Berita Sikka
Orang Muda Flores Timur dan Sikka Suarakan Stop Kekerasan Terhadap Anak
Puluhan Orang Muda Flores Timur dan Sikka Suarakan Stop Kekerasan Terhadap Anak. Kegiatan itu difasilitasi oleh Childfund pemerhati remaja orang muda.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - ChildFund menyebutkan peran remaja dan orang muda dalam pengambilan kebijakan di lingkup pemerintah baik pemerintah desa maupun pemerintah kabupaten dan tingkatan lebih atas lagi, sering kali diabaikan.
Padahal, sebagai calon pemimpin masa depan, peran remaja dan orang muda sangat dibutuhkan dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan pengambilan kebijakan.
ChildFund sebagai salah satu lembaga pemerhati remaja dan orang muda bekerja sama dengan Yayasan Fren menggelar Youth Voice New Project, kerjasama ChildFund Internasional di Indonesia dengan Barnfonden yang didanai oleh Sweden Institute, menggelar kegiatan kampanye dan advokasi.
Kegiatan yang digelar Jumat 17 Februari sampai Minggu 19 Februari 2023 itu bertempat di Gading Beach Hotel, Kelurahan Wailiti, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka.
Baca juga: Tenun Ikat Sikka Tampil di Indonesia Fashion Week Bertema Metropolitan
Dalam kegiatan tersebut, 30 orang muda dari dua kabupaten yakni Kabupaten Sikka dan Kabupaten Flores Timur membahas berbagai isu dan masalah yang marak terjadi di tengah masyarakat mulai dari masalah stunting pada anak hingga kekerasan seksual terhadap anak.
Dengan data dari berbagai sumber yang mereka miliki, mereka membahas masalah -masalah tersebut hingga tawaran solusi.
Dimas Pandista Nugraha, Coordinator Project Youth Voice Now ChildFund kepada TribunFlores.Com menjelaskan, kegiatan ini merupakan kegiatan keempat yang sebelumnya telah dilaksanakan beberapa kegiatan sejak Juni 2022 hingga Februari 2023 yang tujuannya adalah mencari solusi agar anak-anak muda bisa berpartisipasi secara aktif dan bermanfaat untuk terlibat dalam pembuatan kebijakan dan bisa mempengaruhi pengambilan keputusan di pemerintah.
"Jadi mereka belajar menyuarakan keresahan-keresahan mereka sebagai anak muda, karena kita lihat di data BPS terakhir tahun 2020 di Sikka inikan sekitar 60 persen, 30 persen usia anak dan 30 persennya usia muda jadi kalau mereka tidak mulai diasah, analisis dasarnya, kemampuan kritis, ide, solusi, komunikasi, publik speaking, sayang sekali kalau misalkan kemampuan itu tidak diasah untuk kemajuan Kabupaten Sikka," jelas Dimas Pandista.
Baca juga: Kasus Bupati Malaka Jangan-Jangan Masuk Angin Berakhir Damai di Polres Malaka
Selama kegiatan, para peserta mendapatkan materi pengembangan strategi kampanye dan strategi advokasi dan membuat pesan kunci kampanye dan advokasi.
Isu besar yang mau diangkat dari kegiatan ini, kata Dimas Pandista, adalah krisis iklim dan kekerasan terhadap anak.
"Untuk krisis iklim, sekarang di seluruh dunia lagi ramai bahas itu karena sudah sangat urgen, dan kekerasan anak karena bahkan beberapa Minggu kemarin, kasus kekerasan anak masih terjadi," ujar Dimas.
Target besar dari kegiatan ini jelas Dimas adalah agar anak-anak muda tersebut bisa terlibat langsung di Musrenbang Kabupaten, diskusi kebijakan bersama pemerintah dan DPRD sehingga mereka bisa menyampaikan secara langsung keresahan anak-anak muda.
Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News
Berita Sikka hari ini
Orang Muda Flores Timur
Orang Muda Sikka
Stop Kekerasan Terhadap Anak
ChildFund
Tribun Flores.com
Project Youth Voice Now ChildFund
Bacaan Injil Katolik Senin 20 Februari 2023 dan Mazmur Tanggapan Hari Ini |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Senin 20 Februari 2023, Kekuatan Tuhan Bekerja dalam Diri Orang Percaya |
![]() |
---|
Panduan Tata Perayaan Ibadah Sabda Hari Rabu Abu |
![]() |
---|
Jadwal Kapal Pelni KM Wilis 23 Februari 2023, Ende-Waikelo-Waingapu-Bima-Labuan Bajo-Batulicin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.