Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Sabtu 25 Februari 2023, Cinta Kita Bisa Mempengaruhi Hidup Seseorang

Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 25 Februari 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Cinta Kita Bisa Merobah Hidup Seseorang. Baca renungan.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO-PATER FREDY
RENUNGAN HARIAN KATOLIK - Pater Fredy Jehadin,SVD dari Novisiat SVD, Kuwu, Manggarai, Ruteng, Flores NTT. Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 25 Februari 2023.Tema renungan harian katolik yaitu Cinta Kita Bisa Merobah Hidup Seseorang. Baca renungan harian katolik ini. 

Oleh: RP Fredy Jehadin, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Renungan Harian Katolik Sabtu 25 Februari 2023.

Tema renungan harian katolik yaitu Cinta Kita Bisa Merobah Hidup Seseorang.

Renungan harian katolik ini disiapkan untuk hhari Sabtu sesudah Rabu Abu.

Renungan harian katolik dibawakan oleh RP Fredy Jehadin, SVD.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Sabtu 25 Februari 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan


 
Bacaan Pertama

Yesaya 58: 9b - 14

Injil Lukas

5: 27 - 32

Kemudian, ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya:

"Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia.

Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia.

Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya: "Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"

Lalu jawab Yesus kepada mereka, kataNya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus

Baca juga: Kalender Liturgi Katolik Sabtu 25 Februari 2023 Mazmur Tanggapan Lengkap Injil Katolik

Siraman Rohani

Tema:
Cinta kita bisa merobah hidup seseorang!

Saudara-saudari

Dalam masa Puasa ini, kita diajak untuk lebih banyak mengamalkan kasih dan pengampunan kepada sesama kita.

Mudah-mudahan lewat kesaksian hidup kita yang baik, mereka boleh merobah cara hidup dan kembali merangkul kebaikan dan bertobat dari dosa.

Hari ini, Yesus sudah tunjukkan kepada kita satu contoh penghayatan dan pengamalan kasih dan pengampunan kepada Levi, Pemungut cukai.

Levi dikenal sebagai pemungut cukai yang tidak jujur. Di mata orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, Levi dianggap sebagai pendosa.

Rupanya mereka tahu bahwa Levi sering mencuri uang dan berlaku curang dalam menjalankan tugasnya sebagai pemungut cukai.

Mungkin mereka tahu bahwa Levi tidak jujur. Secara psikologis mungkin Levi merasa bahwa dia sudah tidak punya arti lagi di mata banyak orang, dianggap tidak baik. 

Mungkin dia sempat berpikir, bagaimanakah bisa merobah cara hidup dan merobah konsep masyarakat akan dirinya? Bagaimanakah ia bisa kembali mengangkat harga dirinya?

Saudara-saudari

Peristiwa panggilan Levi oleh Yesus Kristus pada hari ini merupakan satu proses transformasi hidup: dari rasa tertekan, karena dianggap sebagai pendosa, menuju satu hidup baru, yaitu kembali dirangkul dan dihargai sebagai seorang manusia yang punya martabat dan harga diri.

Yesus, Penebus dan Penyelamat manusia, tampil, memanggil Levi untuk mengikuti-Nya.

Panggilan itu langsung ditanggapi oleh Levi sebagai satu hadiah berahmat, yang menyelamatkan dirinya.

Mungkin dia juga sudah mendengar siapakah Yesus? Panggilan dari orang yang dianggapnya sebagai toko yang sangat dihormati dan disegani itu dimanfaatkannya dengan baik. Ia tidak mau melewatkan kesempatan yang indah ini. Ia langsung mengikutinya.

Ia samasekali tidak memikirkan lagi apa yang sudah dibuatnya. Kini dia mau merangkul rahmat keselamatan yang dihadiahkan oleh Sang Penyelamat itu sendiri, yaitu Yesus Kristus.

Yang sangat menarik dalam panggilan Levi ini adalah bahwa Yesus memanggilnya bukan ke tempat yang baru, tetapi kembali kepada rumah tangganya sendiri, ke tempat di mana ia selalu hidup bersama keluarganya, ke tempat di mana ia selalu makan dan minum bersama keluarganya.

Jadi tujuan utama dari panggilan Levi adalah untuk keselamatan dirinya dan menjadikan dirinya sebagai sarana keselamatan bagi keluarganya.
 
Sebagai reaksi atas panggilan yang menyelamatkan ini, Levi merayakan pesta bersama teman-temannya.

Cinta Yesus Kristus sudah merobah cara hidupnya dan mendatangkan sukacita bagi yang lain.

Yesus sama sekali tidak menghakimi siapa-siapa, tetapi menyambut mereka yang terbuka menerima Dia. Barangsiapa mendengarkan panggilan Tuhan dan mengikuti-Nya, maka ia akan alami keselamatan dan sukacita.

Marilah saudara-saudari

Dalam masa Puasa ini kita berlomba-lomba promosikan sikap yang sudah ditunjukkan oleh Yesus Kristus, yaitu memanggil dan membimbing sesama yang mungkin cara hidup bertentangan dengan nilai-nilai Injil, kepada situasi penuh kasih.  Semoga penghayatan dan pengamalan cinta kasih kita bisa merobah cara hidup sesama.

Kita berdoa semoga kita diberi hati dan telinga yang selalu siap merasakan dan mendengarkan Tuhan dan kepekaan untuk membawa sesama kepada Tuhan.

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Geogle News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved