Injil Katolik Hari Ini

Bacaan Injil Katolik Minggu 5 Maret 2023 Lengkap Mazmur Tanggapan

Mari simak Bacaan Injil Katolik Minggu 5 Maret 2023.Bacaan Injil katolik juga lengkap dengan renungan harian katolik.Bacaan Injil hari ini Mat 17:1-9.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
GEREJA - Gereja Paroki St.Theresia Mbata di Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur, Maret 2023. Mari simak Bacaan Injil Katolik Minggu 5 Maret 2023.Bacaan Injil katolik juga lengkap dengan renungan harian katolik.Bacaan Injil hari ini Mat 17:1-9. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak Bacaan Injil Katolik Minggu 5 Maret 2023.

Bacaan Injil Katolik Lengkap Mazmur Tanggapan.

Bacaan Injil katolik juga lengkap dengan renungan harian katolik.

Bacaan Injil katolik berpedoman pada Kalender Liturgi katolik.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 5 Maret 2023, Selalu Ada Sukacita dan Jangan Takut

 

Hari ini yaitu Minggu Prapaskah II

Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I: Kej 12:1-4a

Mazmur Tanggapan:

Mzm 33:4-5.18-19.20.22

Bacaan II: 2Tim 1:8b-10

Bait Pengantar Injil: Mat 17:5c

Bacaan Injil: Mat 17:1-9

Bacaan I

Kej 12:1-4a

Panggilan Abraham, bapa umat Allah.

Pembacaan dari Kitab Kejadian:

Di negeri Haran Tuhan bersabda kepada Abram, "Tinggalkanlah negerimu, dari sanak saudaramu dan rumah bapamu ini, dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.

Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.

Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan akan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau.

Dan segala kaum di muka bumi akan menerima berkat karena engkau." Maka berangkatlah Abram sesuai dengan sabda Tuhan.

Demikianlah sabda Tuhan.

Baca juga: Kalender Liturgi Katolik Minggu 5 Maret 2023 Minggu Prapaskah II 2023 Lengkap Injil Katolik

Mazmur Tanggapan

Mzm 33:4-5.18-19.20.22
R:22

Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

*Firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.

*Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

*Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan. Dialah penolong dan perisai kita. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.
Bacaan II

2Tim 1:8b-10

Allah memanggil kita dan mendatangkan hidup.

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus yang kedua kepada Timotius:

Saudaraku terkasih, berkat kekuatan Allah, ikutlah menderita bagi Injil Yesus! Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri.

Semuanya ini telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman, dan semua itu sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus. Dengan Injil-Nya Kristus telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.

Demikianlah sabda Tuhan.


Bait Pengantar Injil
Mat 17:5c

Dari dalam awan yang terang terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak yang Kukasihi; dengarkanlah Dia!"


Bacaan Injil

Mat 17:1-9

Wajah-Nya bercahaya seperti Matahari.

Inilah Injil Suci menurut Matius:

Sekali peristiwa Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi.

Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari,
dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang. Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Yesus.

Kata Petrus kepada Yesus, "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."

Sementara Petrus berkata begitu, tiba-tiba turunlah awan yang terang menaungi mereka, dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!"

Mendengar itu tersungkurlah murid-murid Yesus dan mereka sangat ketakutan. Lalu Yesus datang kepada mereka.
Ia menyentuh mereka sambil berkata, "Berdirilah, jangan takut!" Dan ketika mengangkat kepala, mereka tidak melihat seorang pun kecuali Yesus seorang diri.

Pada waktu mereka turun dari gunung, Yesus berpesan kepada mereka, "Jangan kamu ceriterakan penglihatan itu kepada seorang pun sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati."

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan Harian Katolik

Mari simak Renungan Harian Katolik Minggu 5 Maret 2023.

Tema Renungan Harian Katolik yaitu Di Balik Penderitaan Selalu Ada Sukacita, Karena Itu Jangan Takut.

Renungan harian katolik disiapkan untuk Hari Minggu Prapaskah II.

Renungan harian katolik dibawakan oleh RP Fredy Jehadin, SVD.

Saudara-saudari

Mendengar bacaan hari Minggu kedua masa Prapaska yaitu tentang Transfigurasi Yesus Kristus di puncak gunung, mungkin ada yang bertanya,

mengapa bacaan tentang kemuliaan Yesus ini dimasukkan sebagai salah satu bacaan di masa Prapaska?

Padahal konsentrasi kita di masa Prapaska ini adalah merenungkan kisah sengsara dan kematian Yesus Kristus? 

Saudara-saudari

Peristiwa Transifigurasi Yesus Kristus di atas gunung, yang disaksikan oleh Petrus, Yakobus dan Yohanes, adalah satu kabar gembira bagi manusia, bahwa kehidupan kita akan berlanjut.

Kehadiran Musa dan Elia, yang sudah berabad-abad secara fisik meninggal dunia tetapi kini jiwa mereka datang menjumpai Yesus Kristus dan bercakap-cakap dengan Dia, adalah bukti nyata bahwa kehidupan kita tetap berlangsung, tidak mati. 

Jadi Transfigurasi Yesus Kristus dalam masa Prapaska ini sesungguhnya mau mengingatkan kita bahwa di balik kesengsaraan, kesedihan dan kematian tubuh selalu ada sukacita dan kehidupan baru.

Kita boleh mengalami penderitaan tetapi di balik penderitaan itu selalu ada sukacita.

Mendengar suara dari dalam awan: “Inilah PuteraKu yang terkasih kepadaNyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia,” Matius 17: 5,” ketiga para murid Yesus tersungkur dan sangat ketakutan.

Tadinya mereka sangat bahagia dan malah meminta Yesus kalau boleh mereka dirikan tiga kemah, satu untuk Musa, satu untuk Eli dan satu untuk Yesus, tetapi kini mereka sangat ketakutan.

Mengapa mereka takut? Mereka takut karena kesadaran akan keterbatasan mereka sebagai manusia berdosa.

Mereka merasa tidak sanggup menghadap Tuhan. Tetapi Yesus mendekati mereka dan menguatkan mereka.

Yesus menyuruh mereka berdiri dan katakan kepada mereka jangan takut.

Kehadiran dan Sabda Yesus sudah membangkitkan semangat dan keberanian bagi mereka untuk berlangkah maju.

Pengalaman ketakberdayaan dan ketakuatan para murid Yesus ini, mengingatkan kita akan situasi hidup kita sendiri.

Betapa sering kita alami hal yang sama, bahwa di saat kita sadar akan kelemahan dan dosa kita, kita merasa takberdaya dan takut akan Allah.

Kadang kita merasa sungguh tak layak menghadapi dan memandang wajah Tuhan.

Betapa sering di saat kita sadar akan kelemahan dan dosa, kita lupa bahwa Yesus selalu ada bersama kita dan bersabda kepada kita: “Berdirilah dan jangan takut!” Sabda Yesus ini sesungguhnya mau mengingatkan kita bahwa Yesus datang ke dunia bukan untuk mencari orang yang suci dan tak berdosa, bukan mencari orang yang kuat dan hebat, tetapi datang mau mencari orang yang hilang, berdosa, lemah dan takberdaya.

Ia datang mau membawa orang berdosa yang bertobat kembali kepada Allah.

Karena itu Dia berkata: berdirilah, jangan takut, Aku datang mau membawa kalian kepada Bapa, ikutilah Aku!

Marilah saudara-saudari

Dalam masa Prapaska ini manfaatkanlah kesempatan yang baik ini untuk mendengarkan suara Tuhan. Mungkin Sabda yang sama: Berdirilah, Jangan Takut, selalu diucapkanNya untuk kita. 

Kalau memang kita takut dan tak berdaya di hadapan Tuhan karena dosa dan kesalahan kita, maka percayalah selalu, Tuhan sangat mencintai kita, berdirilah, jangan takut, Tuhan selalu siap menyambut kita, karena kita adalah anak-anakNya.

Ingatlah selalu, di balik penderitaan yang mungkin sedang kita alami selalu ada sukacita.

Yesus sendiri sudah menunjukkannya hari ini.

Dari Gunung Tabor Dia berjalan menuju Yerusalem. Di sana Dia akan disengsarakan, wafat di salib, tetapi sesudah hari ketiga Dia bangkit kembali dan alami kebahagiaan untuk selamanya.

Karena itu, janganlah takut!  Percayalah pada Tuhan. Bersama Dia pasti kita bisa!

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen. 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved