ada kemajuan atau tidak. Contohnya, dulu NPL sewaktu Dirut (Harry Alexander Riwu Kaho) baru terima jabatan ini, dengan NPL yang tinggi yakni hampir 5 persen namun sekarang sudah turun jadi 2 persen, ini tentu bagus,”tegas Wem lagi.

Tak hentinya dia meminta kepada semua untuk jangan dulu menarik kesimpulan dari sebuah dinamika, melainkan mengkajinya berkali-kali agar mendapat kesimpulan yang tepat.

“Makanya saya tekankan lagi mari kita kaji ini secara menyeluruh. Jangan sampai karena laba turun langsung salahkan, oh ini kerja tidak betul. Kadang situasi ekonomi moneter juga berpengaruh pada laba. Tidak ada orang yang mau mendirikan bank lalu membuat bank itu kolaps,” tegasnya.
Bahkan dia pun masih menyayangkan jika dinamika ini ditarik ke anah politik.

“Kasihan Bank NTT-nya. Kalau ada muatan politisnya. Jangan sampai karena kita mau usir tikus dari rumah, tapi lumbungnya yang dibakar. Mari bersama-sama kita menjaga reputasi bank ini. Kita boleh saja tidak suka dengan oknum tapi jangan banknya yang dirusak. Bank ini perlu dijaga. Bagi orang yang bijaksana, ketika ada kesalahan, atau misscomunikasi, dibicarakan dulu di internal, sehingga rumah besarnya dijaga. Karena ada banyak orang yang hidup dan bertumbuh di bank ini. Kalau saya tidak suka sama oknum, atau siapapun, mari kita debat, dibedah regulasinya, dan jangan banknya yang dirusak. Karena kita pernah hidup dan dinafkahi disana. Jangan rusak rumah besarnya, kan kasihan,”pungkasnya.(ris)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved