Injil Katolik Hari Ini

Bacaan Injil Katolik Sabtu 11 Maret 2023 dan Mazmur Tanggapan

Mari simak bacaan injil hari ini, Sabtu 11 Maret 2023.Injil hari ini lengkap dengan renungan harian katolik.Bacaan Injil hari ini Luk 15:1-3.11-32.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/KRISTIN ADAL
GEREJA- Gereja Sikka. Mari simak bacaan injil hari ini, Sabtu 11 Maret 2023.Injil hari ini lengkap dengan renungan harian katolik.Bacaan Injil hari ini Luk 15:1-3.11-32. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak bacaan injil hari ini, Sabtu 11 Maret 2023.

Injil hari ini lengkap dengan renungan harian katolik.

Injil hari ini juga lengkap dengan mazmur tanggapan.

Kalender Liturgi 11 Mar 2023.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 11 Maret 2023, Bangkit dan Pergi kepada Bapa

 

Sabtu Prapaskah II

Warna Liturgi: Ungu

Bacaan I: Mi 7:14-15.18-20

Mazmur Tanggapan:
Mzm 103:1-2.3-4.9-10.11-12

Bait Pengantar Injil: Luk 15:18

Bacaan Injil: Luk 15:1-3.11-32

Bacaan I

Mi 7:14-15.18-20

Semoga Tuhan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.

Pembacaan dari Nubuat Mikha:

Nabi berkata,"Ya Tuhan, dengan tongkat-Mu gembalakanlah umat-Mu , kambing domba milik-Mu sendiri.

Mereka terpencil,mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan.

Biarlah mereka merumput di Basan dan di Gilead seperti pada zaman dahulu kala.

Perlihatkanlah kepada kami tindakan-tindakan ajaib seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir.

Adakah Allah lain seperti Engkau, yang mengampuni dosa-dosa dan memaafkan pelanggaran yang dilakukan oleh sisa-sisa milik-Nya sendiri?

Yang tidak murka untuk selama-lamanya, melainkan berkenan kepada kasih setia?

Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.

Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham sebagaimana telah
Kaujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala!

Demikianlah Sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan

Mzm 103:1-2.3-4.9-10.11-12
R:8a

Tuhan adalah penyayang dan pengasih.

*Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
Pujilah Tuhan, hai jiwaku,
janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!

*Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu,
yang menyembuhkan segala penyakitmu!
Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur,
dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!

*Tidak terus menerus Ia murka,
dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.
Tidak pernah Ia memperlakukan kita
setimpal dengan dosa kita,
atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.

*Setinggi langit dari bumi,
demikian besarnya kasih setia Tuhan
atas orang-orang yang takut akan Dia!
Sejauh timur dari barat,
demikian pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.


Bait Pengantar Injil
Luk 15:18

Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya, "Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa."

Bacaan Injil

Luk 15:1-3.11-32

Saudaramu telah mati dan kini hidup kembali.

Inilah Injil Suci menurut Lukas:

Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa
biasa datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia.
Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya,

"Ia menerima orang-orang berdosa
dan makan bersama-sama dengan mereka."

Maka Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada mereka,
"Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.
Kata yang bungsu kepada ayahnya,
'Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita
yang menjadi hakku.'
Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu
di antara mereka.

Beberapa hari kemudian
anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu
lalu pergi ke negeri yang jauh.
Di sana ia memboroskan harta miliknya itu
dengan hidup berfoya-foya.
Setelah dihabiskannya harta miliknya,
timbullah bencana kelaparan di negeri itu
dan ia pun mulai melarat.
Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu.
Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babi.
Lalu ia ingin mengisi perutnya
dengan ampas yang menjadi makanan babi itu,
tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya.
Lalu ia menyadari keadaannya, katanya:
'Betapa banyak orang upahan bapaku
yang berlimpah-limpah makanannya,
tetapi aku di sini mati kelaparan.
Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku
dan berkata kepadanya:
Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa;
aku tidak layak lagi disebutkan anak Bapa;
jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.'

Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya.
Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihat dia,
lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
Ayah itu berlari mendapatkan dia
lalu merangkul dan mencium dia.
Kata anak itu kepadanya:
Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa,
aku tidak layak lagi disebutkan anak Bapa.
Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya,
'Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik,
dan pakaikanlah kepadanya;
kenakanlah cincin pada jarinya, dan sepatu pada kakinya.
Dan ambillah anak lembu tambun itu,
sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.
Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali,
ia telah hilang dan didapat kembali.

Maka mulailah mereka bersukaria.
Tetapi anaknya yang sulung sedang berada di ladang.
Ketika ia pulang dan dekat ke rumah,
ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian.
Lalu ia memanggil salah seorang hamba
dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu.
Jawab hamba itu, 'Adikmu telah kembali,
dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun,
karena ia mendapatnya kembali anak itu dengan selamat.'

Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk.
Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.
Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya,
'Telah bertahun-tahun aku melayani Bapa,
dan belum pernah aku melanggar perintah Bapa,
tetapi kepadaku
belum pernah Bapa memberikan seekor anak kambing pun
untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
Tetapi baru saja datang anak Bapa
yang telah memboroskan harta kekayaan Bapa
bersama dengan pelacur-pelacur,
maka Bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.'
Kata ayahnya kepadanya,
'Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku,
dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.
Kita patut bersukacita dan bergembira
karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali,
ia telah hilang dan didapat kembali."

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan Harian Katolik

Simak Renungan Harian Katolik Sabtu 11 Maret 2023.

Tema renungan harian katolik yaitu Bangkit dan Pergi kepada Bapa.

Renungan harian katolik disiapkan oleh Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk - Ka SMPK Frateran Ndao - Ende.

Renungan harian katolik disiapkan untuk Sabtu pekan II Prapaskah.

Semangat pagi, dalam bacaan Injil hari ini dikisahkan Perumpamaan Tentang Domba Yang Hilang dan Perumpamaan Tentang Anak Yang Hilang (Luk. 15: 1 - 3. 11 - 32).

Dua Perumpamaan ini, baik tentang domba yang hilang maupun anak yang hilang adalah gambaran manusia yang berdosa.

Bahwa akibat dosa, maka manusia menjadi tersesat. Maka, Yesus sebagai Sang Gembala sejati, datang ke dunia untuk menyelamatkan domba yang tersesat.

Dan betapa bahagianya Sang Gembala yang adalah sebagai pemilik domba, ketika domba yang tersesat di temukan kembali.

Demikian pula dengan anak yang hilang, yang tersesat akibat dosa. Namun, dia sadar akan perbuatannya.

Maka, ia bangkit dan pergi kepada bapanya, dan berkata: " bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa".

Yang luar biasa adalah anak bungsu ini saat ia sadar akan perbuatannya, ia bangkit dan pergi. Itu artinya ia meninggalkan manusia lamanya dan mengenakan manusia baru.

Ia pulang ke rumah bapanya, ia mengakui dosa dan kesalahannya, dengan berkata: " bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa". Namun, kerinduan anak bungsu untuk pulang, pun juga sangat dirindukan oleh bapa nya.

Oleh karena itu, setiap saat bapanya merindukan putera bungsunya pulang. Sepertinya bapanya melupakan kelakuan dan perbuatan anak bungsunya itu.

Ia membuka tangannya lebar lebar untuk menerima anaknya kembali ke pelukan kasihnya. Sebab, ia mengasihi anaknya.

Bagaimana dengan kita? Kita pun tidak luput dari dosa dan kesalahan.

Oleh karena itu, kita belajar dari anak yang bungsu dalam bacaan Injil hari ini, yakni bahwa kita tidak cukup hanya dengan sadar dan niat atas dosa dan kesalahan kita, melainkan kita harus berani bangkit dan pergi, seperti anak bungsu.

Berani bangkit dan pergi bermakna meninggalkan cara hidup manusia lama dan mulai mengenakan manusia baru.

Allah selalu menunggu kita kembali kepada Nya. Seberat atau sebanyak apapun dosa kita, Ia selalu rindu menuggu kita kembali dalam pelukanNya. Karena Ia sangat mengasihi kita, anak Nya yang mau bertobat.

Maka, mari kita terus selalu sadar dan bangkit serta pergi meninggalkan dan menanggalkan manusia lama kita, dan mulai mengenakan manusia baru.

Semoga demikian. Selamat Berakhir Pekan.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved