Kalender Liturgi Katolik Hari Ini

Kalender Liturgi Katolik Hari Ini Rabu 15 Maret 2023 Pekan III Prapaskah 2023

Mari simak kalender liturgi katolik Rabu 15 Maret 2023.Kalender liturgi katolik disiapkan untuk Rabu pekan III Prapaskah 2023.Injil Matius 5:17-19.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/MARIA MANGKUNG
GEREJA KATOLIK - Mari simak kalender liturgi katolik Rabu 15 Maret 2023.Kalender liturgi katolik disiapkan untuk Rabu pekan III Prapaskah 2023.Injil Matius 5:17-19. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak kalender liturgi katolik Rabu 15 Maret 2023.

Kalender liturgi katolik disiapkan untuk Rabu pekan III Prapaskah 2023.

Kalender liturgi katolik menyiapkan bacaan-bacaan suci edisi Rabu.

Pada Kalender liturgi katolik, Rabu Hari biasa dan Warna Liturgi Ungu.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Rabu 15 Maret 2023 dan Mazmur Tanggapan Hari Ini


 Bacaan-bacaan Katolik hari Rabu:


Ul. 4:1,5-9;

Mzm. 147:12-13,15-16,19-20;

Mat. 5:17-19.

BcO Ibr. 4:1-13

Bacaan Pertama:

Ul 4:1 "Maka sekarang, hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu.

Ul 4:5 Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya.

Ul 4:6 Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.

Ul 4:7 Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti TUHAN, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya?

Ul 4:8 Dan bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum ini, yang kubentangkan kepadamu pada hari ini?

Ul 4:9 Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu,

Mazmur Tanggapan


Mzm 147:12 Megahkanlah TUHAN, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion!

Mzm 147:13 Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anakmu di antaramu.

Mzm 147:15 Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.

Mzm 147:16 Ia menurunkan salju seperti bulu domba dan menghamburkan embun beku seperti abu.

Mzm 147:19 Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan-ketetapan-Nya dan hukum-hukum-Nya kepada Israel.

Mzm 147:20 Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal. Haleluya!

Injil Katolik


Mat 5:17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

Mat 5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

Mat 5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

BCO:

Ibr 4:1 Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku.

Ibr 4:2 Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya.

Ibr 4:3 Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia katakan: "Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku," sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan.

Ibr 4:4 Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya."

Ibr 4:5 Dan dalam nas itu kita baca: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."

Ibr 4:6 Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu, tidak masuk karena ketidaktaatan mereka.

Ibr 4:7 Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"

Ibr 4:8 Sebab, andaikata Yosua telah membawa mereka masuk ke tempat perhentian, pasti Allah tidak akan berkata-kata kemudian tentang suatu hari lain.

Ibr 4:9 Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah.

Ibr 4:10 Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya.

Ibr 4:11 Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.

Ibr 4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Ibr 4:13 Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

Santo-Santa 15 Maret

Santa Louisa de Marillac, Janda

Louisa tergolong anak malang. Ibunya meninggal dunia ketika ia baru berumur 3 tahun.

Ayahnya menikah lagi dengan seorang janda dengan empat anak. Perkembangannya tidak dipedulikan oleh ibu tirinya itu.

Setelah beberapa tahun, ia dimasukkan ke sebuah asrama puteri, milik suster- suster. Disinilah mulai tumbuh minatnya pada kehidupan membiara.

Tetapi karena kesehatannya selalu terganggu, ia keluar lagi dari asrama itu. Pada umur 22 tahun, ia menikah dengan seorang pemuda bangsawan bernama Antonius Legras, sekretaris istana Ratu Perancis.

Kepada mereka, Tuhan menganugerahi seorang anak laki- laki yang dipermandikan dengan nama Mikheal.

Sebagai ibu rumah tangga, Louisa selalu melayani suami dan anaknya dengan penuh cinta.

Meskipun demikian kesulitan dalam keluarga pun sering dialaminya. Suaminya sering tidak berada di rumah karena tuntutan tugasnya.

Sedangkan dia sendiri pun kerapkali ketakutan karena merasa berat menangani anaknya. Kekuatiran kemerosotan hidup rohaninya menjadi suatu sumber ketakutan lain baginya.

Untuk mengatasi semua itu, ia giat melakukan pekerjaan- pekerjaan amal dan rajin berdoa. Kegemarannya melukis terus dilakukannya dalam waktu- waktu senggang.

Pekerjaan- pekerjaan amal yang dilakukannya bagi orang- orang sakit dan miskin membuatnya sangat dekat dengan mereka. Atas penyelenggaraan Ilahi, ia bertemu dengan Santo Fransiskus dari Sales.

Pada hari raya pentekosta tahun 1623, ia mengalami suatu peristiwa ajaib: ia mendengar suatu suara ajaib yang memberitahukan kepadanya tentang kehidupannya di masa yang akan datang sebagai salah seorang anggota sebuah serikat religius yang akan mengabdikan hidupnya kepada kaum miskin.

Suara itu pun menjanjikan kepadanya seorang bapa pengakuan yang saleh. Dalam suatu penglihatan, ia menyaksikan sejumlah besar suster keluar masuk sebuah biara.

Pengalaman ini akhirnya menjadi kenyataan baginya. Pada tahun 1625 ketika suaminya meninggal dunia, Louisa mulai memasuki corak hidup baru seperti yang dikatakan oleh suara ajaib itu.

Tuhan mengirimkan kepadanya Santo Vinsensius a Paulo sebagai Bapa pengakuannya. Oleh Vinsensius ia ditugaskan untuk mengambil bagian dalam aksi amal yang dilakukan oleh perkumpulan Vinsensius di Prancis.

Pada tahun 1633, Vinsensius menugaskan Louisa mendidik gadis- gadis agar kemudian mendampinginya dalam karya amal tersebut.

Tugas ini perlahan- lahan menjadikan dia pembina dan ibu bagi sebuah tarekat baru: Tarekat Puteri- puteri Kasih.

Tarekat ini berkembang pesat dan menyebar ke seluruh pelosok Perancis. Mereka mengabdikan diri secara khusus pada pelayanan orang- orang sakit.

Kemudian tarekat ini mengembangkan sayapnya sampai Italia dan Polandia. Louisa tetap menjadi pemimpin dan pembina tarekat ini selama 35 tahun.

Sebelum menghembuskan nafasnya, ia berpesan kepada para susternya agar selalu bermurah hati penuh cinta kepada kepada para miskin dan pengemis.

Sebab didalam mereka, Kristus tampak secara paling nyata. Louisa meninggal pada tanggal 15 Maret 1660.

Ia meninggal dengan penuh kasih dalam diri para miskin dan orang sakit. Putri- putri Kasih ini berkarya juga di Indonesia yakni di Surabaya.
Santo Klemens Maria Hofbauer, Pengaku Iman

Kehidupan Klemens dihiasi dengan rentetan kesukaran dan kegagalan.

Namun menurut Sri Pius VII (1800- 1823), sahabat karib Klemens, ia adalah seorang rasul yang tangguh, suci dan tiang penyangga Gereja.

Ia dikenal sebagai Rasul Gereja Vienna. Ia lahir pada tanggal 26 Desember 1751 di Tasswitz, Moravia,bagian dari wilayah Cekoslovakia.

Sejak masa mudanya, ia bercita- cita menjadi imam. Tetapi keluarganya yang hidup dari hasil peternakan sapi tidak mempunyai apa- apa untuk menyekolahkan dia.

Oleh karena itu, ia menjadi tukang roti semenjak berumur 15 tahun. Beberapa tahun berikutnya, ia menjalani corak hidup baru sebagai pertapa sambil tetap melakukan pekerjaannya sebagai tukang roti.

Sekitar tahun 1780, Yoseph II sebagai kaisar Romawi membumihanguskan pertapaan- pertapaan yang ada.

Karena peristiwa ini, Klemens pergi ke Vienna. Disana ia terus melanjutkan pekerjaannya sebagai tukang roti.

Sementara itu ia mengikuti kuliah di Roma dan Vienna dari tahun 1780- 1784. Kemudian ia masuk biara Redemptoris di Roma dan ditabhiskan menjadi imam tahun berikutnya.

Sebagai imam baru, Klemens dikirim ke Vienna untuk mendirikan sebuah biara redemptoris. Namun usahanya ini gagal karena perlawanan dari pengikut- pengikut kaisar Yoseph II yang ingin menundukkan para imam ke bawah pemerintahan absolut negera.

Sebagai gantinya, ia dikirim ke Warswa untuk memimpin kelompok umat Katolik yang berbahasa Jerman.

Ia mengirim para misionaris untuk mendirikan biara- biara Redemptoris di Jerman, Swiss, daerah- daerah Baltik, dan berbagai daerah di Polandia.

Kira- kira pada tahun 1808, ia dipaksa oleh hukum antiklerus dari Napoleon I untuk meninggalkan Warsaw.

Ia kembali ke Vienna, dan disana diangkat menjadi pastor pembantu untuk biara suster- suster Ursulin dan rektor untuk gereja mereka yang mulai dibuka untuk umum.

Ia bersama pembantunya bekerja dengan giat untuk menghidupkan kembali Gereja Vienna dengan mempertobatkan umat- umat dan menolong orang- orang sakit dan miskin.

Akhirnya, namanya mulai dikenal banyak orang, termasuk para pembesar negara, dan profesor- profesor Universitas.

Pada tahun- tahun terakhir hidupnya, sebagai bagian dari rencananya untuk mewariskan iman Katolik yang benar di Vienna, Klemens mendirikan sebuah sekolah Katolik untuk para imam dan awam. Kecuali itu, pada Konggres di Vienna, ia dengan gigih berusaha menggagalkan gerakan gereja nasional.

Ia juga berusaha mendapatkan ijin dari pemerintah untuk mendirikan sebuah perkumpulan Redemptoris di Vienna.

Usahanya ini membuat dia dikenal sebagai pendiri Ordo Redemptoris kedua. Klemens meninggal dunia di Vienna pada tanggal 15 Maret 1820, dan digelari Rasul Gereja Vienna. (Sumber Iman Katolik.Com).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved